Chairul Tanjung

Chairul Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ke-14
Masa jabatan
19 Mei 2014 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Hatta Rajasa
Pengganti
Sofyan Djalil
Sebelum
Menteri Kehutanan Indonesia
Pelaksana tugas
Masa jabatan
1 Oktober 2014 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Pelaksana tugas
Masa jabatan
11 September 2014 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Jero Wacik
Pengganti
Sudirman Said
Sebelum
Ketua Umum PBSI ke-4
Masa jabatan
2000–2004
Sebelum
Pendahulu
Subagyo HS
Pengganti
Djoko Santoso
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir16 Juni 1962 (umur 62)
Jakarta, Indonesia
Suami/istriAnita Ratnasari
Anak
Orang tua
  • Abdul Ghafar Tanjung (ayah)
  • Halimah (ibu)
KerabatGuinandra Jatikusumo (menantu)
Almamater
PekerjaanPemilik dan CEO CT Corp
ProfesiPengusaha
Dikenal karenaPendiri CT Corp
Tanda tangan
JulukanSi Anak Singkong(Menjuluki Dirinya Sendiri)[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. (H.C.). drg. H. Chairul Tanjung, M.B.A. (Ejaan Soewandi: Chairul Tandjung, lahir 16 Juni 1962)[3] adalah pengusaha dan menteri Indonesia. Ia menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014. Namanya dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.[4]

Chairul Tanjung memulainya bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.[4] Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya.[5][6] Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.[5]

Saat ini, Chairul Tanjung juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, yaitu CT Corp, Pariarti Shindutama, dan Para Rekan Investama.

Masa kecil

[sunting | sunting sumber]

Chairul Tanjung lahir di Jakarta dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan pada orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil.[3] Sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Ayah Chairul Tanjung merupakan keturunan Suku Pesisir bermarga Tanjung, yang berasal dari Sorkam, Sumatera Utara,[7] sedangkan ibunya dari Cibadak, Jawa Barat.[8] Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu.[3] Keadaan ini memaksa orang tuanya menjual rumah dan mereka tinggal di kamar losmen yang sempit.

Karier dan kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.[9] (lulus 1987[3]). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.[3]

Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan fotokopi di kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut.[5] Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada tahun 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor[10] Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.[10]

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.[5]

Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahi beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).[3]

Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo.[11] Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.[11]

Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall.[5] Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999.[3] Sementara di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Prancis.[12]

Pada tahun 2010, majalah ternama Forbes menempatkan Chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke-937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 miliar.[13] Satu tahun kemudian, menurut Forbes, kekayaan Chairul telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1 miliar.[14] Tahun 2014, Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.[15]

Pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan.[16] Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.[16]

Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal-pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional.[12] Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi ini merupakan upaya perusahaan nasional agar bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.[12]

Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses.[9] Baginya mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Di mana membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Disinilah pentingnya berjejaring dalam menjalankan bisnis.[16]

Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu.[11] Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan.[11] Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.[11] Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.[11]

Menko Perekonomian

[sunting | sunting sumber]

Pada 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian. Ia menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri. "Saya telah mengambil kesimpulan untuk mengangkat saudara Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian yang baru" kata SBY di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta.[17][18] Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Hatta Rajasa mengundurkan diri karena maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.[19]

Guru Besar

[sunting | sunting sumber]

Pada 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.[20] Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair. Ia menjadi guru besar ke-438 Unair.[21]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • SD Van Lith, Jakarta (1975)
  • SMP Van Lith, Jakarta (1978)
  • SMA Negeri 1 Jakarta (1981)
  • Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
  • Executive IPPM (MBA; 1993)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Chairul Tanjung Si Anak Singkong". 
  2. ^ "Chairul Tanjung". contan.co.id. Diakses tanggal 21 Februari 2022. 
  3. ^ a b c d e f g http://www.pdat.co.id. Chairul Tanjung[pranala nonaktif permanen]. (diakses 21 April 2010)
  4. ^ a b bisnis.vivanews.com. Chairul Tanjung Melejit Jadi Orang Kaya Dunia Diarsipkan 2010-04-18 di Wayback Machine.. (diakses 22 April 2010)
  5. ^ a b c d e http://www.tokohindonesia.com. Chairul Tanjung: "The Rising Star" Diarsipkan 2006-11-21 di Archive.is. (diakses 19 April 2010)
  6. ^ http://www.merryriana.com. Merry Riana |characters of The Richest[pranala nonaktif permanen].(diakses 25 Januari 2016)
  7. ^ Pulang Kampung ke Sibolga, CT: Sudah 40 Tahun Saya Tak Kembali
  8. ^ Liputan6.com (2014-05-16). "Profil Chairul Tanjung, Sang Menteri Perekonomian Baru". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-08-02. 
  9. ^ a b bisnis.vivanews.com. Melejit Berbekal Selembar Kain Diarsipkan 2010-04-27 di Wayback Machine.. (diakses 19 April 2010)
  10. ^ a b http://www.andriewongso.com Diarsipkan 2010-02-14 di Wayback Machine.. Chairul Tanjung[pranala nonaktif permanen].(diakses 19 April 2010)
  11. ^ a b c d e f http://www.beritajatim.com. Chairul Tanjung; Dari Bisnis Kaos ke Raja Media[pranala nonaktif permanen].(diakses 22 April 2010)
  12. ^ a b c http://www.detikfinance.com. Alasan Chairul Tanjung Beli Carrefour. (diakses 20 April 2010)
  13. ^ http://www.forbes.com. #937 Chairul Tanjung. (diakses 20 April 2010)
  14. ^ "Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia". detikfinance. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  15. ^ "30 Tahun Berbisnis, Chairul Tanjung 'Resmikan' CT Corp". detikfinance. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  16. ^ a b c http://www.neraca.co.id. Chairul Tanjung, Entrepreneur ; Belajar Makna Hidup dan Bisnis Lewat Chairul Tanjung[pranala nonaktif permanen]. (diakses 20 April 2010)
  17. ^ Media, Kompas Cyber (19 Mei 2014). "Ini Alasan CT Menerima Jabatan Menko Perekonomian". KOMPAS.com. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  18. ^ Media, Kompas Cyber (19 Mei 2014). "Chairul Tanjung Resmi Menjadi Menko Perekonomian". KOMPAS.com. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  19. ^ "Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  20. ^ "Chairul Tanjung Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Unair". detiknews. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  21. ^ "CT Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Unair, SBY: Ikuti Jejaknya". detiknews. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 
  22. ^ "Dinilai Berkontribusi dalam Syiar Islam, Chairul Tanjung Raih MUI Award". detiknews. Diakses tanggal 25 Maret 2024. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Hatta Rajasa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
2014
Diteruskan oleh:
Sofyan Djalil
Didahului oleh:
Zulkifli Hasan
Pelaksana Tugas Menteri Kehutanan Indonesia
2014
Diteruskan oleh:
Siti Nurbaya Bakar
Didahului oleh:
Jero Wacik
Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia
2014
Diteruskan oleh:
Sudirman Said