Kabupaten Lamongan | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawa | Lamóngan (Gêdrig) لامَوڠان (Pégon) ꦭꦩꦺꦴꦔꦤ꧀ (Hånåcåråkå) |
Julukan:
| |
Motto: | |
Koordinat: 7°07′S 112°25′E / 7.12°S 112.42°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 8 Agustus 1950 |
Dasar hukum | UU No.12/1950 |
Hari jadi | 26 Mei 1569 |
Ibu kota | Lamongan |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Yuhronur Efendi |
• Wakil Bupati | Abdul Ro'uf |
• Sekretaris Daerah | Moh. Nalikan |
• Ketua DPRD | Abdul Ghofur |
Luas | |
• Total | 1.812,80 km2 (69,990 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.386.941 |
• Kepadatan | 765/km2 (1,980/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa (dominan) - Jawa Arekan, - Jawa Aneman, Madura, Tionghoa, Arab, dan Lainnya |
• IPM | 73,12 (0.731) Tinggi (2021)[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 322 |
Kode ISO 3166 | ID-JI |
Pelat kendaraan | S xxxx J**/K*/L*/M* |
Kode Kemendagri | 35.24 |
PAD | Rp 493.861.586.700,- |
DAU | Rp 958.344.988.000,- (2013)[5] |
Semboyan daerah | Ayo Ditumbasi |
Flora resmi | Jangkang |
Fauna resmi | Puter pelung |
Situs web | lamongankab |
Kabupaten Lamongan (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦭꦩꦺꦴꦔꦤ꧀, Pegon: لامَوڠان, translit. Lamóngan; pengucapan bahasa Jawa: [laˈmɔŋan]) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota Kabupaten Lamongan berada di Kecamatan Lamongan yang terletak 49 km barat Kota Surabaya. Kabupaten Lamongan dilintasi Jalan Nasional Jakarta-Surabaya, merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.
Lamongan terletak pada titik koordinat: 6°51’ - 7°23’ Lintang Selatan dan 112°33’ - 112°34’ Bujur Timur.[6] Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km² atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km², apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.
Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik yaitu:
Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran rendah dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut.
Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinagun, Mantup, Sugio, Kedungpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng. Sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemiringan lahan 40% lebih.
Adapun batas-batas wilayah Lamongan adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Jawa |
Timur | Kabupaten Gresik |
Selatan | Kabupaten Jombang dan Mojokerto |
Barat | Kabupaten Bojonegoro dan Tuban |
Wilayah Kabupaten Lamongan beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim yang punya perbedaan signikan. Musim penghujan di wilayah ini berlangsung seperti di wilayah lain di Indonesia, yakni sejak bulan November hingga bulan April. Sementara itu, musim kemarau berlangsung sejak periode Mei hingga Oktober.
Data iklim Lamongan, Jawa Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.5 (86.9) |
31.1 (88) |
31.7 (89.1) |
32.4 (90.3) |
32.6 (90.7) |
31.5 (88.7) |
31.1 (88) |
31.9 (89.4) |
32.7 (90.9) |
34.1 (93.4) |
33.6 (92.5) |
32.1 (89.8) |
32.11 (89.81) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.9 (80.4) |
26.4 (79.5) |
26.9 (80.4) |
27.3 (81.1) |
27.7 (81.9) |
27.1 (80.8) |
26.5 (79.7) |
26.9 (80.4) |
27.5 (81.5) |
28.6 (83.5) |
28.3 (82.9) |
27.4 (81.3) |
27.29 (81.12) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.4 (74.1) |
23.2 (73.8) |
23.6 (74.5) |
24.1 (75.4) |
23.7 (74.7) |
22.5 (72.5) |
21.8 (71.2) |
22.5 (72.5) |
23.7 (74.7) |
24.6 (76.3) |
23.8 (74.8) |
23.5 (74.3) |
23.37 (74.07) |
Presipitasi mm (inci) | 272 (10.71) |
258 (10.16) |
244 (9.61) |
177 (6.97) |
95 (3.74) |
54 (2.13) |
21 (0.83) |
11 (0.43) |
19 (0.75) |
68 (2.68) |
163 (6.42) |
258 (10.16) |
1.640 (64,59) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 13 | 12 | 9 | 5 | 3 | 1 | 1 | 1 | 4 | 8 | 12 | 83 |
% kelembapan | 83 | 82 | 82 | 80 | 79 | 76 | 73 | 68 | 69 | 70 | 73 | 79 | 76.2 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 167 | 163 | 216 | 225 | 240 | 245 | 285 | 300 | 283 | 274 | 221 | 183 | 2.802 |
Sumber #1: Climate-Data.org [8] | |||||||||||||
Sumber #2: BMKG[9] & Weatherbase[10] |
Setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, daerah Lamongan menjadi garis depan melawan tentara kependudukan Belanda.
