Dalam budaya Jepang kontemporer, otokonoko (男の娘 Otoko no ko, "putri laki-laki" atau "gadis laki-laki"), atau otoko no musume, adalah pria yang berlintas-busana sebagai wanita.[1]
Istilah tersebut bermula dalam manga Jepang[2] dan budaya Internet pada 2000an, namun konsep tersebut merefleksikan serangkaian besar tradisi-tradisi pada masa sebelumnya dan contoh-contoh dari pemakaian drag laki-laki di Jepang, seperti onnagata dalam teater kabuki, dan dalam karier entertainer lintas-busana Akihiro Miwa. Otokonoko adalah sebuah permainan pada kata 男の子, juga disebut otokonoko dan artinya "anak laki-laki". Diasosiasikan dengan budaya otaku, ini telah memberikan kebangkitan kepada pelayan kafe terdedikasi, toko-toko fashion, dan serangkaian media populer. Ini sering kali dipadukan dengan permainan kostum karakter fiksi perempuan oleh laki-laki.[1]
Konsep otokonoko tak bergantung pada identitas seksual atau identitas gender tertentu. Otokonoko dapat berasal dari orientasi seksual apapun.[1][2]
Selain itu, otokonoko juga merujuk kepada genre media dan fiksi tentang pria berlintas busana, yang ditujukan kepada audien laki-laki. Ini adalah bagian dari spektrum hiburan shōnen (ditargetkan kepada anak laki-laki muda) dan hiburan seinen (ditargetkan kepada pria muda), dan sering kali berisi unsur-unsur erotis atau romantik. Karakter-karakter Otokonoko juga mulai muncul dalam hiburan Jepang populer umum seperti manga, anime dan permainan video.[1]