Bunga mas (Jawi:بوڠا مس; Bahasa Thai:ดอกไม้เงินดอกไม้ทอง) adalah suatu bentuk upeti yang dikirim setiap tiga tahun kepada Raja Siam dari negara bawahannya di semenanjung Melayu, khususnya Terengganu, Kelantan, Kedah, dan Pattani. Upeti ini terdiri dari pahatan pohon kecil dari emas dan perak yang pemberiannya biasa diikuti dengan hadiah lain seperti kain, senjata dan budak.[1]
Asal usul bentuk upeti ini kurang diketahui dengan pasti. Penguasa Kedah abad 17 menganggap bunga mas sebagai tanda persahabatan, dan menurut catatan dalam Hikayat Mahawangsa, sebuah bunga mas dikirim oleh penguasa Kedah sebagai mainan untuk pangeran Siam. Namun dalam pandangan Raja Siam, bunga mas dianggap sebagai simbol penghormatan atau upeti, kemungkinan karena mahalnya bahan yang digunakan atau kualitas kriya bunga mas itu sendiri.[1]
Kebiasaan ini berakhir pada tahun 1909 setelah penandatanganan Perjanjian Inggris-Siam, di mana pemerintahan Inggris mengambil alih kuasa di sebagian besar bagian utara semenanjung Melayu.