Maudy Ayunda | |
---|---|
Lahir | Ayunda Faza Maudya 19 Desember 1994 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | |
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 2005–sekarang |
Suami/istri | Jesse Choi (m. 2022) |
Penghargaan | Forbes Asia 30 Under 30, 2021 |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Label | Trinity Optima |
Artis terkait | |
Situs web | www |
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
|
Ayunda Faza Maudya (lahir 19 Desember 1994), lebih dikenal sebagai Maudy Ayunda, adalah seorang aktris, model, aktivis, penulis, dan penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Ia masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30 pada 2021 dan telah 13 kali dinominasikan Anugerah Musik Indonesia serta mendapatkan nominasi ganda Piala Citra pada FFI 2022.
Maudy melakukan debutnya di dunia hiburan melalui film Untuk Rena produksi Miles Films pada tahun 2005. Kemudian ia membintangi beberapa film seperti Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), dan Habibie & Ainun 3 (2019).
Dalam karier musik, Maudy merilis album pertamanya pada tahun 2011, Panggil Aku... dengan singel hits-nya berjudul "Tiba Tiba Cinta Datang". Sejak saat itu, Maudy telah merilis tiga album: Panggil Aku... (2011), Moments (2015), dan Oxygen (2018), serta dua album mini: My Hidden Collection (2013) dan The Hidden Tapes: Vol. 1 (2021). Ia juga kerap mengisi soundtrack dalam film-film yang dibintanginya.
Maudy lahir dengan nama Ayunda Faza Maudya di Jakarta pada 19 Desember 1994.[1] Ia merupakan putri sulung dari pasangan orang tua Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Murdjoko.[2] Maudy memiliki seorang adik bernama Amanda Khairunnisa yang juga telah beberapa kali tampil sebagai aktris film.[3]
Maudy memiliki hobi membaca dari kecil, ia belajar membaca di usia 3 tahun. Maudy menempuh sekolah dasar di SD Al-Azhar hingga kelas dua lalu pindah ke Sekolah Interkultural Mentari hingga lulus SMP. Awalnya, ia memiliki kendala bahasa dan harus beradaptasi menggunakan bahasa Inggris di sekolah internasional, sedangkan saat itu ia hanya terbiasa dengan bahasa Indonesia dan Jawa.[4]
Setelah penampilan debutnya di film Untuk Rena, Maudy berhenti sejenak di dunia hiburan dan fokus pada pendidikannya. Maudy melanjutkan SMA di British School Jakarta. Saat itu, ia menjabat sebagai ketua OSIS.[5]
Pasca kelulusan sekolah menengah, Maudy diterima di Universitas Oxford, Inggris dan mengambil jurusan PPE (Philosophy, Politics and Economics). Ia memulai studi pada September 2013 dan lulus pada tahun 2016.[6] Pada tahun 2019, Maudy melanjutkan kuliah untuk gelar S2 dan berhasil diterima di dua universitas ternama dunia yaitu Universitas Harvard dan Universitas Stanford.[7] Ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Stanford dan lulus pada tahun 2021 dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A.) dan pendidikan (M.A.).[8][9]
Debutnya dalam dunia hiburan tanah air diawali lewat film Untuk Rena yang dibintanginya bersama Surya Saputra pada tahun 2005. Dalam film produksi Miles Films tersebut, Maudy berperan sebagai Rena. Karena perannya di film tersebut, Maudy dianugerahkan penghargaan Aktris Utama Terpilih oleh Festival Film Jakarta 2006 di usianya yang baru menginjak 11 tahun.[10] Ia juga dinominasikan dalam MTV Indonesia Movie Awards 2006 untuk kategori Most Favorite Rising Star.[11] Selain mengawali karier sebagai aktris pada tahun 2005, ia juga merilis buku pertamanya yang berjudul A Forest of Fables. Buku tersebut berisi tujuh belas dongeng pendek tentang satwa-satwa di hutan. Seluruh hasil penjualan buku tersebut ia sumbangkan untuk korban Tsunami Aceh 2004.[12]
