Cecak-batu muria | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. muria
|
Nama binomial | |
Cnemaspis muria |
Cecak-batu muria (Cnemaspis muria) atau cecak-batu gunung muria adalah sejenis cecak batu yang menyebar terbatas (endemik) di Pulau Jawa, Indonesia;[3] Dalam bahasa Inggris cecak ini dikenal sebagai Muria Rock Gecko.[1][2][3]
Nama spesiesnya (muria) berasal dari nama gunung tempat cecak ini pertama kali ditemukan, yakni Gunung Muria di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.[2]
Holotipe berupa hewan jantan, dengan panjang tubuh SVL (snout-vent length) 56,8 mm; yang dikoleksi tahun 2018 dari kawasan Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah, dan sekarang disimpan di Museum Zoologi Bogor di Cibinong dengan nomor katalog MZB.Lace. 14571. Panjang SVL maksimum spesimen yang menjadi paratipe adalah 58,1 mm (jantan) dan 56,9 mm (betina).[2]
Habitat mikro cecak batu ini adalah bebatuan besar di aliran sungai dan kebun-kebun kopi, di antaranya bersama dengan sejenis cecak jari-lengkung (Cyrtodactylus sp.).[2] Para penemunya menduga bahwa cecak ini berperan dalam mengontrol populasi serangga, termasuk pula serangga hama pada tanaman kopi. Sehingga, untuk menjaga kelestarian spesies pengontrol hama ini, sepatutnya pemakaian obat antihama harus dibatasi, kecuali masalah hama itu sudah sangat parah.[2]
Karena sedikitnya informasi yang diketahui mengenai jenis ini, Daftar Merah IUCN memasukkan populasi cecak ini dalam kategori kurang data (DD, Data Deficient).[1]