Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (November 2018) |
Battle of Surabaya[1] | |
---|---|
Sutradara | Aryanto Yuniawan |
Produser | Aryanto Yuniawan M. Suyanto |
Ditulis oleh | M. Suyanto Aryanto Yuniawan |
Skenario | Aryanto Yuniawan |
Berdasarkan | Pertempuran 10 November |
Pemeran | Ian Syahbani Reza Rahardian Maudy Ayunda Eileen Shannon (English Masa Muda Musa) Dominic Nuriko Okuyama Jason Williams Tanaka Hidetoshi Alejandro Esteban Patrick Marco Vanhoebrouck Patrick Bernard |
Perusahaan produksi | STMIK Amikom MSV Pictures |
Tanggal rilis | 20 Agustus 2015 |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris |
Anggaran | Rp 15 Milliar[2] |
Battle of Surabaya adalah film animasi 2D, drama, aksi dan sejarah Indonesia produksi MSV Pictures. Karya perdana sutradara muda Aryanto Yuniawan ini menampilkan tokoh dan cerita fiktif, tetapi berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945.
Film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pengeboman atom kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang kepada sekutu di atas kapal USS Missouri (BB-63). Meskipun Presiden Indonesia Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda ingin mengembalikan kendali atas Hindia Belanda, yang menghasilkan Revolusi Nasional Indonesia. Karena Belanda kekurangan tenaga kerja untuk menduduki kembali bekas jajahannya, pasukan Inggris dan India mendarat di Jawa, termasuk Surabaya, untuk memulihkan ketertiban atas nama Belanda. “Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!”, kata Musa. Namun, langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo & pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.
Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut.
Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.
Tema lagu yang di terapkan dalam film ini berjudul Mengingatmu, diciptakan oleh Aryanto Yuniawan dan Brama Shandy dan diaransemen oleh musisi legendaris Indonesia yaitu Tohpati.[3] lagu ini dinyanyikan oleh Angela Nazar dan menjadi populer sebentar di dunia musisi dan kalangan masyarakat yang mendengarkan.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0