Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta atau biasa disingkat menjadi Perum PPD, adalah bekas badan usaha milik negaraIndonesia yang bergerak di bidang transportasi darat, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Pada tahun 2023, pemerintah resmi menggabungkan perusahaan ini ke Perum DAMRI.[1]
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, nama perusahaan ini diubah menjadi Jakarta Tram (ジャカルタ市電code: ja is deprecated , Jakarta Shinden) dan hanya mengoperasikan trem saja, sementara bus kota milik perusahaan ini digunakan oleh Jepang untuk kepentingan perang.[2]
Satu hari setelah Indonesia merdeka, sejumlah pegawai perusahaan ini yang disponsori oleh para pemuda Menteng 31 kemudian mendesak agar Jepang segera menyerahkan asetnya yang berupa trem kepada pemerintah Indonesia. Pada tanggal 20 Agustus 1945, trem-trem tersebut akhirnya diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan dikelola Jawatan Kereta Api. Pada tahun 1947, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi BVM. Pada tahun 1954, perusahaan ini resmi dinasionalisasi dan dikuasai oleh Menteri Perhubungan.[3]
Sebagai tindak lanjut dari nasionalisasi tersebut, pada tahun 1954 juga, Kementerian Perhubungan mengubah badan hukum perusahaan ini menjadi perseroan terbatas (PT) dengan nama PT Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Pada tahun 1956, perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa 100 unit bus kota bermerek Leyland yang dihibahkan oleh pemerintah Australia ke pemerintah Indonesia sebagai bagian dari Colombo Plan.[4] Pada tahun 1960, pemerintah menghentikan pengoperasian trem di Jakarta, sehingga perusahaan ini hanya mengoperasikan bus kota saja.[5] Pada tahun 1960 juga, perusahaan ini kembali mendapat tambahan modal berupa 150 unit bus kota bermerek Leyland yang juga dihibahkan oleh pemerintah Australia ke pemerintah Indonesia sebagai bagian dari Colombo Plan.[4]
Pada bulan Juni 1961, pemerintah menetapkan perusahaan ini sebagai sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).[6] Pada bulan September 1961, pemerintah Indonesia menyerahkan pengelolaan perusahaan ini ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,[7] tetapi pada tahun 1981, pemerintah menarik kembali pengelolaan perusahaan ini[8] dan mengubah badan hukum perusahaan ini menjadi perusahaan umum (Perum).[9] Pada tahun 1984, perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa bus-bus kota dan depo-depo milik PT Arion, PT Saudaranta, PT Merantama, PT Jakarta Transport, PT Medal Sekarwangi, PT LL Muriasih, PT Ajiwirya, dan PT Solo Bone Agung yang sebelumnya diambil alih oleh pemerintah karena delapan perusahaan tersebut gagal melunasi pinjamannya kepada Bank Bumi Daya.[10] Pada tahun 1992, perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa sejumlah bus Mercedes-Benz berbodi Volgren yang sebelumnya digunakan oleh pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan KTT Non-Blok di Jakarta.[11]
