Radhika Jones | |
---|---|
Lahir | 1972/1973 New York City, Amerika Serikat |
Almamater | |
Pekerjaan | Editor majalah Vanity Fair |
Anak | 1 |
Radhika Jones adalah seorang editor asal Amerika Serikat. Mulai Oktober 2017, ia menjabat sebagai kepala editor keenam Vanity Fair sejak pertama terbit pada 1913 atau kelima sejak majalah ini dihidupkan kembali pada awal 1980-an.[1] Ia menggantikan Graydon Carter, editor Vanity Fair selama 25 tahun.[2] Radhika menjadi perempuan pertama sekaligus orang kulit berwarna pertama yang menjadi kepala editor di majalah tersebut.[3][4] Sebelumnya, ia menjabat sebagai direktur editorial untuk kolom buku The New York Times, wakil redaktur pelaksana Time, dan editor pelaksana The Paris Review.[5][6] Dia juga pernah bekerja untuk Artforum, Grand Street, dan The Moscow Times.[5]
Radhika lahir dari pasangan ayah Amerika Serikat, Robert L. Jones, dan ibu berdarah India, Marguerite Jones. Ayahnya adalah seorang penyanyi dan gitaris, sosoknya cukup dikenal di skena musik folk di Cambridge, Massachusetts, pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Dari ayahnya, Radhika mengaku banyak belajar bagaimana selalu berpikir terbuka dalam menemukan bakat baru dalam industri hiburan.[1] Ia menggambarkan dirinya sebagai anak kecil pemalu yang hobi belajar dan membaca. Dua subjek yang disukainya saat kecil adalah matematika dan sains. Menginjak remaja, ia mulai menyukai menulis dan sastra. Beberapa novel yang ia baca antara lain The Chronicles of Narnia, Little House on the Prairie, dan novel-novel karangan Enid Blyton, E.B. White, Anthony Trollope, dan Jane Austen. Dalam setahun, Radhika membaca sekitar 40 sampai 50 buku.[7] Radhika menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Bahasa Inggris Universitas Harvard dan doktoral dalam bahasa Inggris dan sastra perbandingan di Universitas Columbia. Ia juga sempat aktif dalam organisasi teater selama menjadi mahasiswa di Harvard.[7]
Setelah lulus dari Harvard, Radhika sempat mengajar bahasa Inggris selama setahun di Taipei. Ia kemudian pindah ke Moscow untuk bekerja sebagai jurnalis untuk pertama kalinya. Di sana, ia bekerja sebagai copy editor yang kemudian menjadi editor bagian seni di surat kabar berbahasa Inggris The Moscow Times.[7] Karirnya sebagai jurnalis berlanjut saat ia kembali ke Amerika Serikat. Di sela-sela waktunya untuk menyelesaikan pendidikan doktor, ia menjadi editor freelance di Grand Street, sebuah majalah seni dan sastra, dan juga untuk Artforum. Ia menyelesaikan studinya selama 11 tahun dan saat lulus ia berstatus sebagai editor pelaksana di The Paris Review.[7]