Nama lokal: Pulau Aur | |
---|---|
Geografi | |
Lokasi | Laut Cina Selatan |
Pemerintahan | |
Negara | Malaysia |
Kependudukan | |
Penduduk | ~100 jiwa (2012)[1] |
Info lainnya | |
Zona waktu |
|
Pulau Aur adalah sebuah pulau yang terletak di distrik Mersing, Johor, Malaysia. Pulau ini terletak 76 Km sebelah timur Kota Mersing dan merupakan bagian dari Johor Marine Park bersama empat pulau lainnya; Pulau Dayang, Pulau Pinang, Pulau Lang dan Pulau Pemanggil.[2] Pulau ini memiliki taman bawah laut dan laguna yang cukup indah dan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para penyelam. Selain itu Pulau Aur sejak bertahun-tahun juga menjadi tempat singga bagi para nelayan.
Tidak jauh dari pulau tersebut juga terdapat pulau kecil bernama Pulau Dayang yang terpisahkan oleh sebuah kanal sempit dengan lebar sekitar 400 meter dari Pulau Aur. Kedua pulau tersebut merupakan tempat penyelaman dari perusahan penyelaman Singapura. Para penyelam dapat mencapai pulau tersebut dengan menyewa perahu dari Mersing Jetty yang terletak di Johor Bahru ataupun dari Singapura (memakan waktu sekitar 3 jam). Daerah Pulau Aur memiliki perairan yang jernih karena terletak cukup jauh dari Semenanjung Malaysia. Beberapa hewan laut maupun ikan sering tampak melintas di perairan tersebut, seperti Hiu Putih, Penyu dan Ikann Pari.
Cuaca di Pulau Aur dipengaruhi oleh angin Monsoon yang bertiup dari Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. Ketika angin Monsoon Timur laut berhembus dari Laut Cina Selatan antar bulan November hingga Maret, maka daerah pantai timur akan mengalami curah hujan yang tinggi. Pada saat ini, biasanya para nelayan melakukan pemeliharaaan kapal dan peralatannya. Sebaliknya angin Mosoon barat daya berhembus dari Selat Malaka antara bulan Mei hingga September di daerah Pantai barat Pulau Aur. Periode musim hujan biasanya ditandai dengan hujan deras di wilayah tersebut. Daerah yang lebih tinggi di pegunungan memiliki suhu yang lebih rendah, berkisar antara 16-24 °C.
Pada 14 Februari 1804, tempat ini mejadi lokasi Pertempuran Pulau Aura antara Pasukan Inggris dan Prancis yang terjadi sebagai rangkaian Perang Napoleon. Konvoi kapal dagang bersenjata milik Inggris yang dipimpin oleh Komodor Nathaniel Dance dikejar dan diintimidasi oleh Angkatan Laut Prancis yang dipimpin oleh Laksamana Charles-Alexandre Durand Linois.