Teresa Kok

Yang Berhormat Puan Teresa Kok AP
郭素沁
Menteri Industri Primer
Masa jabatan 2 Juli 2018 – 24 Februari 2020
Penguasa monarki	Muhammad V (2018–2019) Abdullah (2019–2020)
Perdana Menteri	Mahathir Mohamad
Wakil	Shamsul Iskandar Md. Akin
Pendahulu Mah Siew Keong (Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas) Pengganti Khairuddin Razali (Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas)
Daerah pemilihan	Seputeh
Selangor Senior Executive Councillor (Investment, Trade and Industry)
Masa jabatan 25 March 2008 – 29 May 2013
Penguasa monarki	Sharafuddin
Menteri Besar	Abdul Khalid Ibrahim
Pendahulu Tang See Hang Pengganti Ean Yong Hian Wah
Daerah pemilihan	Kinrara
Anggota Parlemen Malaysian dapil Seputeh
Petahana
Mulai menjabat 29 November 1999
Pendahulu Liew Ah Kim (DAP) Pengganti Petahana
Mayoritas	56.059 (2018) 51,552 (2013) 36,492 (2008) 12,895 (2004) 5,200 (1999)
Anggota Majelis Selangor State Legislative dapil Kinrara
Masa jabatan 8 March 2008 – 5 May 2013
Pendahulu Kow Chong Wei (MCA–BN) Pengganti Ng Sze Han (DAP)
Mayoritas	5,739 (2008)
Informasi pribadi
Lahir	Teresa Kok Suh Sim 31 Maret 1964 (umur 60) Selangor, Malaysia
Kewarganegaraan	Malaysian
Partai politik	Democratic Action Party (Malaysia) (DAP)
Afiliasi politik lainnya	Pakatan Harapan (PH) Pakatan Rakyat (PR) Barisan Alternatif (BA) Gagasan Rakyat (GR)
Almamater	Universiti Malaya Universiti Sains Malaysia Tunku Abdul Rahman University College
Pekerjaan	Politician
Situs web	www.teresakok.com
Sunting kotak info • L • B

Teresa Kok Suh Sim (Hanzi: 郭素沁; Pinyin: Guō Sùqìn, lahir 31 Mei 1964) adalah seorang Anggota Parlemen Malaysia dari Partai Aksi Demokrat (DAP).

Latar belakang

Lahir dan dibesarkan di Kuala Lumpur, Teresa adalah orang Malaysia keturunan Tionghoa generasi kedua. Kok adalah anggota kelompok dialek Hakka dan leluhurnya berasal dari Huizhou, Provinsi Guangdong, China. Ia dapat berbicara dalam bahasa Melayu, Inggris dan Mandarin. Kok adalah seorang Katolik.^[1]

Teresa menerima gelar pertamanya dari Universiti Sains Malaysia (USM), yang lulus dalam bidang Komunikasi, dan; gelar keduanya berasal dari Universitas Malaya dalam bidang ilmu pengetahuan politik, dan master filsafat. Tesisnya adalah tentang UMNO, yang berjudul "Faksionalisme dalam Umno Pada Zaman Dr Mahathir (1981–2001)".

Kontroversi

Pada tahun 2008, ia ditangkap berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri. Berdasarkan undang-undang itu, polisi tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkan dugaan pelanggaran jika ada. Surat kabar Utusan Malaysia melaporkan ia "menyarankan" sebuah masjid di Puchong untuk tidak menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan, tetapi ia membantahnya.^[2] Kemudian diketahui sistem pengeras suara yang rusak menjadi alasan masjid tidak menyiarkan azan.^[3] Selain itu, ketika ada petisi yang dikirim ke masjid, petisi tersebut meminta masjid untuk mengecilkan volume saat ceramah atau khutbah ali-alih azan.^[4] Pengurus masjid serta para pembuat petisi membenarkan bahwa Teresa tidak terlibat dalam petisi.^[5] Dia dibebaskan pada 19 September 2008.^[6][7] Pada 27 September, dua bom Molotov dilempar ke kompleks kediaman keluarganya dan disertai dengan surat peringatan. Tidak ada yang terluka dalam peristiwa ini.^[8]