Pada tahun 2004, perusahaan ini membeli 55 unit bus bekas dari Jepang.[12] Pada tahun 2013, perusahaan ini mengalihkan bisnisnya dari pengoperasian bus kota menjadi pengoperasian BRT dalam bentuk Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).[13] Pada tahun 2016, perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa 600 unit bus dari Kementerian Perhubungan. Perusahaan ini kemudian menjalin kerja sama dengan Transjakarta untuk mengoperasikan 495 unit bus di antaranya sebagai Transjabodetabek.[14] Pada tahun 2016 juga, perusahaan ini membeli satu unit bus bekas dengan harga Rp 1,6 milyar untuk dioperasikan sebagai bus pariwisata VVIP.[15]
Perum PPD menggunakan berbagai jenis kendaraan untuk menunjang operasionalnya. Saat ini armada Perum PPD terdiri dari unit Transjabodetabek, unit JA Connexion, unit JR Connexion, unit pariwisata, unit angkutan karyawan serta unit yang digunakan sebagai Transjakarta. Terdapat beberapa unit bekas reguler dan patas yang masih terdapat di depo. Berikut armada yang digunakan oleh Perum PPD dan armada PPD yang masih beroperasi:
Unit Perum PPD yang dioperasikan pada rute-rute Transjakarta dijalankan oleh beberapa divisi, yakni SBU TransBusway, SBU Trans PPD–MAC serta beberapa unit yang dipinjamkan kepada PT Bianglala Metropolitan (KSO). Unit yang digunakan adalah sebagai berikut:
Hino RK8 R260 Restu Ibu Integra, terdapat di Depo A, melayani rute-rute Transjakarta (SBU TransBusway)
Hino RK8 R260 Rahayu Santosa Cityliner, terdapat di Depo A, C, E, dan W, melayani rute-rute Transjakarta (SBU TransBusway)
Hino RK8 R260 Laksana Discovery, terdapat di Depo A, C, E, N, P, dan W melayani rute-rute Transjakarta (SBU TransBusway)
Hino RK8 R260 Trisakti Ultima, terdapat di Depo PT Bianglala Metropolitan, melayani Angkutan Malam Transjakarta (KSO dengan PT Bianglala Metropolitan)
Zhongtong Bus LCK6180GC, terdapat di Depo F, melayani rute-rute Transjakarta (SBU Trans PPD–MAC)
Armada yang berada di naungan SBU Transjabodetabek dioperasikan pada layanan Transjabodetabek Bisnis maupun Premium, pariwisata, JA Connexion, serta JR Connexion. Armada yang dioperasikan adalah sebagai berikut:
Hino RK8 R260 New Armada, terdapat di Depo A dan W, beroperasi melayani rute Transjabodetabek
Hino RK8 R260 Trisakti Ultima, terdapat di Depo A dan W, melayani rute-rute Transjabodetabek, JA Connexion dan JR Connexion
Hino RK8 R260 Laksana Discovery, terdapat di Depo A, N, P, dan W melayani rute–rute Transjabodetabek, JA Connexion dan JR Connexion (divisi TransJabodetabek)
Isuzu Elf NQR 71 Restu Ibu Pusaka Neptune, terdapat di Depo A, melayani rute JR Connexion
Pada awalnya, beberapa unit Hino RK8 R235 eks APTB yang sempat mangkrak dibangkitkan dan dirombak menjadi Setra unit pariwisata. Namun karena alasan teknis, unit-unit tersebut dialihkan menjadi bus antarjemput karyawan. Diketahui bahwa beberapa unit terakhir dirombak interiornya, namun bentuk eksterior dipertahankan sebagai Nucleus. Untuk kebutuhan pariwisata dalam kota, unit diperbantukan dari SBU Transjabodetabek. Terdapat unit Mercedes Benz OH 1526 dengan interior VVIP yang merupakan bekas perorangan yang dibeli Perum PPD pada tahun 2016.[15] Unit dioperasikan SBU Pariwisata adalah sebagai berikut:
Hino RK8 R235 Laksana Nucleus, beroperasi sebagai bus karyawan
Hino RK8 R235 Rombak Jetbus Setra (eks Nucleus), beroperasi sebagai bus karyawan
Mercedes-Benz OH 1526 New Armada Evonext, beroperasi sebagai bus pariwisata VVIP "Neo PPD". Terdapat 1 unit.