Pada tahun 2009, Maudy kembali mendapatkan peran di film produksi Miles Films yang merupakan sekuel film Laskar Pelangi berjudul Sang Pemimpi. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai gadis Melayu bernama Zakiah Nurmala.[13] Di film tersebut, Maudy tidak hanya berperan sebagai Zakiah Nurmala, pujaan hati sang tokoh utama, Arai, tetapi juga ikut menyanyikan salah satu soundtrack-nya yang berjudul "Mengejar Mimpi". Sejak itu, namanya mulai diperhitungkan sebagai artis belia berbakat di Indonesia. Maudy juga terpilih sebagai finalis GADIS Sampul 2009.[14]
Pada tahun 2011, setelah memerankan anak umur 11 tahun dan gadis SMA pujaan hati di film Sang Pemimpi, Maudy Ayunda hadir dalam film karya Aditya Gumay, Rumah Tanpa Jendela sebagai Andini, kakak Aldo (diperankan oleh Emir Mahira).[15] Ia juga beradu akting dengan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan dalam film Tendangan dari Langit.[16] Tahun berikutnya, Maudy bermain dalam film Malaikat Tanpa Sayap yang dibintangi bersama Adipati Dolken. Film ini juga mempertemukan kembali Maudy dengan Surya Saputra.[17] Perannya dalam film tersebut membuat Maudy masuk dalam nominasi Festival Film Bandung untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terpuji.[18]
Tidak hanya berkarya di seni peran, Maudy merilis album debutnya yang berjudul Panggil Aku... pada tahun 2011. Dalam album yang berisi 10 lagu ini, Maudy memasukkan salah satu lagu ciptaannya yang berjudul Tetap Bersama. Album tersebut dibantu beberapa musisi seperti Tohpati, Andi Rianto, dan Pasha. Salah satu singel yang berhasil menjadi hits adalah lagu berjudul "Tiba-tiba Cinta Datang".[19] Karier menyanyinya tidak berhenti sampai di situ. Dalam film terbarunya, Perahu Kertas, Maudy juga didapuk untuk mengisi soundtrack film yang berjudul sama, yaitu Perahu Kertas ciptaan Dewi Lestari.[20] Lagu tersebut berhasil membawanya sebagai pendatang baru di dunia musik. Ia dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2013 untuk kategori Pendatang Baru Terbaik dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.[21] Maudy juga masuk dalam nominasi Anugerah Planet Muzik 2013 yang diadakan di Singapura sebagai Artis Wanita Terbaik dan Lagu Terbaik Indonesia untuk lagu "Perahu Kertas".[22]
Pada tahun 2013, Maudy menayangkan album mini dengan video musik di kanal youtubenya. Album tersebut diberi nama My Hidden Collection dan berisi 4 lagu yang ditulis dalam bahasa Inggris oleh Maudy sendiri.[23]
Pada Januari 2014, Maudy berduet dengan penyanyi yang bertempat tinggal di Amerika, David Choi dan mengeluarkan lagu berjudul "By My Side".[24] Lagu tersebut kemudian dimasukan ke album terbaru Maudy yang dirilis pada tahun 2014.[25] Lagu ini masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia 2015 untuk Kolaborasi Pop Terbaik.[26]
Pada 1 April 2015, Maudy merilis album keduanya yang bertajuk Moments. Berbeda dari album sebelumnya, album ini memiliki lirik yang lebih dewasa dengan lagu-lagu yang memiliki cerita yang sedih. Album tersebut sukses terjual lebih dari 200 ribu kopi dan meraih seritfikasi Multi Platinum.[27] Album ini juga masuk dalam nominasi Album Pop Terbaik dan Album Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2015. Di tahun tersebut pula ia kembali bermain dalam film arahan Hanung Bramantyo berjudul 2014: Siapa di Atas Presiden. Film aksi yang direncakan tayang pada tahun 2014 itu disutradarai Hanung bersama Rahabi Mandra.[28] Pada Agustus 2015, Ia menjadi pengisi suara dalam film anime perang Battle of Surabaya karya Aryanto Yuniawan produksi STMIK Amikom dan MSV Pictures.[29] Di akhir tahun, Maudy merilis singel "Jakarta Ramai" yang liriknya ia tulis sendiri.[30] Pada tahun tersebut, ia kembali dinominasikan di Anugerah Planet Muzik 2015 untuk kategori Ikon Media Sosial.[31] Ia juga mememangkan Indonesian Choice Awards 2015 sebagai Female Singer of The Year.[32]
Tahun berikutnya, Maudy fokus pada kuliahnya di Inggris yang sudah memasuki semester akhir. Sepanjang tahun 2016, ia hanya merilis dua singel yaitu "Sekali Lagi" dan "How Far I'll Go" versi Indonesia yang merupakan soundtrack film Disney Moana.[33]