Pada tahun yang sama, Utusan Malaysia menerbitkan cerita pendek karya Chamil Wariya berjudul "Politik Baru YB J" yang dipandang sebagai sindiran terhadap Teresa. Dalam cerita pendek itu, YB J (Yang Berhormat Josephine) digambarkan sebagai anggota parlemen wanita anti-Melayu dan anti-Islam yang tewas ditembak. Pakatan Rakyat mengecam penerbitan cerita pendek itu.^[9] Namun, penulis cerita pendek itu membantah tokoh utama merujuk kepada Teresa.^[10] Teresa menuntut Chamil sebesar RM30 juta (sekitar Rp90 miliar).^[11] Kementerian Dalam Negeri kemudian menegur surat kabar itu.^[12]

Pada Mei 2014, Teresadidakwa dengan hasutan karena membuat video Tahun Baru Imlek yang diunggah di YouTube yang diduga mengandung unsur hasutan. Teresa termasuk politikus pertama dari beberapa politikus oposisi lainnya yang ditangkap dalam penangkapan bersebab hasutan nasional.^[13][14]

Pada 2016, Teresa menjadi korban serangan verbal dari anggota parlemen UMNO Tajuddin Abdul Rahman.^[15] Pada 2021, Teresa menyebut ia berupaya menghindari diri dari Tajuddin karena trauma atas serangan verbal itu.^[16]

Pada 2019, Teresa melaporkan Ketua Pemuda Partai Islam Se-Malaysia Selangor Syarhan Humaizi Halim atas kedua artikelnya berjudul "Ucapan YB Ustaz Khalil Benar: DAP Jangan Kurang Ajar" dan "Teresa Kok Tidak Setuju Islam Agama Rasmi Persekutuan" yang dinilai memfitnah pemimpin DAP.^[17]

Hasil pemilihan

Dewan Undangan Negeri Selangor^[18][19]

Tahun	Daerah pemilihan			Suara	Persen	Lawan		Suara	Persen	Jumlah suara	Mayoritas	Kehadiran
2008	N30 Kinrara		Teresa Kok (DAP)	12.990	64,11%		Kow Cheong Weh (MCA)	7.251	35,79%	20.517	5.739	79,31%

Parlemen Malaysia^{[18][19][20][21][22][23]}

Tahun	Daerah pemilihan			Suara	Persen	Lawan		Suara	Persen	Jumlah suara	Mayoritas	Kehadiran
1995	P62 Ipoh Barat, Perak		Teresa Kok (DAP)	19,747	44.51%		Ho Cheong Sing (MCA)	24,616	55.49%	45,693	4,869	68.71%
1999	P110 Seputeh, Kuala Lumpur		Teresa Kok (DAP)	28,657	54.33%		Sua Chong Keh (MCA)	23,457	44.47%	52,995	5,200	73.59%
							Liew Ah Kim (MDP)	457	0.87%
							Duraichelvan Murugeson (Independen)	134	0.25%
2004	P122 Seputeh, Kuala Lumpur		Teresa Kok (DAP)	33,197	62.29%		Banie Chin Yen Foo (MCA)	20,302	37.56%	53,499	12,895	62.29%
2008			Teresa Kok (DAP)	47,230	81.38%		Carol Chew Chee Lin (MCA)	10,738	18.50%	58,207	36,492	75.70%
2013			Teresa Kok (DAP)	61,500	85.95%		Nicole Wong Siaw Ting (MCA)	9,948	13.90%	71,859	51,552	83.58%
2018			Teresa Kok (DAP)	63,094	89.97%		Chan Quin Er (MCA)	7,035	10.03%	70,583	56,059	81.83%

