Operasi Harmattan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Intervensi militer di Libya 2011 | |||||
| |||||
Pihak terlibat | |||||
Prancis | Libya | ||||
Tokoh dan pemimpin | |||||
Nicolas Sarkozy | Muammar al-Qaddafi | ||||
Kekuatan | |||||
dari AU Prancis:[1] 8 Rafale, 6 Mirage 2000-5, 6 Mirage 2000D, 6 C135, 1 E-3F, dan C-160G. Dari AL Prancis:[1][2] Gugus Tugas 473 [3] yang terdiri dari kapal induk Charles de Gaulle dan kapal-kapal pengiringnya. | |||||
Korban | |||||
Tidak ada |
16 serdadu tewas dan 70 kendaraan dihancurkan (19-20 Maret):[4] 14 tank, 20 APC, 2 MRL bergerak, 1 SAM bergerak[5] dan 33 Jip, SUVs, pikap bersenjata atau truk;[6] 10 kendaraan lapis baja dihancurkan(March 21-23)[7] | ||||
Tak diketahui, klaim yang belum diverifikasi oleh media negara Libya yang dikendalikan Qaddafi menyatakan 48 warga sipil tewas, 150 terluka sebagai akibat dari semua operasi PBB [8][diragukan ] |
Operasi Harmattan' adalah nama kode bagi partisipasi Prancis di dalam intervensi militer di Libya 2011.[9] Nama ini mengikuti Harmattan, yang adalah angin panas kering yang bertiup di Sahara, biasanya di antara November hingga Maret.[10] Operasi militer lain yang mendampingi operasi ini adalah Operasi Odyssey Dawn untuk Amerika Serikat, Operasi MOBILE untuk Kanada, dan Operasi Ellamy untuk Britania Raya. Zona larangan terbang diusulkan selama berkecamuknya pemberontakan Libya 2011 untuk mencegah pasukan pemerintah yang loyal kepada Muammar al-Qaddafi melancarkan serangan udara terhadap pasukan anti-Qaddafi. Sejumlah negara telah menyatakan kesediaan untuk melakukan tindakan militer sesegera mungkin pada sebuah konferensi di Paris pada 19 Maret 2011.[11]
Pesawat-pesawat Dassault Rafale Angkatan Udara Prancis memulai sejumlah misi pengintaian pada 19 Maret dan menjadi yang pertama di antara kekuatan koalisi dalam menyerang pasukan Libya dengan menghancurkan 4 tank.[12]