Pada tahun 2017, Maudy memerankan seorang penulis buku bernama Trinity dalam film arahan Rizal Mantovani berjudul Trinity, The Nekad Traveler. Dalam film tersebut, ia kembali mengisi jalur suara dengan menyanyikan lagi berjudul “Satu Bintang di Langit Kelam”. Lagu tersebut diciptaan oleh Dewi Lestari dan dinyanyikan petama kali oleh trio Rida Sita Dewi di album pertamanya pada tahun 1995.[34] Maudy juga merilis singel “Kejar Mimpi” dan “Kutunggu Kabarmu” pada tahun tersebut.[35]
Pada tahun 2018, Maudy kembali merilis album ketiganya yang berjudul Oxygen. Album yang merupakan rilisan ketiga setelah Panggil Aku dan Moments ini, melibatkan Maudy dalam berbagai hal, seperti pembuatan lagu dan penulisan lirik. Komposisi album Oxygen berisi 11 lagu, terdiri dari 9 lagu yang baru pertama kali dirilis, dan 2 lagu yang merupakan extra track.[36] Album tersebut dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2018 sebagai Album Pop Terbaik. Ia juga mendapat nominasi untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik untuk singel "Aku Sedang Mencintaimu" dan Karya Produksi Kolaborasi Terbaik untuk singel "We Don't (Still Water)" bersama Teddy Adhitya.[37] Pada bulan April, Maudy menerbitkan buku pertamanya #Dear Tomorrow: Notes to My Future Self yang membahas seputar opini dan pengalamannya tentang menjadi diri sendiri, mimpi, cinta, dan mindset. Buku tersebut juga berhasil menjadi penjualan terlaris di berbagai toko buku.[38] Pada bulan Oktober, dalam Pesta Olahraga Difabel Asia 2018, Maudy terlibat sebagai penyanyi lagu resmi perhelatan tersebut yang berjudul "Song of Victory" bersama Armand Maulana, Once Mekel, Vidi Aldiano, Regina Poetiray, Zara Leola, Lesti Andryani, dan Putri Ariani.[39]
Pada tahun 2019, Maudy menerbitkan dua buku cerita anak-anak yang berjudul Kina's Story. Cerita dalam buku tersebut pertana kali ditulis saat ia berusia 10 tahun, lalu ia tulis kembali sehingga menghasilkan cerita baru.[40] Di tahun tersebut pula, Maudy dipercaya untuk memerankan Hasri Ainun Besari remaja dalam film Habibie & Ainun 3 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.[41] Film tersebut rilis tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25.[42] Selain memerankan Ainun remaja, Maudy juga mengisi jalur suara film tersebut dengan menyanyikan lagu "Kamu & Kenangan" ciptaan Melly Goeslaw.[43] Lagu tersebut berhasil dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2019 untuk kategori Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik dan Piala Maya 2019 untuk Lagu Tema Terpilih.[44] Maudy juga mendapatkan nominasi di Festival Film Bandung 2020 atas perannya dalam film tersebut.[45]
Maudy merilis singel "Goodbye" yang dirilis pada 5 September 2019. Maudy mengatakan, singel ini merupakan pesannya untuk berpamitan sebelum keberangkatan ke Amerika Serikat dalam melanjutkan pendidikan.[46]
Maudy diumumkan membintangi film Losmen Bu Broto yang diadaptasi dari seri televisi Losmen. Film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono itu tayang pada tahun 2021. Ia juga menulis dan membawakan jalur suara film tersebut dengan berkolaborasi bersama Danilla Riyadi.[47] Atas film tersebut, Maudy mendapatkan nominasi Piala Citra pertamanya di Festival Film Indonesia 2022. Ia dinominasikan ganda untuk kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik atas perannya sebagai Jeng Sri serta Pencipta Lagu Tema Terbaik untuk lagu "Semakin Jauh" yang ia bawakan bersama Danilla.[48]
