Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Anatoli Fyodorovich Polosin | ||
Tanggal lahir | 30 Agustus 1935 | ||
Tempat lahir | Tashkent, RSS Uzbekistan | ||
Tanggal meninggal | 11 September 1997 | (umur 62)||
Tempat meninggal | Moskwa, Russia | ||
Kepelatihan | |||
Tahun | Tim | ||
1970 | FC Shakhter Karagandy (asisten) | ||
1971 | FC Karpaty Lviv (asisten) | ||
1972 | FC Karpaty Lviv | ||
1972–1973 | FC Karpaty Lviv (asisten) | ||
1974 | FC Nistru Chişinău (asisten) | ||
1975–1978 | FC Nistru Chişinău | ||
1979 | Kolkhozchi Ashgabat | ||
1980–1981 | SC Tavriya Simferopol | ||
1982–1983 | FC Nistru Chişinău (asisten) | ||
1984 | FC Rostselmash Rostov-on-Don | ||
1985 | FC SKA Rostov-on-Don | ||
1985 | FC Nistru Chişinău | ||
1986 | FC Chornomorets Odesa | ||
1987 | FC Fakel Voronezh | ||
1987–1991 | Indonesia | ||
1995 | FC Arsenal Tula | ||
1996–1997 | FC Shinnik Yaroslavl |
Anatoly Fyodorovich Polosin (Bahasa Rusia: Анатолий Фёдорович Полосин; 30 Agustus 1935 – 11 September 1997) adalah seorang pelatih sepak bola berkebangsaan Rusia.
Polosin menghabiskan sebagian besar karier sepakbola dan kepelatihannya di klub-klub sepakbola di wilayah Uni Soviet, namum sempat melatih Indonesia pada 1987-1991. Pemain bintang seperti Fachry Husaini, Ansyari Lubis, hingga Eryono Kasiha bahkan sampai mundur dari timnas karena tak kuat dengan gemblengan fisik Polosin.
Tanpa mereka, Polosin mengandalkan pemain seperti Ferry Raymond Hattu, Eddy Harto, Sudirman, hingga Ricky Yakobi. Namun, dengan tim yang tak banyak diperkuat pemain bintang Indonesia justru bisa meraih medali emas sepak bola untuk kali kedua, setelah berhasil mengalahkan Thailand melalui babak adu penalti dengan skor 4-3, di final cabang sepakbola Sea Games 1991, Manila, Filipina.
Polosin meninggal dunia pada tanggal 11 September 1997 pasca operasi jantung.