Perum PPD memperluas jangkauan operasionalnya ke Bali 14 unit bus dioperasikan untuk 5 trayek yang juga melingkupi layanan BRT Trans Sarbagita. Pada operasional 5 trayek di Bali ini, diujicobakan pula 2 jenis bus listrik.[19] Armada yang digunakan Perum PPD Bali adalah sebagai berikut:
Isuzu Elf NQR 71 Restu Ibu Pusaka Neptune, merupakan pengadaan Kemenhub
Mercedes-Benz OF 917, bodi oleh Morodadi Prima, 1 unit
BYD C6, bodi oleh Gemilang Coachworks, 1 unit–bus listrik medium
E-Inobus, bodi oleh Piala Mas, 1 unit–bus listrik medium
Perum PPD turut mengoperasikan bus untuk layanan BRT kota Depok. Layanan ini bernama Depok Go Lancar atau disingkat sebagai D'GOL. Layanan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Depok dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Perum PPD.[20] Rute yang dilayani adalah Terminal Jati Jajar hingga Terminal Margonda Depok.[21] Perum PPD mengoperasikan armada sebagai berikut:
Perum PPD tercatat pernah mengoperasikan berbagai jenis unit sebagai armada reguler dan patas. Unit buatan Volgren merupakan unit yang digunakan pada KTT Gerakan Non-Blok 1992.[11] Selain itu, terdapat unit-unit bekas pakai dari Jepang.[12] Setelah tahun 2016, banyak trayek Perum PPD yang dialihkan menjadi rute Transjakarta, sehingga unit PATAS AC, Non AC maupun reguler tidak lagi digunakan. Unit yang pernah beroperasi sebagai reguler dan patas antara lain:
Mercedes Benz O 306 "Goyobod". Tidak diketahui jumlah yang tersisa
Mercedes Benz OF 1113 Superior Coach, bus ini adalah bus tertua yang dimiliki Perum PPD saat ini. Terdapat 1 unit direkondisi menjadi unit wisata
Mercedes Benz OH 408 Volgren AC, pernah melayani trayek AC 10, AC 11, dan AC 17. Terdapat 1 unit direkondisi menjadi unit wisata
Mercedes Benz OH 408 Volgren, pernah trayek R 213, P45, P54, R 45, AC 10, AC 11, AC17
Mercedes Benz OH 1518 Starliner, pernah melayani trayek AC 16, AC 10, R 45 (4057), dan unit Pariwisata
Mercedes Benz OH 408 Starion, pernah melayani trayek R 45, P45, dan R 213
Mitsubishi Fuso Aerostar M, pernah melayani trayek 45 (ex-Meitetsu Bus) dan 43 (ex-Toei Bus)
Mitsubishi Fuso Aerostar K, pernah melayani trayek 45 (ex-Meitetsu (Repainted)) dan 43 (ex-Toei Bus)
Isuzu Cubic LV, pernah melayani trayek 45 (ex-Meitetsu (Repainted)) dan 43 (ex-Toei Bus)
Hino Blue Ribbon, pernah melayani trayek 43 (ex-Toei Bus dan ex-JR Bus Kanto)
Rute yang dilalui: Terminal Poris Plawad - Jalan Benteng Betawi - Jalan Jend. Sudirman (Tangerang) - Jalan Imam Bonjol (Tangerang) - Jalan Tol Jakarta-Tangerang - Jalan Letjen S. Parman - Jalan Kyai Tapa - Jalan K.H. Hasyim Asyari - Jalan Gajah Mada - Jalan Hayam Wuruk - Jalan Ir. H. Juanda - Jalan Pos - Jalan Gunung Sahari - Jalan Angkasa - Jalan Landasan Pacu Barat - Jalan H.B.R. Motik - Jalan Benyamin Sueb - Pekan Raya Jakarta.