Sepulangnya dari Universitas Stanford, Maudy bekerja sama dengan Kopi Kapal Api dan Redoxon mempersiapkan perilisan album mini The Hidden Tapes: Vol. 1 yang telah ia persiapkan sejak kuliah di Amerika Serikat. Menurutnya, ia sedang tak ingin tergesa-gesa untuk membuat satu album penuh melainkan ingin membuat karya yang jujur dan intim. Album mini berisi tiga lagu ini memiliki tiga cerita berbeda dengan sebuah kesamaan tentang personalitas perempuan yang digambarkan yaitu perempuan yang menerima, menegur, dan menguatkan. Ide ini datang dari pemikiran dan pertimbangan terkait kariernya di dunia musik setelah ia lulus kuliah.[49] Pada 16 Juli 2021, Maudy merilis lagu pertama yang menjadi trek ketiga album mini tersebut, berjudul "Don't Know Why". Lewat lagu yang liriknya membahas tentang perasaan mati rasa dalam sebuah hubungan itu, ia ingin mengingatkan kepada kaum perempuan untuk menentukan jalan hidup serta kisah cintanya sendiri.[50] Lagu kedua, "Not for Us" dirilis pada 20 Agustus dengan menampilkan sneak peek lewat TikTok-nya dua hari sebelum perilisan.[51] Singel ini menceritakan tentang seseorang yang sadar bahwa hubungannya dengan pasangan tidak dapat berlangsung selamanya. Ia menjelaskan bahwa lagu ini bukan tentang perempuan yang tidak berdaya ketika patah hati, melainkan mampu mengungkapkan perasaannya dan menggambarkan patah hati sebagai fakta. Ia mengharapkan "Not for Us" bisa relate dengan kehidupan banyak orang terutama kaum perempuan.[49] Lagu terakhir, "Heartless", dirilis pada 1 Oktober. Melalui lagu ini, Maudy ingin menyuarakan betapa perempuan begitu kuat dan berhak menjadi karakter utama dalam hidupnya. Perilisan lagu ketiga ini juga menandai dirilisnya album mini The Hidden Tapes: Vol. 1.[52] Pada 5 November, Maudy kembali bekerja sama dengan Dee Lestari, merilis singel berjudul "Awal Mula" dari jalur suara novel Rapijali karya Dee.[53]
Maudy Ayunda menikah dengan Jesse Jiseok Choi, seorang pengusaha keturunan Korea berkebangsaan Amerika Serikat[54] yang ia temui ketika menempuh pendidikan magister di Sekolah Bisnis Pascasarjana Stanford.[55] Jesse menetap di Indonesia sejak akhir 2021 dan menjadi mualaf sejak Maret 2022. Akad nikah berlangsung pada 22 Mei 2022 di kediaman Maudy yang terletak di Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.[54][56]
Selain membangun karier di dunia hiburan, Maudy juga menaruh perhatian pada dunia sosial, politik, dan ekonomi Indonesia, khususnya yang memberikan dampak langsung terhadap kehidupan anak muda. Pada tahun 2015, ia mendampingi Perdana Menteri Inggris, David Cameron, saat mengunjungi Jakarta.[57][58]
Maudy terlibat dalam kampanye melawan perbudakan modern, yang meliputi kerja paksa, pernikahan, dan pekerjaan berbahaya. Pada Maret 2017, ia ditunjuk sebagai juru bicara melawan perbudakan modern di Istana Wakil Presiden. Melalui karyanya, ia mengenalkan kepada penggemarnya dengan realitas perbudakan modern, dan menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan pesan tersebut.[59]
Maudy merupakan pembicara termuda di Forum Ekonomi Global 2015.[60] Pada tahun 2016 ia dipilih oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia sebagai Wanita Inspiratif Indonesia. Ia juga memenangkan BUBU Awards sebagai "Influencer Digital Terbaik" dan "Milenial Paling Berpengaruh" oleh Style Awards atas keterlibatan positifnya di media sosial dan kolaborasinya dengan CIMB Niaga dalam gerakan "Kejar Mimpi".[61][62] Ia juga terpilih dalam "30 Under 30" oleh Forbes Indonesia di kategori Art, Syle, and Entertainment pada tahun 2020 sebagai aktris yang inspirasional,[63] serta masuk dalam "30 Under 30" versi Forbes Asia pada kategori Entertainment & Sports. Maudy dianggap berpengaruh karena telah menghasilkan karya yang sukses dan juga memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan dengan menjadi aktivis pendidikan.[64]
