Engrish

Engrish yang ditampilkan di sebuah kaos oblong Jepang
Engrish digunakan untuk tujuan estetika dan pemasaran pada Toyota RAV4.

Engrish adalah istilah slang yang mengacu pada penggunaan bahasa Inggris yang dianggap kurang sesuai oleh penutur asli bahasa Jepang, Korea, dan beberapa bahasa di Asia lainnya.[1] Istilah itu sendiri berkaitan dengan kecenderungan penutur Jepang yang secara tidak sengaja mengganti fonem bahasa Inggris "R" dan "L" satu sama lain, karena tidak seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang hanya memiliki satu konsonan cair (secara tradisional diromanisasi dengan "R").

Istilah Engrish pertama kali muncul sebagai salah ucap kata English pada tahun 1940-an, tetapi baru pada tahun 1980-an istilah tersebut mulai digunakan untuk menjuluki bahasa Inggris Asia yang cacat.[2] Istilah lain terkait "wasei-eigo" mengacu pada pseudo-anglikisme yang telah masuk ke dalam bahasa Jepang sehari-hari. Umumnya istilah ini merujuk pada bahasa Inggris lisan, tetapi juga dapat menggambarkan bahasa Inggris tertulis. Di Jepang, biasanya teks bahasa Inggris ditambahkan ke berbagai barang sebagai hiasan dan mode. Teks seperti itu sering ditambahkan hanya untuk menciptakan perasaan kosmopolitan, alih-alih ditujukan untuk dibaca oleh penutur asli bahasa Inggris, dan dengan demikian sering kali tidak memiliki arti atau memiliki tata bahasa kacau.

Engrish dapat ditemukan di banyak tempat, termasuk di beberapa tanda, daftar menu, dan iklan. Istilah seperti Japanglish, Japlish atau Janglish adalah istilah yang lebih spesifik dalam bahasa Inggris.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ziemba, Christine N. (December 5, 2004). "Translate at your own risk". Los Angeles Times. Diakses tanggal 13 June 2013. 
  2. ^ Lambert, James (2018). "A multitude of 'lishes': The nomenclature of hybridity". English World-wide. 39 (1): 12. doi:10.1075/eww.38.3.04lam. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]