Airlangga Hartarto | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ke-17 | |
Mulai menjabat 23 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo Prabowo Subianto |
Pengganti Petahana | |
Ketua Umum Partai Golkar ke-11 | |
Masa jabatan 13 Desember 2017 – 10 Agustus 2024 | |
Menteri Perindustrian Indonesia ke-25 | |
Masa jabatan 27 Juli 2016 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 27 Juli 2016 | |
Daerah pemilihan | Jawa Barat IV (2004-2009) Jawa Barat V (2009-2014) dan (2014-2016) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Airlangga 1 Oktober 1962 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia |
Partai politik | Golkar |
Suami/istri | Yanti K. Isfandiary |
Anak | 8 (termasuk Ravindra Airlangga) |
Orang tua | Hartarto Sastrosoenarto (ayah) |
Almamater | |
Pekerjaan | Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Airlangga Hartarto (lahir 1 Oktober 1962) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Partai Golkar. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.[1][2]
Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014. Airlangga juga adalah Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009) membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar dan tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009 di kepengurusan periode 2009-2015 tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.[3]
Airlangga Hartarto juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012. Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta s.d. tahun 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan dan ia menjadi Presiden Komisaris dari PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Airlangga Hartarto adalah lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta pada tahun 1981 dan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1987. Airlangga Hartarto kemudian melanjutkan pendidikan ke AMP Wharton School pada Universitas Pennsylvania di Philadelphia, Amerika Serikat. Ia menamatkannya pada tahun 1993.
Airlangga Hartarto mendapatkan gelar MBA dari Universitas Monash, Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, tahun 1997. Semasa studi, Airlangga sudah aktif menjadi Wakil Ketua OSIS SMA Kanisius dan kemudian tepilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Ia juga pernah menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.
Airlangga Hartarto kemudian menerima gelar Honorary Doctorate in Development Policy dari The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management di Korea Selatan pada tahun 2019. Selain itu, ia menerima gelar Doctor Honoris Caussa di bidang Manajemen Olahraga dari Universitas Negeri Semarang pada tahun 2020.[4]
Airlangga menikah dengan Yanti K. Isfandiary dan memiliki anak: Adanti, Ravindra, Audi, Dines, Bianda, Latascha, Maisara dan Natalie. Dalam sebuah media, Airlangga mengungkapkan ia mengagumi ajaran Mahatma Gandhi menyangkut tujuh hal yang harus dihindari, yakni kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip.
Airlangga Hartarto menulis buku Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia (terbitan Andi Offset, Yogyakarta, 2004). Airlangga adalah putra dari Ir. Hartarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Darmin Nasution |
Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia 2019—sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Saleh Husin |
Menteri Perindustrian Indonesia 2016–2019 |
Diteruskan oleh: Agus Gumiwang Kartasasmita |