Jiànzi (Shuttlecock) adalah suatu olahraga asli Tiongkok yang menggunakan kok (seperti bola bulu tangkis) dan kaki.[1] Di Indonesia, olahraga ini sering disebut Sepak Kienci (pelafalan Jiànzi dalam dialek suku Hokkian) ataupun sepak bulu angsa.[1][2] Arti dari kata Jiànzi adalah menendang kok.[1] Permainan ini berkembang sejak abad ke-5.[1] Beberapa sumber menyatakan bahwa Jiànzi adalah 'nenek moyang' dari bulu tangkis dan sepak takraw. Permainan ini dilakukan pada lapangan dengan pembatas seperti net bulu tangkis.[1] Pemain Jiànzi harus memainkan kok supaya tidak menyentuh tanah karena bila terjadi demikian, akan menambah nilai lawan.[1]
Salah satu perbedaan Jiànzi dan bulu tangkis adalah pada bentuk kok yang digunakan.[1] Kok bulu tangkis memiliki bentuk kerucuk dengan bagian kepala bulat dan bulu melingkar, sedangkan kok Jiànzi berbentuk kepingan logam dengan bulu lebih sedikit dibandingkan kok bulu tangkis.[1] Dulunya, olahraga ini sering digunakan dalam latihan prajurit Tiongkok pada masa Dinasti Han, namun sekarang ini sudah umum dimainkan oleh anak sekolah dan masyarakan umum di Tiongkok.[2]
Olahraga ini pertama kali diperkenalkan di Eropa pada tahun 1936.[2] Pada tahun 1999, sebuah organisasi internasional untuk mengurus cabang olahraga ini dibentuk dengan nama International Shuttlecock Federation (ISF).[2] Di ajang internasional, Jiànzi sudah mulai dipertandingkan pada Olimpiade Beijing 2008 dan SEA Games Laos 2009.[2]