Shock and Awe

bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah contoh dari doktrin kejutan dan ketakutan.

Shock and Awe atau Kejutkan dan Takjubkan adalah sebuah doktrin dalam ilmu kemiliteran yang secara teknis dikenal sebagai dominasi cepat berdasarkan penggunaan kekuatan militer dalam melakukan penyerangan secara besar-besaran, dominasi ini dilakukan termasuk dalam kawasan alam kesadaran musuh, manuver dominasi untuk menimbulkan sebuah persepsi, membuat keadaan yang memaksa untuk melumpuhkan musuh di medan peperangan, serta menghancurkan musuh yang kemungkinan akan melawan. Doktrin ini dipopularkan oleh K. Harlan Ullman dan James Wade P. keduanya merupakan pengajar dan peneliti dari National Defense University di Amerika Serikat pada tahun 1996.

Sejarah aplikasi

[sunting | sunting sumber]

Ullman dan Wade menyatakan bahwa aplikasi militer terdiri dalam beberapa konsep kejutan dan kekaguman dengan contoh sebagai berikut:[1]

  • Kekuatan besar: "penggunaan aplikasi melalui serangan besar atau kekuatan militer yang besar" menjadikan musuh marah, tdk mampu, atau frustrasi, dengan keutamaan korban penyerang menjadi sedikit mungkin
  • Bom Hiroshima dan Nagasaki: Pembentukan terkejutan dan ketakutan secara "instan" yang hampir dapat dipastikan agar dimengerti serta diketahui yang dapat memengaruhi masyarakat besar, yang kemudian diharapkan dapat memberikan tekanan secara politis kepada para pemimpin dan publiknya.
  • Pemboman dilakukan secara besar-besaran: digambarkan sebagai "sasaran yang tepat merusak daya perlawanan musuh secara besar ditujukan terhadap sasaran militer dan sektor terkait dari waktu ke waktu."
  • Kecepatan dan ketepatan dalam operasi: bermaksud adalah untuk pemenerapkan yang tepat dan akurat, melumpuhan kekuatan musuh secara maksimal akan tetapi masih dalam perhitungan total dalam skala ekonomis.
  • Teori Sun Tzu: selektif dalam melakukan pembunuhan kepada para pemimpin militer musuh atau para tokoh masyarakat untuk mencapai target terkejut dan metakutkan.
  • Contoh dalam perang Haiti: kejutan akan kekaguman, yang menunjukkan kekaguman melalui kekerasan dan kekuatan, kecurangan, kesalahan informasi, penyebarkan informsi yang salah, propaganda
  • 'Taktik perang tentara Roman: Pencapaian kejutan dan kekaguman terletak pada kemampuan untuk menghalangi dan mengalahkan musuh yang melalui persepsi dan takut kepada kerentanan terkalahkan dan diri-sendiri.
  • Standar pembusukan di dalam: melakukan rekayasa pembebanan melalui masyarakat agar melakukan pemogokan, kerusuhan dalam kurun waktu yang panjang dan lama merupakan aplikasi penciptaan kerusakan yang besar bagi musuh.
  • Penggunaan aplikasi: aplikasi kekerasan secara selektif bertujuan melakukan menekankan atas kemampuan terbandingkan dengan kekuatan-kekuatan di tempat untuk pencapaian tujuan-tujuan militer.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Harlan K. Ullman and James P. Wade, Shock And Awe: Achieving Rapid Dominance (National Defense University, 1996), XXIV.