Kue talam | |
---|---|
Nama lain | Talam, kuih talam |
Jenis | Kue lapis kelapa manis kukus |
Sajian | Makanan ringan |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Nasional |
Suhu penyajian | Suhu ruangan |
Bahan utama | Tepung beras, santan, gula |
Sunting kotak info • L • B | |
Kue talam adalah salah satu jenis camilan tradisional yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Kue talam memiliki rasa manis dan gurih. Rasa gurih kue talam berasal dari santan yang menjadi salah satu bahan utamanya. Pada bulan puasa, kue talam menjadi salah satu menu berbuka puasa.
Kue tradisional ini termasuk dalam kategori kue basah, sehingga tidak akan bertahan lama saat dihidangkan.[1]
Meski saat ini kue talam telah menyebar ke seluruh Indonesia, tetapi kue talam merupakan kue tradisional khas Betawi dan diperkirakan sudah berumur lebih dari 500 tahun. Kue ini mendapat pengaruh dari kuliner Tionghoa dan Belanda yang mendiami kawasan Batavia (kini disebut Jakarta). Hal ini dikarenakan kue talam memiliki kata kue di depannya yang berasal dari kata pengaruh bahasa Hokkien 'koe' yang berarti kue tradisional peranakan Tionghoa.
Sementara itu, kata talam didapatkan karena pada zaman dahulu kue ini diletakkan di loyang bulat tak berkaki yang dikenal dengan nama talam. Teksturnya yang lentur dan lengket memiliki filosofi mengenai hubungan antar manusia yang penuh kekentalan dan kekerabatan. Rasanya yang manis dan legit juga menggambarkan perpaduan dari kisah hidup manusia.
Saat zaman kolonial, kue talam hanya disajikan kepada kalangan Bangsawan sebagai hidangan pembuka. Hal ini dikarenakan kue talam merupakan perwujudan kepada tamu mengenai hormatnya sang tuan rumah kepada tamu yang ia anggap kerabat.[2]
Bahan dasar untuk membuat kue talam adalah tepung dari berbagai macam jenis. Tepung termasuk dalam kategori karbohidrat sederhana yang memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi.[3]
Kue talam dibuat berlapis sebanyak 5 lapisan. Bahan baku kue ini adalah tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, dan gula merah dibuat menjadi adonan dan direbus. Selanjutnya adonan tersebut dibagi dan disusun sehingga membentuk empat lapisan. Kemudian, tepung maizena dan santan direbus dan dituangkan pada lapisan paling atas (menjadi lapisan kelima). Sebagai pelengkap tiap adonan, diberikan garam dan daun pandan.
Kue talam memiliki berbagai variasi rasa mengikuti bahan yang ingin digunakan. Salah satu varian kue talam yang pernah masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019 dalam Kategori Makanan Tradisional Terpopuler di Nusantara adalah kue talam varian durian.[4]. Variasi jenis kue talam seperti kue talam ubi, kue talam pandan, kue talam lapis ketan, kue talam tape, kue talam pisang, kue talam durian, kue talam kentang, dan kue talam bulan (khas Betawi).