Agum Gumelar | |
---|---|
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden | |
Masa jabatan 18 Januari 2018 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua Dewan | Sri Adiningsih |
Pengganti Petahana | |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia ke-9 | |
Masa jabatan 1 Juni 2001 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Menteri Pertahanan Indonesia ke-22 | |
Masa jabatan 20 Juli 2001 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Menteri Perhubungan Indonesia ke-30 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 1 Juni 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Pengganti Budi Mulyawan Suyitno | |
Masa jabatan 10 Agustus 2001 – 24 Mei 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Pendahulu Budi Mulyawan Suyitno | |
Gubernur Lemhannas ke-11 | |
Masa jabatan 1998–1999 | |
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-13 | |
Masa jabatan Juli 1993 – Agustus 1994 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Desember 1945 Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia |
Suami/istri | Linda Amalia Sari |
Anak | 2, termasuk Zeke Khaseli |
Kerabat |
|
Almamater | Akabri bagian darat (1968) |
Pekerjaan | Tentara |
Profesi | Guru Besar |
Tanda tangan | |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1968–1999 |
Pangkat | Jenderal TNI (Kehormatan) |
NRP | 22309 |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Pertempuran/perang | |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Agum Gumelar, S.H.[1] (lahir 17 Desember 1945) adalah seorang tentara, politikus dan administrator sepak bola Indonesia. Ia merupakan mantan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional dan mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong. Ia adalah lulusan tahun 1968 dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada 17 Januari 2018.[2]
Dalam Pilpres 2004, dia dicalonkan oleh PPP sebagai calon wakil presiden dengan Hamzah Haz sebagai calon presiden, di putaran pertama, pasangan itu meraih 3,01% dari total jumlah suara.[3]
Pada tahun 1998, ia mendapat gelar master dari American World University,[4] salah satu organisasi yang dilarang beroperasi oleh Dikti Depdiknas pada tahun 2005 karena melakukan tindakan jual gelar. Ia juga menjabat sebagai Gubernur Lemhanas periode 1998 sampai 1999.
Dalam Pilgub 2008, Agum dicalonkan PDIP menjadi Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Nu'man Abdul Hakim, tetapi berakhir dengan kegagalan.[5] Agum Gumelar juga menjabat sebagai Honorary Chairman Media Nusantara Citra.
Pada tahun 2011, Agum Gumelar ditunjuk oleh FIFA sebagai Ketua Komite Normalisasi untuk mengatasi kisruh dalam tubuh PSSI.[6]
Agum masuk Akademi Militer Indonesia di Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1969. Pada tahun 1973 diangkat sebagai staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Pada akhir 1987, Agum naik pangkat menjadi Wakil Asisten Intelijen Komando Pasukan Khusus hingga 1990. Pada 1991, ia dipindahkan menjadi Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jayakarta. Pada tahun 1992 Agum diangkat menjadi Komandan Komando Resor Militer 043/Garuda Hitam di Lampung. Pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI dan juga diangkat menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus. Pada tahun 1994, ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan hingga tahun 1996 kemudian dipindahtugaskan kembali dan dipromosikan sebagai Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana hingga tahun 1998. Pada tahun 1998 ia dipromosikan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, hingga tahun 1999.[7]
Baris ke-1 | Bintang Dharma | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Baris ke-2 | Bintang Yudha Dharma Pratama | Bintang Kartika Eka Paksi Pratama | Bintang Yudha Dharma Nararya | ||||||
Baris ke-3 | Bintang Kartika Eka Paksi Nararya | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun | Satyalancana G.O.M VII | ||||||
Baris ke-4 | Satyalancana Dwidya Sistha | Satyalancana Penegak | Satyalancana Dharma Phala | ||||||
Baris ke-5 | Satyalancana Raksaka Dharma | Satyalancana Seroja | Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia |
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tarub |
Komandan Kopassus Juli 1994—September 1995 |
Diteruskan oleh: Subagyo H.S. |
Didahului oleh: Sulatin |
Pangdam VII/Wirabuana 1996−1998 |
Diteruskan oleh: Suaidi Marasabessy |
Didahului oleh: Sofian Effendi |
Gubernur Lemhannas 1998−1999 |
Diteruskan oleh: Johny Lumintang |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Budhi Muliawan Suyitno |
Menteri Perhubungan Indonesia 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Soenarno (ad-interm) Hatta Rajasa |
Didahului oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Indonesia 2001 |
Diteruskan oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Didahului oleh: Mohammad Mahfud |
Menteri Pertahanan Indonesia 2001 |
Diteruskan oleh: Matori Abdul Djalil |
Didahului oleh: Giri Suseno Hadihardjono |
Menteri Perhubungan Indonesia 1999—2001 |
Diteruskan oleh: Budhi Muliawan Suyitno |
Jabatan olahraga | ||
Didahului oleh: Azwar Anas |
Ketua Umum PSSI 1999–2003 |
Diteruskan oleh: Nurdin Halid |
Didahului oleh: Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI) |
Ketua Komite Normalisasi PSSI 2011 |
Diteruskan oleh: Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI) |