Pada tanggal 20 Desember 1948 pukul 15.00, terjadi serbuan atas kota Babat oleh Pasukan Marbrig (Mariniers Brigade atau Koninklijk Nederlandse Marine Korps) yang datang dari Tuban. Kota Babat termasuk jembatan Cincim jatuh ke tangan Belanda tanpa ada perlawanan sama sekali. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan “dosa komandan Batalyon Halik”.
Mendengar berita penyerbuan tersebut, Komando Batalyon Sunaryadi segera menempatkan kompi Dullasim di desa Belo, Plosowahyu dan desa Made untuk menghadapi Belanda dari Babat. Brigade Marinir Belanda ternyata tidak langsung menyerang kota Lamongan dari kota Babat, melainkan bergerak ke arah selatan dengan tujuan utama kota Kertosono.
Di selatan Lamongan, yakni di daerah antara Gunung Pegat sampai ke Ngimbang mereka menghadapi perlawanan sengit tentara Republik. Di jalur ini tentara Belanda harus berhadapan dengan Kompi Dihar dari Batalyon Basuki Rachmat, Batalyon Jarot Subiyantoro dan Kompi Jansen Rambe.
Tanggal 2 Januari 1949, Kedungpring mendapat giliran serangan. Selanjutnya, pasukan bergerak ke Modo, Bluluk, Ngimbang, Sambeng dan Mantup. Di desa Mantup dan desa Nogojatisari (Kecamatan Sambeng), markas Batalyon Jarot dan dapur umum untuk melayani pasukan dibombardir oleh Belanda, sehingga pasukan Republik mundur ke arah barat. Setelah daerah-daerah tersebut sepenuhnya dikuasai, tentara Belanda dipecah menjadi dua, yakni sebagian lewat Kembangbahu kemudian bertemu dengan pasukan induk dari Mantup untuk menyerang Tikung lebih dahulu.
Kompi Sunaryo mengeluarkan satu seksi yang dipimpin oleh Letda Untung untuk mengadakan penghadangan di desa Modo. Pertempuran tidak bisa dielakkan antara tentara Belanda dan pasukan Untung. Karena tentara Belanda memiliki kekuatan yang lebih besar, akhirnya seksi mundur dengan membawa korban dua orang. Sementara Kompi Dullasim ketika mengadakan penghadangan di jalan Sugio menuju Kedungpring tidak berhasil menjumpai pasukan Belanda, mereka kembali ke pos di desa Kentong Kecamatan Sugio, Lamongan.
Menjelang subuh pagi harinya, mereka disergap oleh pasukan Belanda dari berbagai arah, mereka lari tanpa sempat memberi perlawanan. Belanda memuntahkan peluru ke segala arah secara membabi buta, dan membakar rumah-rumah penduduk. Penyergapanan itu menimbulkan korban sebanyak 6 orang meninggal, dan korban yang luka-luka juga cukup banyak[11]
Pada tanggal 18 Januari 1949, pukul 13.00 WIB, Kota Lamongan berhasil diduduki dan dikuasai oleh serdadu-serdadu Belanda, setelah melawan TNI, rakyat dan para pejuang RI lainnya. Sehingga membuat pemerintahan di Kabupaten Lamongan harus mengungsi ke luar Kota Lamongan, sedangkan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dilakukan di desa- desa yang dijadikan sebagai tempat pemerintahan darurat.
