Bandar Udara Frans Kaisiepo Frans Kaisiepo Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik / Militer | ||||||||||
Pemilik/Pengelola | InJourney | ||||||||||
Melayani | Biak | ||||||||||
Lokasi | Biak Numfor, Biak, Papua, Irian Jaya, Indonesia | ||||||||||
Zona waktu | WIT (UTC+09:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 14 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 01°11′24″S 136°06′27″E / 1.19000°S 136.10750°E | ||||||||||
Situs web | www | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/New Guinea" maupun "Templat:Location map New Guinea" tidak ada. | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2011) | |||||||||||
| |||||||||||
Sumber: Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia; World Aero Data[1] |
Bandar Udara Frans Kaisiepo[2] (IATA: BIK, ICAO: WABB) adalah Bandar udara yang terletak di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bandara ini menjadi pusat penerbangan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia dan pada masa Pembebasan Irian Barat.
Landasan pacu yang digunakan masih digunakan saat ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Saat ini, bandar udara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I.
Bandar udara ini menempati posisi keempat sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, dan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
Sebelum masa krisis moneter 1998, bandara ini sempat melayani rute internasional Jakarta - Denpasar - Biak - Hawaii - Los Angeles.[3]