Chase Bank | |
Anak perusahaan | |
Industri | Perbankan |
Pendahulu | The Manhattan Company |
Didirikan | 1 September 1799 |
Kantor pusat | , |
Cabang | 5.100 cabang 16.000 ATM 100 negara (2016) |
Wilayah operasi | Amerika Serikat |
Tokoh kunci | Jamie Dimon (Chairman dan CEO) |
Produk | Jasa keuangan |
Jasa | Layanan keuangan ritel Layanan kartu Perbankan komersial |
Pendapatan | US$115,627 milyar (2019) |
US$32,474 milyar (2018) | |
Total aset | US$3,386 trilliun (2020) |
Karyawan | 189.315 (2016) |
Induk | JPMorgan Chase |
Situs web | www |
Catatan kaki / referensi [1] |
JPMorgan Chase Bank, N.A., berbisnis dengan nama Chase Bank atau kerap sebagai Chase, adalah sebuah bank nasional yang berkantor pusat di Manhattan, New York City. Perusahaan ini merupakan unit bisnis perbankan ritel dan komersial dari JPMorgan Chase. Perusahaan ini dikenal dengan nama Chase Manhattan Bank hingga bergabung dengan J.P. Morgan & Co. pada tahun 2000.[2] Chase Manhattan Bank dibentuk melalui penggabungan Chase National Bank dan Manhattan Company pada tahun 1955.[3] Bank ini bergabung dengan Bank One Corporation pada tahun 2004[4], lalu mengakuisisi deposito dan sebagian besar aset milik Washington Mutual.
Chase memiliki lebih dari 4.700 cabang dan 16.000 ATM.[5] Melalui perusahaan ini, JPMorgan Chase merupakan salah satu dari empat bank terbesar di Amerika Serikat.[6][7]
Mulai tanggal 1 September 1799 hingga tahun 1955, bank ini dikenal dengan nama The Bank of The Manhattan Company. Setelah bergabung dengan Chase National Bank (didirikan pada tahun 1877), bank ini dikenal dengan nama The Chase Manhattan Bank.[8][9]
Chase memulai sejarahnya pada tanggal 1 September 1799 saat Aaron Burr mendirikan The Manhattan Company di sebuah rumah yang terletak Wall Street nomor 40:[2]
Setelah epidemi demam kuning pada tahun 1798, di mana peti jenazah dijual oleh pedagang kaki lima di tepi jalan, Aaron Burr mendirikan Manhattan Company, untuk memasok air bersih dari Sungai Bronx, namun nyatanya, perusahaan tersebut didirikan sebagai pendahuluan untuk mendirikan bank kedua di New York, guna menyaingi Bank of New York yang didirikan oleh Alexander Hamilton.
Pada tahun 2006, Chase membeli divisi perbankan ritel dari Bank of New York, yang beberapa bulan kemudian bergabung dengan Mellon Financial asal Pittsburgh untuk membentuk BNY Mellon.[11][12]
Chase National Bank dibentuk pada tahun 1877 oleh John Thompson.[2] Nama perusahaan ini berasal dari nama mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat dan Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat, Salmon P. Chase,[3] sehingga ia tidak berhubungan sama sekali dengan bank ini.[2]
Pada dekade 1920-an, The Chase National Bank mengakuisisi sejumlah bank kecil melalui Chase Securities Corporation. Contohnya pada tahun 1926, perusahaan ini mengakuisisi Mechanics and Metals National Bank.
Namun, akuisisi yang paling siginifikan adalah terhadap Equitable Trust Company of New York pada tahun 1930, yang mana pemegang saham terbesarnya adalah John D. Rockefeller, Jr.[13] Akuisisi tersebut pun menjadikan Chase sebagai bank terbesar di dunia pada saat itu.
Chase terutama adalah sebuah bank korporat, yang berbisnis dengan lembaga keuangan atau perusahaan terkemuka lain, seperti General Electric,[14] yang kemudian melalui RCA, menyewa sejumlah ruang dan menjadi penghuni pertama dari Rockefeller Center, sehingga menyelamatkan proyek tersebut pada tahun 1930. Bank ini juga berhubungan erat dengan industri minyak bumi, terutama dengan dewan direksi dari suksesor Standard Oil, seperti ExxonMobil, yang juga dimiliki oleh Rockefeller.