Referensi

1. "About Teresa". 
2. "Saya Akan Ambil Tindakan Terhadap Utusan Malaysia & Zaini Hassan". Teresa Kok. 11 September 2008. Diakses tanggal 14 September 2008. 
3. "Faulty PA system the cause of 'silent' azan". Malaysiakini. 12 September 2008. Diakses tanggal 14 September 2008. 
4. "Petition not about 'azan' but religious 'ceramah'". Malaysiakini. 12 September 2008. Diakses tanggal 14 September 2008. 
5. "Kok not involved in azan petition, says mosque". Malaysiakini. 13 September 2008. Diakses tanggal 14 September 2008. 
6. "Teresa: "I was made a scapegoat..."". Sun2Surf. 19 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2009. Diakses tanggal 19 September 2008.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
7. "Teresa Kok released". TheEdgeDaily. 19 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2008. Diakses tanggal 19 September 2008.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
8. "TERESA KOK SEES MOLOTOV COCKTAIL INCIDENT AS SCARE TACTIC". Yahoo! News. 28 September 2008. Diakses tanggal 28 September 2008. ^{[pranala nonaktif permanen]}
9. "Cerpen YB J: Pakatan kecam Utusan". Malaysiakini. 20 Oktober 2008. Diakses tanggal 20 Oktober 2008. 
10. Othman, Jimadie Shah (20 Oktober 2008). "'Cerpen tiada kaitan dengan Teresa'". Malaysiakini. Diakses tanggal 20 Oktober 2008. 
11. "Teresa saman Chamil, Utusan RM30juta". Malaysiakini. 12 Desember 2008. Diakses tanggal 12 Desember 2008. 
12. Loo, Richard (14 Juli 2010). "Cerpen 'YB J': KDN tegur Mingguan Malaysia". Malaysiakini. Diakses tanggal 14 Juli 2010. 
13. "Teresa Kok charged with sedition over controversial Chinese New Year video". The Star (Malaysia). 6 May 2014. Diakses tanggal 9 September 2014. 
14. "Dragnet proves urgency to axe Sedition Act, Suhakam tells Putrajaya". The Malay Mail Online. 2 September 2014. Diakses tanggal 9 September 2014. 
15. Mahmud, Hairulazim (22 November 2016). "Kecoh sebab 'Kok'". Harian Metro. Diakses tanggal 22 November 2016. 
16. "'Tajuddin suka guna kata-kata seksis, kesat, kasar'". Malaysiakini. 6 Januari 2021. Diakses tanggal 6 Januari 2021. 
17. "Peguam Teresa keluar writ saman terhadap ketua Pemuda PAS Selangor". 7 Februari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-23. Diakses tanggal 7 Februari 2019. 
18. "Keputusan Pilihan Raya Umum Parlimen/Dewan Undangan Negeri". Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diakses tanggal 27 May 2010.  Percentage figures based on total turnout.
19. "Malaysia General Election". undiinfo Malaysian Election Data. Malaysiakini. Diakses tanggal 5 May 2014.  Results only available from the 2004 election.
20. "KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM 13". Sistem Pengurusan Maklumat Pilihan Raya Umum. Election Commission of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-14. Diakses tanggal 24 March 2017. 
21. "KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM 13". Sistem Pengurusan Maklumat Pilihan Raya Umum (dalam bahasa Melayu). Election Commission of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-14. Diakses tanggal 24 March 2017. 
22. "PRU-13". Utusan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 26 October 2014. 
23. "SEMAKAN KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM KE - 14" (dalam bahasa Melayu). Election Commission of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-13. Diakses tanggal 17 May 2018.  Percentage figures based on total turnout.

Lain-lain

• Kok, Teresa (2002). "Government Should Not Send The Rohingya Refugees Who Broke Into The UNHCR Office Back To Burma" Diarsipkan 2005-09-29 di Wayback Machine.. Retrieved 5 November 2005.
• Kok, Teresa (2005). "Teresa Kok Suh Sim" Diarsipkan 2005-11-28 di Wayback Machine.. Retrieved 29 October 2005.

Pranala luar

• Teresa Kok's blog.
• Teresa Kok's Parliamentary Web Page Diarsipkan 2007-02-13 di Wayback Machine.