Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
Surya University (Akronim: SU) atau Universitas Surya adalah sebuah universitas yang didirikan pada tahun 2013 oleh tokoh pendidikan dan fisikawan Yohanes Surya melalui Yayasan Surya Institute yang didirikan oleh Yohanes Surya.
Pada 9 Maret2013, Surya University mengadakan Grand Launching di Grand Hyatt Jakarta. Pada kesempatan itu Surya University pertama kali diperkenalkan sebagai universitas berbasis riset kepada publik oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D.[4][5][6][7][8]
Pusat-pusat penelitian tersebut berdiri independen dan memiliki program kerja yang terpisah namun berintegrasi dengan Surya University. Beberapa pusat penelitan selain melakukan penelitian dan mengeluarkan jurnal ilmiah, juga mengadakan kegiatan seminar maupun pameran. Indonesia Brain Research Center (IBRC)[13] pernah mengadakan 1st National Conference Neuroscience 2013 di Jakarta, yang mengundang beberapa pakar neuroscience dunia, termasuk Prof. Jun Takahashi, MD, Ph.D; dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D (pendiri Kalbe Farma), dan dr. Irawan Satriotomo[14] (Direktur IBRC) untuk berbagi pengetahuan bersama.
Pada tahun 2013, Surya University bekerjasama dengan beberapa intitusi untuk mengadakan penelitian unggulan, beberapa hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan bersama, diantaranya dengan Pemerintah Daerah Papua mengadakan penelitian tentang manfaat Buah Merah (digunakan sebagai minuman kesehatan, shampo dan sabun)[15][16] Pada 2 Juni2014, Surya University menandatangani MoU kerjasama dengan PT Martina Berto dalam pengembangan produk buah merah dan tanaman herbal.[17]
Selain itu Surya University juga bekerjasama dengan TNI-AD dalam pemanfaatan teknologi dalam pertahanan negara.[18][19][20]
Sedikitnya ada 15 program riset teknologi alutsista yang dibuat. Diantaranya adalah:
Superdrone, yakni pesawat tanpa awak untuk pemantauan suatu daerah. Dibeberapa negara digunakan sebagai pesawat pembom.
Alat konvensi BBM ke BBG, dengan ini sepeda motor TNI-AD akan menggunakan bahan bakar hibrid; bensin dan gas. Subsidi gas lebih murah dibandingkan subsidi bensin. Motor menggunakan gas 3 kg bisa menempuh jarak 240–300 km.
Bioetanol dari sorgum, dilengkapi dengan genset yang sudah dimodifikasi sehingga cocok dengan bioetanol ini. Harganya lebih murah dan memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri bahan bakar tuk rumahan.
Laser gun, senjata untuk latihan menembak. Tetapi pelurunya diganti dengan berkas sinar laser. Komputer membuat tembakannya seperti tembakan peluru. Hal ini untuk menghemat penggunaan peluru.
Open BTS. Dengan BTS ini, TNI-AD bisa membuat jaringan seluler sendiri. Alat ini cocok untuk daerah-daerah pedalaman.
VOIP Based MESH network, sistem jaringan yang tidak tergantung pada salah satu point (self healing).
APRS and MESH Network, sistem untuk mengatur alutsista dan tentara ketika berada dilapangan. Dilengkapi dengan sistem tracking GPS.
Nanosatelit, satelit yang beratnya hanya 1 kg. Untuk tahap ini baru bisa dipakai untuk komunikasi saja.
Simulasi komputer 1, software yang dikembangkan untuk menganalisis tank atau alat perang lainnya dan mempelajari kekurangan dan kelemahan Tank tersebut.
Simulasi komputer 2, software untuk menganalisis berbagai senapan.
Gyrocopter, prototipe motor terbang, diharapkan dapat membantu transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.
Untuk mewujudkan visi misinya dalam membangun Indonesia Jaya, Universitas ini bekerja sama dengan beberapa Perusahaan Swasta untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak lulusan SMA dari kalangan yang tidak mampu. Diantaranya adalah Beasiswa Tempo (kerjasama dengan Tempo Media Group)[22] dan Beasiswa Dahlan Iskan (kerjasama dengan Dahlan Iskan Foundation).[23] Terdapat juga beasiswa oleh pemerintah daerah, seperti beasiswa Pemerintah Daerah Jawa Barat, dan beasiswa Pemerintah Daerah Papua.
Juara II; Kompetisi ACM ICPC Provincial Medan 2014. Tim Surya01 (Dikaimin, Ahmad Fajar Prasetiyo, dan Rizal Widyarta Gowandy), Mahasiswa Prodi Human Computer Interaction.
TOP 14 Finalis Hilo Green Ambassador 2014 (Lukmanul Hakim, Mahasiswa Prodi Green Economy angkatan 2013)
3 Gold Medals, 1 Silver Medal & 1 Bronze Medal dalam PORPROV Banten IV cabang Wushu atas nama Kevin Loanda (Mahasiswa Prodi Digital Communication)
TOP 25 Semifinalis MR. TEEN INDONESIA 2015 (Audisi Online) Wakil Provinsi Banten (Decky Tri Isdian, Mahasiswa Prodi Digital Communication angkatan 2014) [26]
Finalis Koko Jakarta 2016 (Richard Nathaniel Chandra, Mahasiswa Prodi Human Computer Interaction angkatan 2014) [27]
Founder dan CEO dari Hewania (Richard Nathaniel Chandra, Mahasiswa Prodi Human Computer Interaction angkatan 2014)[28]