Kapit permukiman Distrik di Malaysia | ||||
---|---|---|---|---|
Tempat | ||||
Negara berdaulat | Malaysia | |||
Negara bagian | Sarawak | |||
Divisi di Malaysia | Divisi Kapit | |||
Negara | Malaysia | |||
Informasi tambahan | ||||
Zona waktu |
Kapit adalah ibu kota Divisi Kapit, Sarawak, Malaysia.
Rajah Charles Brooke mendirikan Fort Kapit pada tahun 1880 sebagai kota garnisun, terutama untuk mencegah orang Iban berpindah ke hulu dan menyerang Orang Ulu. Benteng itu kemudian dinamai Fort Sylvia, menurut isteri Rajah Vyner Brooke, tetapi kota ini tetap disebut Kapit. Kota ini awalnya ditempati oleh orang Hokkian pada tahun 1880, imigran Ka tiba pada tahun 1906, dan Fuzhou pada tahun 1919. Orang Tionghoa membudidayakan karet dan lada serta berjualan lembaran karet dan hasil hutan. Pada masa penjajahan Jepang, Kapit hanya memiliki 2 baris yang memuat 37 toko. Kapit benar-benar hancur oleh Sekutu selama Perang Dunia II. Kapit kini tetap sibuk, dan padat karena jalannya yang sedikit, yang sejajar sungai.[butuh rujukan]
Meskipun hanya bisa dijangkau oleh perahu (2 jam lebih dari Sibu menggunakan perahu cepat) atau pesawat terbang perintis, Kapit merupaakn pusat komersial dan sosial yang hidup di sungai Rejang. Kapit juga menjadi basis yang bagus untuk menjelajahi rumah-rumah panjang di desa-desa Dayak yang ada di Sungai Rejang dan Lembah Balleh.[butuh rujukan]
== Tempat menarik[butuh rujukan] ==