Pada Maret 2022, Maudy ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah Indonesia untuk presidensi KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada November 2022.[65] Penunjukan ini kemudian menuai pro dan kontra dari beberapa pihak.[66] Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Irfan Wahyudi kepada Bloomberg News menyatakan bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara hanyalah sebuah gimik, bukan sebuah fungsi strategis.[67][68] Ia juga menyinggung kesombongan pemerintah dengan menunjuk orang-orang muda dari kalangan elit dan privilese ke jabatan politik.[67] Menurut Wasisto Raharjo Jati, peneliti di BRIN, penunjukan Maudy merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meredam kritik dari isu-isu kritis.[67] Berbagai kritik tersebut dibantah oleh Ketua Bidang Media dan Komunikasi Presidensi G20 yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Johnny G. Plate. Johnny menjelaskan bahwa penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara bertujuan untuk membuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat terkait G20 lebih intens.[68] Ia juga menilai Maudy adalah milenial yang tepat dengan latar belakang pendidikan filosofi politik dan ekonomi di Oxford serta pendidikan bisnis di Stanford, sehingga informasi terkait Presidensi G20 dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas, terutama generasi milenial dan generasi Z.[68][69]
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2005 | Untuk Rena | Rena | Karya debut |
2009 | Sang Pemimpi | Zakiah Nurmala | |
2011 | Rumah Tanpa Jendela | Andini | |
Tendangan dari Langit | Indah | ||
2012 | Malaikat Tanpa Sayap | Mura | |
Perahu Kertas | Kugy | ||
Perahu Kertas 2 | |||
2013 | Refrain | Niki | |
2015 | 2014: Siapa di Atas Presiden? | Laras | |
Battle of Surabaya | Yumna | Pengisi suara | |
2017 | Trinity, the Nekad Traveler | Trinity | |
2019 | Trinity Traveler | ||
Habibie & Ainun 3 | Hasri Ainun Besari | ||
2021 | Losmen Bu Broto | Jeng Sri | |
2025 | Para Perasuk | Laksmi | |
TBA | Tanah Air Kedua |
Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini |
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2026 | KHD: Ki Hajar Dewantara | Produser |
Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini |
Album studio
Sejak debutnya dalam dunia entertainment di tahun 2005, Maudy telah dinominasikan serta dianugerahi berbagai penghargaan. Ia dinominasikan dalam MTV Indonesia Movie Awards 2006 atas penampilan pertamanya di film Untuk Rena.[11] Ia juga memenangkan kategori Aktris Utama Terpilih di Festival Film Jakarta 2006 pada usianya yang masih menginjak 11 tahun, mengalahkan Cornelia Agatha (Detik Terakhir), Kinaryosih (Betina), Nirina Zubir (Heart), dan Titi Kamal (Mendadak Dangdut).[70]
Maudy pertama kali dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia pada AMI 2013 untuk kategori sebagai Pendatang Baru Terbaik dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.[21] Pada tahun tersebut pula ia dinominasikan untuk kategori Artis Wanita Terbaik dan Lagu Terbaik Indonesia di Anugerah Planet Muzik 2013.[22] Sejak tahun 2013 hingga kini, Maudy telah mendapatkan 13 nominasi Anugerah Musik Indonesia tanpa satu kemenanganpun. Sejak tahun 2015, Maudy juga rutin masuk nominasi Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat di Dahsyatnya Awards. Pada tahun 2015, Maudy pertamakali dinominasikan dalam Indonesian Choice Awards untuk kategori Female Singer of The Year dan berhasil memenangkannya.[32] Tahun selanjutnya, ia kembali dinominasikan di kategori yang sama namun dikalahkan oleh Isyana Sarasvati.[71]
Pada Februari 2020, nama Maudy Ayunda masuk dalam daftar tahunan Forbes Indonesia edisi 30 Under 30 (30 anak muda Indonesia yang berprestasi dibawah usia 30) dalam kategori Art, Style & Entertainment.[72] Tahun selanjutnya, ia berhasil masuk dalam daftar 30 Under 30 versi Forbes Asia pada kategori Entertainment & Sports. Maudy dianggap berpengaruh karena telah menghasilkan karya yang sukses dan juga memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan dengan menjadi aktivis pendidikan.[64]
Maudy mendapatkan nominasi Piala Citra-nya pertama kali pada tahun 2022 atas film Losmen Bu Broto. Ia dinominasikan ganda untuk kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik.[48] Selain itu, Maudy juga dinominasikan Pemeran Wanita Pendukung Terbaik dan memenangkan kategori Pemeran Wanita Pendukung Terfavorit pada IMAA 2022.[73]
