Kemacetan total (bahasa Inggris: Gridlock) adalah kemacetan lalu lintas yang tercipta ketika "antrean kendaraan menghalangi seluruh jaringan jalan yang bersimpangan sehingga lalu lintas di semua arah berhenti total".[1] Istilah gridlock muncul karena ada potensi kemacetan total dalam tata kota persegi (grid plan) sehingga kendaraan tidak dapat maju ke depan atau mundur ke belakang.
Istilah kemacetan total sering disalahgunakan untuk menyebut kemacetan lalu lintas tinggi (kemacetan biasa) yang tidak memblokir simpang empat. Istilah ini juga berlaku untuk situasi di bidang selain transportasi, misalnya aliran buntu akibat permintaan berlebih atau kepentingan yang saling bersaing menghambat kemajuan.
Kemacetan total tradisional disebabkan oleh mobil yang memasuki persimpangan saat lampu hijau tanpa ruang untuk keluar dari persimpangan. Mobil bisa terjebak di persimpangan ketika lampu arah sebaliknya berubah menjadi hijau. Apabila situasi ini terjadi secara bersamaan di beberapa persimpangan, mobil bisa terjebak di persimpangan sampai waktu yang tidak ditentukan.
Di sejumlah wilayah hukum, pengemudi dilarang memasuki persimpangan jalan saat lampu hijau apabila tidak ada ruang untuk keluar dari persimpangan tersebut. Apabila semua pengemudi mengikuti aturan jalan, kemacetan total seharusnya tidak mungkin terjadi.[2]
Kemacetan total dapat terjadi ketika volume lalu lintas naik di jalan penghubung keluar-masuk jalan tol yang lokasinya berdekatan. Lalu lintas yang keluar dari jalan tol bisa mengular dan memblokir kendaraan yang hendak masuk. Kendaraan yang masuk akhirnya mengular dan memblokir kendaraan yang keluar.
Kemacetan total kadang disebut sebagai contoh dilema tahanan (dari teori permainan).[3] Kesepahaman antara para pengemudi dapat menguntungkan khalayak (mencegah kemacetan total), tetapi ini tidak bisa terjadi karena keinginan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi (waktu tempuh singkat) karena pengemudi lain belum tentu mempertimbangkan manfaat khalayak.
Di New York City, pengemudi yang "menutupi persegi" dikenai pasal pelanggaran lalu lintas dengan denda US$90.00. Karena proses tilang sepuluh menit turut memperparah kemacetan lalu lintas, Wali Kota Michael Bloomberg meminta Badan Legislatif Negara Bagian New York untuk menghapus "menutup persegi" dari kategori pelanggaran lalu lintas. Penghapusan ini memberikan polisi lalu lintas wewenang untuk mengeluarkan tilang dan mengubah prosedur tilang yang selama ini mewajibkan polisi menghentikan mobil pelanggar secara langsung.[4]
Di Virginia Beach, Virginia, persimpangan jalan di sekitar pantai memiliki papan "Don't Block the Box" dan ancaman denda $200.
Di Austin, Texas, inisiatif "Don't Block the Box" dimulai tahun 2015.[5][6] Program serupa diterapkan di San Antonio tahun 2017.[7]
Dampak nyata yang ditimbulkan oleh kemacetan total adalah frustrasi dan penundaan perjalanan. Dampak lainnya di daerah perkotaan diperparah oleh adanya ngarai jalanan kota (jalan yang dikepung oleh gedung-gedung tinggi) yang menjebak polusi udara dan meningkatan keterpaparan pemotor dan penduduk kota. Polusi suara turut diperparah oleh suara kendaraan.[8]
Agar lalu lintas tidak rentan terhadap kemacetan total, sistem pengaturan lalu lintas perlu dibangun. Sistem-sistem ini menentukan jumlah kendaraan optimal yang boleh masuk lalu lintas dan mencegah kendaraan lain masuk. Kemacetan total dapat dicegah dengan menggunakan alat pengendali lalu lintas seperti lampu lalu lintas atau papan peringatan atau sistem angkutan umum yang mapan. Sistem ini digunakan di Zurich, Swiss.[9]
Menurut The New York Times, kata gridlock diciptakan di New York City pada awal 1970-an.[10] Istilah gridlock bermunculan di surat kabar saat mogok angkutan umum New York City 1980. Kata ini diciptakan oleh Sam Schwartz, kepala rekayasawan lalu lintas Departemen Transportasi New York City saat itu.[11] Schwartz mengatakan bahwa kata gridlock digunakan secara internal di departemennya pada tahun 1970-an, mungkin sejak awal 1971.[12] Ketika menulis memo rekomendasi darurat untuk pejabat senior, ia mengingat kata yang diucapkan seorang teman beberapa tahun sebelumnya yang mempelajari proposal penutupan Broadway untuk kendaraan. Rekannya menolak proposal tersebut karena akan "mengunci persimpangan" (lock up the grid). Schwartz selalu membayangkannya dan menulis memo berjudul "Gridlock Prevention Plan" (1980).[13] Dalam wawancara lain, Mr. Schwartz mengatakan bahwa ia menciptakan kata ini pada pertengahan 1970-an bersama rekannya, Roy Cottam, yang "agak paranoid dan mengira ia bakal disalahkan atas kemacetan total sehingga ia tidak mau disangkutpautkan lagi".[14]
Kemacetan bulan Agustus 2010 di jalan tol Beijing-Zhangjiakou di provinsi Hebei, Tiongkok, dijuluki sebagai kemacetan terparah di dunia. Kemacetan ini mengular sampai lebih dari 100 kilometer (62 mi) pada tanggal 14 sampai 26 Agustus, termasuk 11 hari kemacetan total. Sejumlah pengemudi melintasi jalan tol ini selama 5 hari.[15][16][17] Peristiwa ini dipicu oleh perbaikan jalan dan ribuan truk batu bara dari Mongolia Dalam yang setiap hari berlalu-lalang ke Beijing. The New York Times memberi julukan "Kemacetan Total Besar Tiongkok 2010."[17][18]
Menurut majalah Time, São Paulo memiliki kemacetan lalu lintas harian terparah di dunia.[19] Pada tanggal 23 Mei 2014, kemacetan lalu lintas terparah sepanjang sejarah terjadi di kota ini dengan panjang 213 mil (344 kilometer).[20]
Kemacetan lalu lintas yang terjadi tahun 1980 sepanjang 175-kilometer (109 mi) di A6 Autoroute antara Paris dan Lyon sempat memegang rekor kemacetan terpanjang di dunia selama beberapa tahun.[21]