Paul Quentin Hirst (20 Mei 1946 - 17 Juni 2003) adalah sosiolog dan teoriwan politik Britania Raya. Ia menjabat sebagai Dosen Teori Sosial di Birkbeck, Universitas London sejak tahun 1985 sampai 2003. Ia meninggal dunia akibat stroke dan pendarahan otak.[1]
Ia kuliah di Universitas Leicester dan Universitas Sussex sebelum mengajar di Birkbeck College tahun 1969. Pada tahun 1972, ia menjadi salah satu anggota pendiri Departemen Politik dan Sosiologi di Birkbeck. Ia diangkat sebagai ahli teori sosial pada tahun 1978 dan dosen teori sosial tahun 1985.[1]
Tahun 1970-an, ia bersama Barry Hindess dikenal sebagai tokoh utama Althusserianisme Britania. Pada akhir 1970-an dan 1980-an, Hirst menjadi kritikus Marxisme versi Louis Althusser. Sambil mengutip Foucault, Quine, dan Wittgenstein, ia mengkritik esensialisme, diskursus epistemologi, dan kemungkinan adanya teori umum apapun dalam penolakannya terhadap imperialisme konstruksionis sosiologi yang tidak teratur. Dalam tulisannya mengenai pemerintahan demokratis, ia mendukung gagasan para pluralis politik Inggris J. N. Figgis, G. D. H. Cole, dan Harold Laski. Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Hirst mengembangkan teori asosiasionalisme yang berusaha membangkitkan kembali demokrasi sosial sebagai alternatif bagi sosialisme negara dan liberalisme pasar bebas. Ia juga memberi sumbangsih besar terhadap teori hukum kritis.
Karya terbarunya bersama Grahame Thompson menjadi kritik penting terhadap teori globalisasi ekonomi dan menunjukkan pentingnya negara-bangsa. Buku War and Power adalah analisis sejarah-sosiologi terhadap perkembangan negara modern dan sistem negara serta menyampaikan tantangan-tantangan politik era modern seperti perubahan iklim. Buku Space and Power mempelajari hubungan antara ruang dan kekuasaan; ia berpendapat bahwa pelaksanaan kekuasaan dibatasi oleh lingkungan sekitarnya sekaligus membentuk ciri khasnya.
Hirst, Mark Cousins, Colin MacCabe, dan Richard Humphreys mendirikan London Consortium tahun 1993. Ia mengetuai Executive Committee of Charter 88 dan menjadi kontributor rutin di openDemocracy.