Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman iniKlasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Rumpun Melayu-Polinesia Tengah–Timur telah ditolak sebagai klade yang valid oleh Donohue & Grimes (2008), yang bahkan tidak menganggap CEMP sebagai sebuah hubungan. Donohue & Grimes (2008) berpendapat bahwa banyak fitur yang diklaim mendefinisikan CMP atau CEMP juga ditemukan di beberapa bahasa Melayu-Polinesia Barat yang lebih konservatif dan bahkan bahasa Formosa. Edwards & Grimes (2021) juga tidak menganggap CEMP sebagai cabang yang koheren.Referensi: Donohue, Mark; Grimes, Charles E. (2008). "Yet More on the Position of the Languages of Eastern Indonesia and East Timor". Oceanic Linguistics. 47 (1): 114–158. JSTOR20172341.
Rumpun Melayu-Polinesia Tengah (CMP), selaku cabang dari Rumpun Melayu-Polinesia Tengah–Timur (CEMP) telah ditolak sebagai klade yang valid oleh Donohue & Grimes (2008), yang bahkan tidak menganggap CEMP sebagai sebuah hubungan. Donohue & Grimes (2008) berpendapat bahwa banyak fitur yang diklaim mendefinisikan CMP atau CEMP juga ditemukan di beberapa bahasa Melayu-Polinesia Barat yang lebih konservatif dan bahkan bahasa Formosa. Edwards & Grimes (2021) juga tidak menganggap CEMP sebagai cabang yang koheren.Referensi: Donohue, Mark; Grimes, Charles E. (2008). "Yet More on the Position of the Languages of Eastern Indonesia and East Timor". Oceanic Linguistics. 47 (1): 114–158. JSTOR20172341.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Wanukaka". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Wanukaka". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.