Didirikan | 1765 |
---|---|
Pendiri | Richard Hennessy |
Kantor pusat | Cognac, Prancis |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Laurent Boillot, Chairman & CEO; Boris de Vroomen, Direktur Internasional |
Produk | Konyak |
Pendapatan | €954,2 juta (2012) |
Pemilik | Chris Hennessy |
Induk | LVMH (66%) Diageo (34%) |
Situs web | Hennessy.com |
Jas Hennessy & Co., atau biasa disebut sebagai Hennessy (pengucapan bahasa Prancis: [ɛnsi]), adalah sebuah penyulingan konyak yang berkantor pusat di Cognac, Prancis. Jas Hennessy & Co. menjual sekitar 50 juta botol per tahun, sehingga menjadikannya produsen konyak terbesar di dunia, karena memproduksi lebih dari 40% konyak yang dijual di seluruh dunia. Perusahaan ini dimiliki oleh Moët Hennessy, yang dimiliki oleh LVMH (66%) dan Diageo (34%).
Penyulingan konyak Hennessy didirikan oleh perwira militer Jacobit asal Irlandia, Richard Hennessy pada tahun 1765.[1] Anaknya, James Hennessy memberi nama perusahaan ini "Jas Hennessy & Co" pada tahun 1813.[2] Selama dekade 1970-an, Kilian Hennessy, generasi kelima dari keluarga Hennessy, menjadi CEO perusahaan ini, menggantikan keponakannya, Maurice-Richard. Kilian Hennessy mencetuskan penggabungan perusahaan ini dengan Moët et Chandon pada tahun 1971, untuk membentuk Moët Hennessy.[3]
Moët Hennessy kemudian bergabung dengan Louis Vuitton pada tahun 1987, untuk membentuk salah satu konglomerat merek mewah terbesar di dunia, yakni Louis Vuitton • Moët-Hennessy atau LVMH. Pada tahun 1988, sebuah krisis manajemen menyebabkan pengambilalihan perusahaan ini oleh Bernard Arnault, pemilik rumah haute couture, Christian Dior, dengan dukungan dari Guinness.[butuh rujukan] Namun Kilian Hennessy tetap menjadi anggota dewan pengawas perusahaan ini hingga ia meninggal pada tahun 2010 di usia 103 tahun.[3]
Baru-baru ini, Hennessy mencoba untuk memperluas produknya, agar dapat menarik para peminum muda, dengan memperkenalkan produk baru seperti "Pure White", "Hennessy Black",[4] dan "Fine de Cognac".[5]
Botol kolektor | Tahun peluncuran | Deskripsi | Catatan |
---|---|---|---|
Hennessy VS "44" | 2009 | Penghormatan untuk Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama | |
Hennessy VS "NUL" | 2010 | National Urban League | |
Hennessy VS "BOA" | 2010 | Blending of Art (lima botol berbeda dengan masing-masing dua perancang) | |
Hennessy VS "KAWS" | 2011 | Rancangan seniman grafiti asal New York, KAWS | |
Hennessy Fine De Cognac and Tea | 2011 | Tea House Maison de Thé Théodor | |
Hennessy VSOP Helios | 2011 | Botol Emas (diberi nama sesuai nama dewa matahari dalam mitologi Yunani) | |
Hennessy VSOP "NyX" | 2011 | Botol Platinum (labelnya berpendar dalam gelap) | |
Hennessy VSOP Kyrios | 2012 | Botol Hitam (label tiga dimensi) | |
Hennessy VSOP Depuis | 2013 | Botol Merah | |
Hennessy XO Odyssey | 2007–11 | Diluncurkan tiap tahun sejak tahun 2007 (2011 | |
Hennessy Kenzo | 1997–99 | Perancang mode Kenzo (anak usaha LVMH) | [n 1] |
Hennessy Red Book | 2011 | Isian Levandovka | |
Hennessy X Futura | 2012 | Seniman grafiti asal New York, Futura | |
Hennessy Luminous | 2013 | Nama merek di label dapat berpendar | |
Hennessy VS x Scott Campbell | 2016 | ||
Hennessy VS x Jon One | 2017 | ||
Hennessy VSOP x John Maeda | 2017 | ||
Hennessy X.O x Marc Newson | 2017 | ||
Hennessy VS x Vhils | 2018 | ||
Hennessy VS x Felipe Pantone | 2019 |
Hennessy mensponsori kompetisi New Irish Writing di Irish Independent, serta mensponsori Hennessy Literary Award, yang telah meluncurkan sejumlah penulis asal Irlandia seperti Joseph O'Connor, Dermot Bolger, Patrick McCabe, Colum McCann, Frank McGuinness, Anne Enright, Hugo Hamilton, Dermot Healy, dan Neil Jordan.[6][7][8]
Hennessy kerap disebut dalam musik populer,[9] seperti "KC Tea" (2010) karya Tech N9ne,[10] "Hennessey" (2004) karya 2Pac,[11] "Hennesey n Buddah" (2000) karya Snoop Dogg,[12] dan "Love Scars" (2017) karya Trippie Redd, "Boombayah" karya Blackpink, "Hennessy" karya Bloo[butuh rujukan], "The Humpty Dance" karya Digital Underground, "Pass Me Da Green" karya Master P (1997),[13] "Moodz" karya Blackbear, "Red Bull & Hennessy"[14] karya Jenny Lewis, dan "Henny & Gingerale" karya Mayer Hawthorne.[15]
Konyak buatan Hennessy juga disebut dalam lagu Drake yang berjudul "One Dance" (2016),[16] dan berhasil mencapai peringkat pertama dalam Billboard Hot 100.[17]
Hennessy juga menjadi minuman pilihan musisi Blues, Del Paxton dalam film That Thing You Do![18]
Hennessy adalah minuman favorit Kim Jong-il, mantan Pemimpin Tertinggi Korea Utara. Hennessy pun pernah memberitakan bahwa Kim menghabiskan lebih dari $700.000 per tahun untuk membeli konyak Paradis.[19]