Fairy Tail: Dragon Cry | |
---|---|
Sutradara | Tatsuma Minamikawa |
Skenario | Shōji Yonemura |
Berdasarkan | Fairy Tail oleh Hiro Mashima |
Pemeran |
|
Penata musik | Yasuharu Takanashi |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Gaga |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 85 menit |
Negara | Japan |
Bahasa | Jepang |
Pendapatan kotor | $478,118 (Jepang) $1.3 juta (seluruh dunia)[1] |
Fairy Tail the Movie: Dragon Cry (劇場版 フェアリーテイル -DRAGON CRY- , Gekijōban Fearī Teiru: Doragon Kurai) adalah film animasi laga dan fantasi Jepang tahun 2017 yang didasarkan dari seri manga shōnen dan anime Fairy Tail oleh Hiro Mashima yang disutradarai oleh Tatsuma Minamikawa berdasarkan sebuah skenario oleh Shōji Yonemura, keduanya pernah bekerja pada serial anime dari manga ini. Mashima terlibat sebagai produser eksekutif dan seniman papan cerita.[2]
Berlatar pada waktu di antara plot cerita terakhir dari Fairy Tail,[3] film ini berfokus kepada para anggota guild penyihir Fairy Tail yang menyusup ke Kerajaan Stella untuk merebut kembali pedang berkekuatan dahsyat yang dicuri sebelumnya. Tetsuya Kakihara, Aya Hirano, Rie Kugimiya, Yuichi Nakamura, Sayaka Ōhara, Satomi Satō, dan Yui Horie kembali mengisi suara untuk peran mereka dari serial televisi, disertai Makoto Furukawa, Aoi Yūki, dan Jiro Saito yang mengisi suara para karakter baru yang dirancang oleh Mashima dan Yūko Yamada.[2] Film ini dirilis di Jepang pada tanggal 6 Mei 2017. Film ini mendapatkan pemutaran bioskop terbatas di seluruh dunia, dengan Funimation merilis film ini di bioskop-bioskop Amerika Utara dalam format bahasa Inggris dan Jepang sejak tanggal 14 Agustus hingga 19 Agustus 2017.[4]
Zash Caine (ザッシュ・ケイン , Zasshu Kein), Menteri Negara Kerajaan Stella dan pengguna sihir hitam, menyusup ke Kerajaan Fiore dan mencuri Dragon Cry, sebuah pedang mistik yang ditemukan di pemakaman naga di bawah ibu kota. Keluarga kerajaan Fiore mengirim Natsu Dragneel dan kelompoknya dari guild Fairy Tail untuk merebut kembali pedang tersebut, sembari menjelaskan bahwa pedang tersebut memiliki kekuatan magis yang mampu menghancurkan kerajaan. Kelompok Natsu melacak jejak Zash hingga ke Stella, yang penguasanya—Raja Animus (アニムス , Animusu), bermaksud untuk menggunakan pedang tersebut untuk sebuah ritual. Saat menyentuh pedang tersebut, Natsu memicu alarm dan menarik perhatian Zash. Akhirnya, Fairy Tail dikalahkan oleh Zash dan satuan elit dari kerajaan, Three Stars – Swan (スワン , Suwan), Doll (ドール , Dōru), dan Gapri (ガプリ , Gapuri) - yang menjebloskan mereka ke tahanan dan merebut kembali pedang tersebut.
Natsu lolos dari penjara udara dan membebaskan yang lainnya, menghentikan Zash yang mencoba menggunakan Lucy Heartfilia sebagai pengorbanan darah untuk sihirnya. Kelompok Natsu menghindari Zash dengan bantuan Sonya (ソーニャ , Sōnya), ajudan Animus dan teman masa kecilnya, dan kaki tangan Zash yang enggan. Sonya memohon kepada Fairy Tail untuk membiarkan Dragon Cry tetap berada di Stella, menjelaskan bahwa ritual yang mereka lakukan dengan pedang tersebut bisa mencegah potensi bencana magis berupa kehancuran Kerajaan Stella. Namun, Natsu menolak permintaannya, merasakan bahwa pedang tersebut mengandung maksud jahat dari para naga yang dibunuh oleh Acnologia.