Rute yang dilalui: Terminal Pondok Cabe - Jalan R.E. Martadinata (Tangerang Selatan) - Jalan Dewi Sartika (Tangerang Selatan) - Jalan Ir. H. Juanda (Tangerang Selatan) - Jalan Ciputat Raya - Jalan R.A. Kartini - Jalan R.S. Fatmawati - Jalan Panglima Polim - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Bundaran HI - Jalan Imam Bonjol - Jalan Diponegoro - Jalan Salemba Raya - Jalan Kramat Raya - Jalan Senen Raya - Jalan Dr. Wahidin - Jalan Gunung Sahari - Terminal Pasar Senen
Bandara Internasional Soekarno-Hatta–Mall Kelapa Gading
Rute yang dilalui: Jalan Boulevard Kelapa Gading - Jalan Boulevard Artha Gading - Jalan Yos Sudarso - Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta - Jalan Tol Prof. Dr. Sedijatmo
Bandara Internasional Soekarno-Hatta–Mall Taman Anggrek
Rute yang dilalui: Jalan Tegar Beriman - Jalan Raya Bogor - Jalan Mayor Oking - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada
Rute yang dilalui: Jalan Tegar Beriman - Jalan Raya Bogor - Jalan Mayor Oking - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Gerbang Pemuda - Jalan Asia Afrika
Rute yang dilalui: Jalan M.H. Thamrin (Sentul City) - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Ir. H. Juanda
Rute yang dilalui: Jalan Kapten Muslihat - Jalan Ir. H. Juanda (Bogor) - Jalan Jalak Harupat - Jalan Pajajaran - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Ir. H. Juanda
Rute yang dilalui: Jalan Kapten Muslihat - Jalan Ir. H. Juanda (Bogor) - Jalan Jalak Harupat - Jalan Pajajaran - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Prof. Dr. Soepomo - Jalan Prof. Dr. Saharjo - Jalan Minangkabau - Jalan Sultan Agung
Rute yang dilalui: Jalan Kapten Muslihat - Jalan Ir. H. Juanda (Bogor) - Jalan Jalak Harupat - Jalan Pajajaran - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Mayjen Sutoyo - Jalan Letjen DI Panjaitan - Jalan K.H. Abdullah Sya'fie
Rute yang dilalui: Jalan Raya Tapos - Jalan Tol Jagorawi - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada
Rute yang dilalui: Jalan Muchtar Raya - Jalan Meruyung Raya - Jalan Sawangan Raya - Jalan Tol Depok-Antasari - Jalan T.B. Simatupang - Jalan R.S. Fatmawati - Jalan Panglima Polim - Jalan Sisingamangaraja - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Ir. H. Juanda
Rute yang dilalui: Jalan R.E. Martadinata - Jalan Muchtar Raya - Jalan Sawangan Raya - Jalan Tol Depok-Antasari - Jalan T.B. Simatupang - Jalan Pasar Jumat Raya
Rute yang dilalui: Jalan Jend. Sudirman (Tangerang) - Jalan M.H. Thamrin (Tangerang) - Jalan Tol Jakarta-Tangerang - Jalan Letjen S. Parman - Jalan Brigjen Katamso - Jalan Jatibaru - Jalan Fachrudin Raya - Jalan K.H. Mas Mansyur - Jalan Prof. Dr. Satrio
Rute yang dilalui: Jalan Celebration Boulevard - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada
Rute yang dilalui: Jalan H. Usmar Ismail - Jalan Kedasih Raya - Jalan Industri Utama - Jalan Cibarusah-Industri Raya - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada
Rute yang dilalui: Jalan H. Usmar Ismail - Jalan Kedasih Raya - Jalan Industri Utama - Jalan Cibarusah-Industri Raya - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Sisingamangaraja
Rute yang dilalui: Jalan Hankam Raya - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta - Jalan T.B. Simatupang - Jalan Pangeran Antasari - Jalan Pattimura - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Pintu I Senayan - Jalan Asia Afrika
Rute yang dilalui: Jalan Hankam Raya - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta - Jalan T.B. Simatupang - Jalan Metro Pondok Indah - Jalan Sultan Iskandar Muda
Grand Dhika City Bekasi Timur–CityWalk Gajah Mada
Rute yang dilalui: Jalan H. Mulyadi Joyomartono - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada
Pengoperasian armada Perum PPD pada koridor–koridor Transjakarta tergantung pada rencana operasi, sehingga dapat berubah–ubah setiap harinya. Pada umumnya, armada Perum PPD dioperasikan pada rute–rute sebagai berikut:
Koridor 7F (Kampung Rambutan–Harmoni via Tol HEK–Cempaka Putih)–Zhongtong Bus LCK6180GC Euro V (biru tua Transjakarta) dan Hino RK8 R260 (biru Perum PPD)
Koridor 8 (Harmoni–Lebak Bulus)–Zhongtong Bus LCK6180GC Euro V (biru tua Transjakarta) dan Hino RK8 R260 (biru Perum PPD)