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2006 | MTV Indonesia Movie Awards | Most Favorite Rising Star | Untuk Rena | Nominasi |
Festival Film Jakarta | Aktris Utama Terpilih | Menang | ||
2012 | Dahsyatnya Awards | Pendatang Baru Terdahsyat | Maudy Ayunda | Nominasi |
Apresiasi Film Indonesia | Aktris Terbaik | Perahu Kertas | Nominasi | |
Festival Film Bandung | Pemeran Utama Wanita Terpuji | Malaikat Tanpa Sayap | Nominasi | |
Piala Maya | Lagu Tema Terpilih | "Perahu Kertas" | Menang | |
2013 | Anugerah Musik Indonesia | Pendatang Baru Terbaik | Nominasi | |
Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik | Nominasi | |||
Indonesian Movie Awards | Soundtrack Terfavorit | Nominasi | ||
Anugerah Planet Muzik | Lagu Terbaik Indonesia | Nominasi | ||
Artis Wanita Terbaik | Maudy Ayunda | Nominasi | ||
Yahoo! OMG Awards | Most Wanted Female | Nominasi | ||
Rising Star of the Year | Nominasi | |||
2014 | SCTV Music Awards | Penyanyi Solo Wanita Paling Ngetop | Nominasi | |
2015 | Dahsyatnya Awards | Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat | Nominasi | |
Sutradara Video Klip Terdahsyat | Sakti Marendra untuk "Bayangkan Rasakan" | Nominasi | ||
Indonesian Choice Awards | Female Singer of The Year | Maudy Ayunda | Menang | |
Anugerah Musik Indonesia | Artis Solo Wanita Pop Terbaik | "Bayangkan Rasakan" | Nominasi | |
Kolaborasi Pop Terbaik | "By My Side" (bersama David Choi) | Nominasi | ||
Album Pop Terbaik | Moments | Nominasi | ||
Produser Album Rekaman Terbaik | Yonathan Nugroho untuk Moments | Nominasi | ||
Tim Produksi Suara Terbaik | Ari Renaldi untuk "Bayangkan Rasakan" | Nominasi | ||
Album Terbaik Terbaik | Moments | Nominasi | ||
Anugerah Planet Muzik | Ikon Media Sosial | Maudy Ayunda | Nominasi | |
Mom & Kids Awards | Penyanyi Wanita Kesayangan | Nominasi | ||
I Fashion Festival | Lifestyle Awards untuk Pendidikan | Menang | ||
Penghargaan Musik Poll Pembaca Hai | The Best Female | Nominasi | ||
2016 | Dahsyatnya Awards | Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat | Nominasi | |
Video Clip Terdahsyat | "Untuk Apa" | Nominasi | ||
Sutradara Video Clip Terdahsyat | Nominasi | |||
Pop Awards | Smart Pop Awards | Maudy Ayunda | Nominasi | |
SCTV Awards | Video Klip Paling Ngetop | "Untuk Apa" | Nominasi | |
Indonesian Choice Awards | Female Singer of The Year | Maudy Ayunda | Nominasi | |
2017 | Dahsyatnya Awards | Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat | Nominasi | |
Lagu Terdahsyat | "Jakarta Ramai" | Nominasi | ||
I Fashion Festival | Milenial Paling Berpengaruh | Maudy Ayunda | Menang | |
BUBU Awards | Influencer Digital Terbaik | Menang | ||
2018 | Dahsyatnya Awards | Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat | Nominasi | |
Anugerah Musik Indonesia | Artis Solo Wanita Pop Terbaik | "Aku Sedang Mencintaimu" | Nominasi | |
Album Pop Terbaik | Oxygen | Nominasi | ||
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | "We Don't (Still Water)" | Nominasi | ||
Tim Produksi Suara Terbaik | Ari Renaldi untuk "Aku Sedang Mencintaimu" | Nominasi | ||
2019 | Dahsyatnya Awards | Penyanyi Solo Wanita Terdahsyat | Maudy Ayunda | Nominasi |
Anugerah Musik Indonesia | Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik | "Kamu & Kenangan" | Nominasi | |
2020 | Piala Maya | Lagu Tema Terpilih | Nominasi | |
Forbes Indonesia | Forbes Indonesia 30 under 30 | Maudy Ayunda | Terpilih | |
Festival Film Bandung | Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Habibie & Ainun 3 | Nominasi | |
2021 | Forbes Asia | Forbes Asia 30 under 30 | Maudy Ayunda | Terpilih |
2022 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Wanita Pendukung Terbaik | Losmen Bu Broto | Nominasi |
Pemeran Wanita Pendukung Terfavorit | Menang | |||
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik | Nominasi | ||
Pencipta Lagu Tema Terbaik | "Semakin Jauh" dari Losmen Bu Broto | Nominasi |