David Yonggi Cho | |
---|---|
Lahir | David Yungi Cho 14 Februari 1936 Uiju-gu, Ulsan, Korea |
Meninggal | 14 September 2021 Seoul, Korea Selatan | (umur 85)
Kebangsaan | Korea |
Pendidikan | Kolese Alkitab Injili Penuh (lulus pada 1958) |
Pekerjaan | Evangelis |
Suami/istri | Kim Sung Hae |
Judul | Doktor (Kehormatan) |
Situs web | davidcho |
David Yonggi Cho | |
Hangul | 조용기 |
---|---|
Hanja | 趙鏞基 |
Alih Aksara | Jo Yong-gi |
McCune–Reischauer | Choyonggi[1] |
Templat:Korean membutuhkan parameter
David Yungi Cho (awalnya disebut sebagai Paul Yungi Cho; 14 Februari 1936 – 14 September 2021) adalah seorang pendeta Kristen Korea. Ia adalah Pastor Senior dan pendiri Gereja Injili Sepenuh Yoido (Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah), kongregasi terbesar di dunia yang diklaim memiliki anggota berjumlah 1 juta orang (hingga 2007[update]).[2]
|hangul=
.
Ia lahir pada 14 Februari 1936, di Ulju-gun, yang sekarang merupakan bagian dari kota metropolitan Ulsan.[3] Sebagai putra dari Cho Doo-chun dan Kim Bok-sun, Cho adalah anak sulung dari lima bersaudara dan empat bersaudari. Ia lulus dari sekolah menengah dengan gelar kehormatan. Karena ayahnya syok dan bisnisnya akan bangkrut, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke sekolah tinggi atau universitas. Kemudian, ia masuk ke sekolah tinggi teknik inekspensif untuk mempelajari perdagangan. Pada waktu yang bersamaan, ia mulai masuk sebuah basis tentara Amerika yang berada di dekat sekolahnya, dan mempelajari bahasa Inggris dari para tentara yang menjadi temannya. Ia memahami bahasa Inggris dengan cepat, dan menjadi seorang penerjemah untuk komandan basis tentara tersebut, dan juga untuk kepala sekolahnya.
Awalnya dibesarkan sebagai seorang Buddhis,[4] Cho berpindah agama ke Kristen pada usia 17 tahun, setelah seorang gadis mengunjunginya setiap hari dan menceritakannya tentang Yesus Kristus, setelah ia didiagnosis mengidap tuberkulosis. Percaya bahwa Allah telah memanggilnya untuk pelayanan, Cho mulai bekerja sebagai penerjemah untuk penginjil Inggris Ken Tize. Pada 1956, ia mendapatkan beasiswa untuk mempelajari teologi di Kolese Alkitab Injili Penuh di Seoul. Disana, ia bertemu dengan Choi Ja-Shil (최자실), yang menjadi ibu iparnya dan orang yang terikat dengan pelayanannya. Ia lulus pada Maret 1958.
Pada Mei 1958, Cho melakukan pelayanan pertamanya di rumah temannya, Choi Ja-shil. Hanya Choi dan tiga anaknya yang masuk pelayanan tersebut, namun kemudian gereja tersebut berkembang dan memiliki 50 anggota. Cho dan para anggota gerejanya memulai sebuah kampanye mengetuk pintu dan mengajak orang-orang untuk datang ke gereja, dan tiga tahun kemudian, jumlah anggota pada gereja tersebut bertambah menjadi empat ratus orang.