Ben Bot | |
---|---|
Menteri Luar Negeri Belanda | |
Masa jabatan 3 Desember 2003 – 22 Februari 2007 | |
Perdana Menteri | Jan Peter Balkenende |
Wakil Permanen Belanda di Uni Eropa | |
Masa jabatan 1 Oktober 1992 – 1 Januari 2003 | |
Pendahulu Tidak diketahui Pengganti Tidak diketahui | |
Duta Besar Belanda untuk Turki | |
Masa jabatan 1 Januari 1986 – 1 Januari 1989 | |
Pendahulu Tidak diketahui Pengganti Tidak diketahui | |
Deputi Wakil Permanen Belanda di NATO | |
Masa jabatan 1 Januari 1982 – 1 Januari 1986 | |
Pendahulu Tidak diketahui Pengganti Tidak diketahui | |
Duta Besar Belanda untuk Jerman Timur | |
Masa jabatan 30 Januari 1973 – 15 Desember 1976 | |
Pendahulu Jabatan baru Pengganti Tidak diketahui | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bernard Rudolf Bot 21 November 1937 Batavia, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Belanda |
Partai politik | Seruan Demokrat Kristen (sejak 1980) |
Afiliasi politik lainnya | Partai Rakyat Katolik (hingga 1980) |
Pasangan serumah | Sybilla Dekker (sejak 2008) |
Anak | 3 |
Orang tua |
|
Tempat tinggal | Den Haag, Belanda |
Almamater | Universitas Leiden Universitas Harvard |
Pekerjaan | Politisi · Diplomat · Pegawai negeri sipil · Direksi nirlaba · Pelobi[1] |
Sunting kotak info • L • B |
Bernard Rudolf (Ben) Bot (lahir 21 November 1937) adalah mantan politisi dan diplomat Belanda. Ia merupakan anggota partai Kristen Demokrat Belanda (CDA). Ia meraih gelar S3 (doktor) di Universitas Leiden dalam bidang hukum.
Ben Bot, begitu nama panggilannya, menjadi Menteri Luar Negeri Belanda pada tanggal 3 Desember 2003, menggantikan Jaap de Hoop Scheffer yang menjadi Sekretaris Jendral NATO.
Selain itu Ben Bot adalah Duta Besar Belanda pertama di Jerman Timur dari tahun 1973-1976. Bernard merupakan anggota kabinet Belanda pertama yang menghadiri perayaan kemerdekaan Indonesia sejak 1946. Bot yang berpidato dalam upacara peringatan berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda pada 15 Agustus 2006 dengan disaksikan oleh Ratu Beatrix mengatakan kehadirannya di upacara hari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 61 dapat dilihat sebagai penerimaan politik dan moral Belanda bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.[2]
Ben Bot digantikan oleh Maxime Verhagen (CDA) setelah terjadi pergantian kabinet Balkenende pada bulan Februari 2007.
Didahului oleh: Jaap de Hoop Scheffer |
Menteri Luar Negeri Belanda 2003–2007 |
Diteruskan oleh: Maxime Verhagen |