Kepangeranan (Agung) Transilvania | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1711–1867 | |||||||||
Kepangeranan Agung Transilvania 1859 | |||||||||
Ibu kota | Hermannstadt (Nagyszeben, Sibiu) 1711–1791, 1848–1861 Klausenburg (Kolozsvár, Cluj) 1791–1848, 1861–1867 | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Jerman, Hungaria, Rumania | ||||||||
Agama |
| ||||||||
Monarch | |||||||||
• 1711–1740 | Karl III (pertama) | ||||||||
• 1848-1867 | Franz Joseph I (terakhir) | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Pemberontakan Rákóczi dipadamkan | 1711 | ||||||||
• Imigrasi Landler Transilvania | 1734–1756 | ||||||||
1784 | |||||||||
1848 | |||||||||
• Menjadi wilayah Hungaria | 1867 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Rumania | ||||||||
Kepangeranan Transilvania, dari tahun 1765 disebut Kepangeranan Agung Transilvania, adalah salah satu tanah mahkota di Kekaisaran Austria[1] dan Kerajaan Hungaria[2][3] yang dikuasai oleh Wangsa Habsburg.[4][5][6] Setelah kegagalan Perang Kemerdekaan Rákóczi, kekuasaan Habsburg di Transilvania semakin diperkuat, dan Pangeran-Pangeran Transilvania digantikan oleh gubernur. Pada tahun 1765, Maria Theresia dan anaknya, Joseph II, memproklamirkan pendirian Kepangeranan Agung Transilvania dan mempertegas status khusus kawasan tersebut di monarki Habsburg.
Selama Revolusi Hungaria 1848, pemerintah Hungaria memproklamirkan penyatuan dengan Transilvania berdasarkan Undang-Undang April 1848,[7] tetapi tindakan ini ditentang oleh orang Rumania dan Sachsen yang menjadi populasi mayoritas di Transilvania.[1][6][8] Setelah kegagalan revolusi tersebut, Konstitusi Maret Austria menyatakan bahwa Kepangeranan Transilvania adalah tanah mahkota yang terpisah secara penuh dari Hungaria.[9] Namun, pada tahun 1867, setelah ditetapkannya Kompromi Austria-Hungaria, wilayah Transilvania disatukan lagi dengan Kerajaan Hungaria.