Selama enam bulan pertempuran melawan pasukan Belanda, korban dari pihak tentara- tentara Belanda relatif lebih besar dibandingkan dengan korban di pihak pasukan Lamongan. Tercatat pihak Belanda mengalami korban tewas 139 pasukan, luka-luka 29 orang dan tertawan 11 orang. Korban dari pihak RI dalam rentang waktu enam bulan (18 Januari 1949 s/d 19 Juni 1949) tercatat sebanyak 40 tentara gugur, 11 tertawan dan 12 orang terluka. Adapun korban dari warga sipil 335 orang tewas dan 93 mengalami luka-luka. Dalam serangan agresi Belanda II itu, tercatat 178 ternak warga mati, 1.070 rumah dibakar lengkap dengan 840 kwintal lumbung pangan masyarakat.[12]
Komposisi anggota DPRD Kabupaten Lamongan selama tiga periode adalah sebagai berikut:
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019 | 2019–2024[13] | 2024–2029[14] | ||
PKB | 10 | 10 | 12 | |
Gerindra | 4 | 4 | 6 | |
PDI-P | 8 | 8 | 7 | |
Golkar | 6 | 6 | 8 | |
NasDem | 0 | 1 | 3 | |
PKS | 1 | 0 | 1 | |
Hanura | 1 | 1 | 0 | |
PAN | 6 | 7 | 5 | |
Demokrat | 10 | 9 | 4 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||
PPP | 4 | 3 | 2 | |
Ummat | (baru) 1 | |||
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 9 | 10 | 11 |
Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan.
Kabupaten Lamongan dilintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, yakni sepanjang pesisir utara Jawa. Jalan ini sendiri melewati Kecamatan Paciran yang memiliki banyak tempat pariwisata. Kota Lamongan sendiri juga dilintasi jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Babat merupakan persimpangan antara jalur Surabaya-Semarang dengan jalur Jombang-Tuban.
Lamongan juga dilintasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa menghubungkan Surabaya dengan Semarang, Cirebon, Jakarta, dan Bandung. Stasiun kereta api terbesarnya adalah di Lamongan dan Babat.
Kereta api yang dilayani dari stasiun Lamongan dan Babat adalah:
Nama kereta api | Kelas | Relasi perjalanan |
---|---|---|
Lintas utara Jawa | ||
Ambarawa Ekspres | Ekonomi | Semarang Poncol–Surabaya Pasarturi |
Ekonomi Premium | ||
Blambangan Ekspres | Eksekutif-Ekonomi | Semarang Tawang–Surabaya Pasarturi–Ketapang |
Gumarang | Eksekutif-Bisnis | Pasar Senen–Surabaya Pasarturi |
Dharmawangsa | Eksekutif-Ekonomi | |
Kertajaya | Ekonomi Premium | |
Airlangga | Ekonomi | |
Sembrani | Eksekutif-Luxury | Gambir–Surabaya Pasarturi |
Harina | Eksekutif-Ekonomi Premium | Bandung–Surabaya Pasarturi |
Jayabaya | Eksekutif-Ekonomi | Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang |
Pandalungan | Eksekutif | Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember |
Nama kereta api | Relasi |
---|---|
A Commuter Line Arjonegoro | Bojonegoro–Sidoarjo |
Babat–Surabaya Pasarturi/Sidoarjo | |
B Commuter Line Blorasura | Cepu–Surabaya Pasarturi |
Kabupaten Lamongan terdapat rel kereta api yg nonaktif Dari Stasiun Babat (Aktif) Ke Stasiun Tuban , Stasiun Jombang Kota , Dan Stasiun Merakurak
Tempat wisata alam di Kabupaten Lamongan, yaitu:
Tempat wisata sejarah di Lamongan, yaitu:
Tempat wisata religi di Kabupaten Lamongan, yaitu:
Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam masakan khas, diantaranya:
Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam kerajinan antara lain;
|title=
(bantuan)
|title=
(bantuan)