Pada tahun 1955, Chase National Bank dan The Manhattan Company bergabung untuk membentuk Chase Manhattan Bank.[2] Karena Chase berukuran lebih besar, awalnya direncanakan Chase yang akan mengakuisisi "Bank of Manhattan", tetapi karena akta pendirian Manhattan Company menyebutkan bahwa untuk diakuisisi, semua pemegang saham harus menyetujuinya tanpa terkecuali, akhirnya Bank of the Manhattan Company lah yang mengakuisisi Chase National. John J. McCloy kemudian ditunjuk menjadi chairman dari perusahaan hasil penggabungan.
Untuk Chase Manhattan Bank, Chermayeff & Geismar merancang logo berbentuk oktagon pada tahun 1961, yang masih dipakai hingga saat ini.[15] Awalnya diberitakan bahwa logo tersebut merupakan representasi dari pipa air yang digunakan oleh Manhattan Company,[16] namun pada tahun 2007, Ivan Chermayeff menyangkal berita tersebut. Menurut Chermayeff, logo Chase dibuat sedemikian rupa agar unik dan geometris, bukan supaya menyerupai bentuk pipa air.[17] Menurut Chase, sisi oktagon merepresentasikan gerakan ke depan, sementara ruang kosong di tengah logo menyiratkan progres yang berasal dari tengah. Secara umum, logo tersebut menggambarkan satu unit yang tersusun dari sejumlah bagian berbeda, sebagaimana bank tersebut.[18] Bank ini juga memiliki bisnis manajemen aset yang diberi nama Chase Investors Management Corporation. Di bawah kepemimpinan suksesor McCloy, George Champion, bank ini menghapus akta pendirian dari tahun 1799 dan menggantikannya dengan yang baru. Pada tahun 1969, di bawah kepemimpinan David Rockefeller, bank ini menjadi bagian dari sebuah perusahaan induk yang diberi nama Chase Manhattan Corporation.[3]
Penggabungan dan akuisisi yang dilakukan selama periode ini memungkinkan Chase Manhattan untuk mengembangkan pengaruhnya ke sejumlah perusahaan non-keuangan. Sebuah studi pada tahun 1979 yang berjudul "The Significance of Bank Control over Large Corporations"[19] menemukan bahwa: "Chase Manhattan Bank yang dikendalikan oleh Rockefeller, mengendalikan 16 perusahaan." Pada tahun 1985, Chase Manhattan berekspansi ke Arizona dengan mengakuisisi Continental Bank.[20] Pada tahun 1991, Chase Manhattan berekspansi ke Connecticut dengan mengakuisisi dua bank yang insolven.[21]
Pada bulan Agustus 1995, Chemical Bank dan Chase Manhattan Bank mengumumkan rencananya untuk bergabung.[22] Penggabungan tersebut akhirnya selesai pada bulan Agustus 1996.[23] Chemical sebelumnya telah mengakuisisi Manufacturers Hanover Corporation pada tahun 1991 dan Texas Commerce Bank pada tahun 1987. Walaupun Chemical Bank menjadi pihak yang mengakuisisi, perusahaan hasil penggabungan memutuskan untuk memakai nama Chase, tidak hanya karena lebih terkenal (terutama di luar Amerika Serikat), tetapi akta pendirian Chase memang mewajibkan nama tersebut tetap dipakai dalam keadaan apapun.
Pada bulan Desember 2000, Chase Manhattan menyelesaikan akuisisi terhadap J.P. Morgan & Co.. Perusahaan hasil penggabungan kemudian memutuskan untuk memakai nama JPMorgan Chase. Pada tahun 2004, bank ini mengakuisisi Bank One, sehingga menjadikan Chase sebagai penerbit kartu kredit terbesar di Amerika Serikat. JPMorgan Chase kemudian mengakuisisi Bear Stearns pada tahun 2008 dan Washington Mutual pada tahun 2009. Setelah menutup hampir 400 cabang yang berdekatan, Chase akan memiliki sekitar 5.410 cabang di 23 negara bagian di Amerika Serikat, setelah meyelesaikan akuisisi terhadap kedua perusahaan tersebut.[24][25] Berdasarkan data dari SNL Financial hingga tanggal 30 Juni 2008, hal tersebut menempatkan Chase di belakang Wells Fargo dan Bank of America dalam hal jumlah cabang ritel di Amerika Serikat.
Pada bulan Oktober 2010, Chase disebut dalam dua tuntutan hukum yang menuduh adanya manipulasi di pasar perak.[26] Tuntutan tersebut menuduh bahwa dengan memegang posisi dominan di bursa berjangka dan opsi perak, bank ini telah mempengaruhi harga perak di Comex Exchange dari NYSE sejak awal tahun 2008.