Lembah Klang

Lembah Kelang adalah kawasan yang diliputi oleh Sungai Kelang dan cabang-cabang sungainya. Ia merupakan lembah sungai utama di Malaysia bersama-sama dengan Lembah Kinta.

Sejarah dan perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Lembah Kelang telah dibangun pada tahun 1800-an ketika Kota Kuala Lumpur telah dibuka oleh Raja Abdullah karena banyak bijih timah ditemukan di situ. Selanjutnya, Port Swettenham (kini Pelabuhan Klang) telah dibuka pada pertengahan tahun 1800-an. Perkembangan pesat Lembah Kelang berubah lagi ketika landasan kereta api dibuat pada tahun 1892 yang menghubungkan Kuala Lumpur dengan Port Swettenham. Tujuannya ialah untuk mengangkut bijih timah dari tambang ke pelabuhan tersebut.

Sejarah mulai berubah setelah Petaling Jaya dibuka pada tahun 1952 oleh Sir Gerald Templer. Pembukaan tersebut bertujuan untuk memindahkan penduduk ke kawasan baru karena keadaan darurat pada tahun 1948 hingga 1960.

Petaling Jaya telah menjadi kota satelit untuk Kuala Lumpur ketika Kuala Lumpur diresmikan sebagai kota besar pada 1 Februari 1972. Shah Alam yang dulunya ladang Sungai Renggam dan Batu Tiga telah menjadi ibu kota Selangor yang baru sejak tahun 1974 ketika Kuala Lumpur dijadikan sebagai Wilayah Persekutuan. Pada saat itu Tun Abdul Razak Dato' Hussein menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Shah Alam kemudian menjadi kota besar pada 10 Februari 2000 dan kemudian tercatat sejarah baru bagi Malaysia dan negeri Selangor ketika Petaling Jaya akan menjadi kota satelit dan kota besar kedua Selangor pada awal 2006.

Lembah Kelang terletak di tengah-tengah Selangor dan Kuala Lumpur. Air Sungai Kelang mengalir ke Selat Melaka di sebelah barat.

Lembah Kelang mempunyai lebih dari 3 juta orang penduduk, dan merupakan pusat industri dan perdagangan di Malaysia.

Kota yang terdapat di sini ialah Shah Alam, Petaling Jaya, Subang Jaya, Puchong, Kelang, Pelabuhan Klang, Subang, Ampang, Gombak, Selayang, Cheras, dan lain-lain.

Perubahan Lembah Klang

[sunting | sunting sumber]

Lembah Klang pada awalnya adalah kota di sepanjang Sungai Kelang kini berubah ketika:

Daerah Hulu Langat dan Kajang telah menjadi bagian dari Lembah Kelang pada tahun 1980-an.

Putrajaya, Cyberjaya, Sepang, dan KLIA kini termasuk dalam Lembah Kelang di antara tahun 1990-an dan 2000-an karena merupakan kawasan Koridor Raya Multimedia.

Infrastruktur

[sunting | sunting sumber]

Lembah Kelang mempunyai rangkaian jalan raya dan jalan tol yang tercanggih di Asia Tenggara. Selain itu, kemudahan kereta api dan LRT (light rail transit) juga disediakan untuk membantu penduduk Lembah Kelang berpindah dari kota ke kota.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]