Kelompok Natsu kembali menyusup ke kota untuk mengambil alih pedang, dan berhasil mengalahkan Three Stars dalam prosesnya. Sonya meraih Dragon Cry, menyadari sifat sebenarnya dari pedang ini yang sebelumnya disebut Natsu, dan menolak memberikan pedang tersebut pada Animus. Natsu tiba dan melihat Sonya berbicara kepada dirinya sendiri, mengungkapkan bahwa ia dikuasai oleh raja. Animus mengungkapkan bahwa dirinya adalah seekor naga yang menyegel dirinya sendiri di dalam tubuh Sonya untuk menipu kematian, dan muncul dalam penglihatan Sonya sebagai sosok manusia untuk memanipulasinya. Karena tidak dapat melarikan diri dari tubuh Sonya, Animus melakukan ritual untuk membebaskan dirinya dengan menggunakan sihir dari pedang tersebut, tetapi hanya berhasil muncul dalam bentuk yang tidak sempurna setelah Zash mencuri pedang tersebut untuk dirinya sendiri. Zash menggunakan pedang tersebut untuk memanggil tentara buatan demi melawan Fairy Tail, dan kemudian mencoba menghancurkan Fiore dengan pedang trsebut, tetapi dirinya hancur oleh energi gaib dari pedang tersebut.
Dalam pertarungan mereka untuk merebut pedang, Animus menusuk Natsu di salah satu bagian tubuhnya dan akhirnya menyerap sihir dari pedang tersebut, mendapatkan kembali kekuatan penuhnya. Natsu bertahan dari cederanya dan dengan kejam menyerang Animus, setengah tubuhnya bertransformasi menjadi naga; Animus menyadari bahwa Natsu adalah E.N.D., iblis "perusak segalanya", sebelum Natsu mengalahkannya. Ketika ia kembali normal, Natsu yang sangat terguncang oleh transformasi dirinya, dihibur oleh Lucy—mengatakan bahwa ia masih terlihat seperti dirinya sendiri. Sementara itu, Sonya menghancurkan Dragon Cry, yang meniadakan tentara dan menyebabkan tubuh Animus memudar. Pedang yang telah rusak tersebut beralih ke bentuk aslinya—sebuah pita, yang tertiup angin sepoi-sepoi.
Dalam adegan pasca-kredit, pita itu diambil oleh Acnologia dalam wujud manusia. Dalam kilas balik, Sonya kehilangan pitanya setelah terluka parah oleh geng Animus sekitar 400 tahun pada masa lalu, mendorong Acnologia untuk membunuh mereka sebagai pembalasan; Animus yang sekarat merasuki tubuh Sonya, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Kembali ke masa sekarang, Acnologia dengan mudah menghancurkan pita tersebut saat Zeref mengamatinya dari kejauhan bersama Brandish μ dan Invel Yura, sembari menyatakan bahwa pertarungannya dengan Natsu akan segera dimulai.
