Prasat Suor Prat | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Hindu |
Lokasi | |
Lokasi | Angkor |
Negara | Kamboja |
Arsitektur | |
Dibuat oleh | Jayawarman VII |
Prasat Suor Prat (bahasa Khmer: ប្រាសាទសួព្រ័ត) adalah sekelompok menara berjumlah dua belas buah yang berbaris memanjang dari utara ke selatan, berjajar di sisi timur alun-alun kerajaan di kota kuno Angkor Thom, dekat kota Siem Reap, Kamboja. Menara-menara ini dibuat dari batu laterit kasar dan batu pasir. Menara-menara ini terletak tepat di hadapan Teras Gajah dan Teras Raja Lepra, mengapit jalan raya kerajaan yang mengarah menuju Gerbang Kemenangan, diatur sedemikian rupa secara simetris sehingga terdapat enam menara di sisi kiri dan enam di sisi kanan. Fungsi bangunan ini masih belum diketahui secara jelas.[1]
Nama bangunan ini dalam Bahasa Khmer bermakna "Menara para penari tali", ini adalah sebuah nama romantik yang berdasarkan kepercayaan penduduk lokal bahwa dulu kedua belas menara ini menopang tali yang membentang tinggi di atas tanah, tempat diadakannya atraksi akrobat berjalan di atas tali (mirip atraksi sirkus kini). Anggapan ini mungkin hanyalah imajinasi penduduk lokal dan tidak relevan dengan fakta sejarah. Sementara itu Zhou Daguan, seorang diplomat China, menggambarkan dalam catatannya bahwa menara-menara ini digunakan untuk menyelesaikan perselisihan di antara penduduk Angkor.
"Di depan istana terdapat menara-menara kecil dari batu berjumlah dua belas buah. Ketika dua orang bertengkar akibat suatu masalah yang tidak diketahui, kedua orang yang berselisih itu dipaksa untuk duduk di dalam salah satu dari dua belas menara itu, sementara keluarga mereka berjaga-jaga di bawahnya. Setelah tiga atau empat hari, pihak yang salah akan menunjukan gejala-gejala penyakit, bisul, bengkak, atau demam tinggi — sementara pihak yang tidak bersalah akan baik-baik saja dan tetap sehat. Maka kebenaran atau kesalahan ditentukan oleh apa yang disebut sebagai ‘Pengadilan Ilahiah’..."
— " Adat-istiadat Kamboja", Zhou Daguan.
Di antara kedua belas menara itu, struktur yang disebut sebagai menara N1 dan ruang antarala N2 adalah yang paling rusak dan rawan runtuh. Kedua bangunan ini dipugar pada kurun 2001-2005 oleh JSA (Tim Pemerintah Jepang untuk Pelestarian Angkor) dan otoritas APSARA.[2]