Nama | |
---|---|
Nama IUPAC (preferensi)
Henikosana | |
Nama lain
n-Heneikosana
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Referensi Beilstein | 1748500 |
ChEBI | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C21H44 | |
Massa molar | 296,58 g·mol−1 |
Penampilan | Padatan seperti lilin |
Densitas | 0,7919 g mL−1 |
Titik lebur | 40,5 °C (104,9 °F; 313,6 K) |
Titik didih | 356,10 °C; 672,98 °F; 629,25 K |
2,9×10−11 g/L | |
log P | 10,65 |
Tekanan uap | 8,73×10−5 mm Hg |
kH | 120 atm•m3/mol |
Indeks bias (nD) | 1,4441 |
Bahaya | |
Titik nyala | 113 °C (235 °F; 386 K) |
Senyawa terkait | |
Related alkana
|
|
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Heneikosana (ejaan IUPAC: henikosana) adalah sebuah alkana dengan rumus kimia CH3(CH2)19CH3. Heneikosana adalah hidrokarbon jenuh rantai lurus dengan jumlah karbon 21. Ia adalah padatan berwarna putih yang berbentuk seperti lilin.
Heneikosana digunakan sebagai feromon oleh ratu atau raja rayap dalam spesies Reticulitermes flavipes.[1] Ia juga menarik nyamuk dari genus Aedes dan dapat digunakan sebagai umpan nyamuk.[2] Ini terjadi secara alami karena heneikosana diproduksi di kulit larva nyamuk. Fraksi 1:100000 dalam air adalah yang paling menarik bagi nyamuk, tetapi jika konsentrasinya 1:1000 maka mereka akan menolaknya.[3] Heneikosana adalah salah satu komponen utama minyak esensial bunga kesumba (Carthamus tinctorius).[4] Seluruh bagian tumbuhan Periploca laevigata mengandung heneikosana.[5] Minyak esensial bunga Rosa damascena mengandung 5% heneikosana.[6] Sambucus nigra mengandung 2,3%.