Karakter | Jepang[2][5] | Inggris[6] |
---|---|---|
Natsu Dragneel | Tetsuya Kakihara | Todd Haberkorn |
Lucy Heartfilia | Aya Hirano | Cherami Leigh |
Happy | Rie Kugimiya | Tia Ballard |
Gray Fullbuster | Yūichi Nakamura | Newton Pittman |
Erza Scarlet | Sayaka Ohara | Colleen Clinkenbeard |
Wendy Marvell | Satomi Satō | Brittney Karbowski |
Carla | Yui Horie | Jad Saxton |
Gajeel Redfox | Wataru Hatano | David Wald |
Panther Lily | Hiroki Tochi | Rick Keeling |
Juvia Lockser | Mai Nakahara | Brina Palencia |
Levy McGarden | Mariya Ise | Kristi Kang |
Hisui E. Fiore | Suzuko Mimori | Morgan Mabry |
Raja Animus | Makoto Furukawa | Michael Sinterniklaas |
Sonya | Aoi Yūki | Erica Mendez |
Zash Caine | Jiro Saito | Ray Chase |
Swan | Chiaki Takahashi | Cristina Vee |
Doll | Ryōta Takeuchi | Bob Carter |
Gapri | Taku Yashiro | Nathan Sharp |
Acnologia | Kosuke Toriumi | J. Michael Tatum |
Igneel | Hidekatsu Shibata | Jim White |
Zeref | Akira Ishida | Joel McDonald |
Produksi film Fairy Tail kedua pertama kali diumumkan di majalah Weekly Shōnen Magazine pada bulan Mei 2015, dengan karya seni kunci dan konsep yang diilustrasikan oleh Hiro Mashima, menggambarkan karakter Natsu Dragneel dalam bentuk tubuh setengah naga yang terlihat di film yang telah selesai.[7] Film ini mempromosikan klimaks dari seri manga Fairy Tail,[8] yang berakhir pada tanggal 26 Juli 2017.
Film ini dirilis di Jepang pada tanggal 6 Mei 2017,[2] sementara perrilisan secara internasional di bioskop-bioskop terpilih dijadwalkan pada bulan yang sama.[9] Madman Entertainment mengumumkan rencana untuk mendistribusikan film tersebut secara teatrikal di Australia dan Selandia Baru.[10] Anime Limited mendistribusikan dan merilis film ini pada tanggal 17 Mei 2017 di Inggris, dan pemutaran lebih lanjut dijadwalkan pada tanggal 19 Mei 2017.[11] Distributor Jerman KAZÉ Anime memutar film ini pada tanggal 27 Juni dan 16 Juli 2017 di bioskop di Jerman dan Austria.[12]
Pada tanggal 14 Juli 2017, Funimation mengumumkan pemutaran film terbatas dari film ini di Amerika Utara. Film ini diputar pada tanggal 14 Agustus 2017 dalam format hanya subjudul di Amerika Serikat dan Kanada, kemudian pada tanggal 16 dan 19 Agustus dalam versi yang telah dialihsuarakan menjadi bahasa Inggris di Amerika Serikat. Pemutaran untuk versi dub dijadwalkan pada tanggal 17 Agustus di Kanada.[4]
Film ini dirilis dalam bentuk DVD dan Blu-Ray di Jepang pada tanggal 17 November 2017.
Sarah Nelkin dari Anime Now memberikan ulasan positif kepada film ini, menyebutnya "suatu hal yang menyenangkan yang dipenuhi dengan semua elemen Fairy Tail yang dikenal karena dapat dinikmati para penggemar, mulai dari visual hingga musik hingga karakter". Namun, dia tidak merekomendasikan film ini untuk para pendatang baru ke waralaba tersebut, dan mengkritik minimnya pengembangan karakter Natsu, meski menyebut bahwa perjuangannya dengan identitasnya merupakan "ide yang keren".[13] Rebecca Silverman dari Anime News Network memberi film ini peringkat "B" secara keseluruhan, dan mengatakan bahwa film ini "dibangun dengan baik hingga ke plot akhir dari cerita" dan memuji tindakan, humor, dan efektivitas emosionalnya, sambil mengkritik kurangnya penggunaan karakter seperti Lucy, Sonya, Gajeel dan Levy. Silverman juga mencatat bahwa plot film ini "benar-benar mengasumsikan bahwa Anda sudah familiar dengan kejadian selanjutnya dari cerita tersebut", memperingatkan bahwa hal semacam ini akan mengakibatkan penggemar menjadi "agak bingung atau terkena bocoran cerita".[3]