Erich Rudorffer | |
---|---|
Julukan | Penempur dari Libau |
Lahir | 1 November 1917 Zwochau, Saxony, Kekaisaran Jerman |
Meninggal | 8 April 2016 |
Pengabdian | Nazi Jerman |
Dinas/cabang | Luftwaffe |
Lama dinas | 1939–45 |
Pangkat | Major |
Kesatuan | JG 2, JG 7 dan JG 54 |
Komandan | 6. JG 2, II./JG 2, I./JG 7 dan II.JG 54 |
Perang/pertempuran | Perang Dunia II |
Penghargaan | Salib Besi Ksatria dengan Daun Ek dan Pedang |
Major Erich Rudorffer (1 November 1917 - 8 April 2016) adalah mantan pilot tempur ace Luftwaffe dari Jerman, satu dari sekian pilot yang mengabdi pada Luftwaffe sepanjang Perang Dunia II. Ia adalah pilot tempur tersukses ke-7 sepanjang sejarah perang udara. Rudorffer meraih 222 kemenangan dari semua kawasan peperangan besar Jerman, diantaranya Eropa, Mediterania dan Front Timur. Selama perang ia melakoni lebih dari 1000 misi tempur, terlibat pertempuran udara lebih dari 300 kali, ditembak jatuh pertahanan udara dan pesawat tempur musuh 16 kali dan melompat dengan parasut 9 kali. Dari 222 kemenangannya terdapat 58 pesawat serang darat berlapis baja Il-2 Sturmovik. Ia mengklaim menenggelamkan sebuah kapal selam Inggris pada 19 Mei 1941 di lepas pantai Pulau Portland, tetapi catatan Angkatan Laut Kerajaan Inggris tidak membuktikannya dan Luftwaffe mencatat ia hanya merusak kapal selam itu.
Rudorffer lahir di Zwochau, Sachsen. Ia menjadi pilot Deutsche Lufthansa sampai dengan dua bulan sebelum Perang Dunia II pecah, di mana semua pilot dialihkan ke Luftwaffe. Awal 1940 Rudorffer bertugas di Jagdgeschwader 2 Richthofen.
Rudorffer meraih kemenangan pertamanya dengan menjatuhkan sebuah Curtiss Hawk 75, pada 14 Mei 1940. Ia menjatuhkan delapan pesawat lagi sebelum Prancis menyerah. Ia terbang sepanjang Pertempuran Britania, bahkan muncul cerita bagaimana ia dikejar Hawker Hurricane dengan terbang setinggi atap rumah sepanjang Croydon High Street. Ia meraih kemenangan ke-19 pada 1 Mei 1941; mendapatkan Salib Besi Ksatria dan ditunjuk menjadi Staffelkapitän untuk 6./Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen" bulan berikutnya. Pada akhir Desember 1941 ia sudah menjatuhkan 40 pesawat.
Tahun 1942 Rudorffer ikut serta dalam Operasi Cerberus (Serbu Selat) dan terbang di atas pendaratan Sekutu di Dieppe bulan Agustus 1942. Setelah 45 kemenangan diraih pada November 1942 satuannya bergerak ke selatan ke Sisilia dan kemudian Tunisia. Pada 9 Februari 1943 Rudorffer mengalahkan 8 pilot Inggris dalam pertempuran udara selama 32 menit, dan meraih kemenangan ganda pertamanya. Lagi-lagi pada 15 Februari ia menjatuhkan 7 pesawat Sekutu. Dari kemenangannya di Afrika Utara terdapat 10 pembom Sekutu.
Bulan Juli 1943 Rudorffer ditunjuk mengepalai II./Jagdgeschwader 54 (JG 54) di Front Timur. Ia meraih kemenangan pertamanya di sana pada 7 Agustus. Dengan pengalamannya bertempur melawan RAF ia berhasil meraih sukses menakjubkan. Dalam sorti pertama pada 24 Agustus 1943, 5 pesawat Soviet digasak dalam 4 menit. Pada 11 Oktober 1943 Rudorffer mencetak sejarah ketika hanya dalam 17 menit ia menjatuhkan 13 pesawat. Pada hari itu juga, Rudorffer meraih kemenangannya yang ke-100, pilot Luftwaffe ke-55 yang berhasil melakukannya.[1]
Rudorffer mendapat julukan Penempur dari Libau pada 28 Oktober 1944 di dekat kota Libau di Latvia. Ketika sedang menunggu giliran mendarat, ia melihat satuan tugas Soviet berisi 60 pesawat serang darat hendak menggempur pangkalan udara Libau. Pendaratan dibatalkannya dan ia menguber musuh sendirian. Ia menghabisi sembilan pesawat musuh dalam 10 menit dan sisanya lari ketakutan. Pada musim dingin 1944 Rudorffer berlatih menerbangkan jet tempur Messerschmitt Me 262. Bulan Februari 1945 ia dipanggil untuk memimpin I./Jagdgeschwader 7 (JG 7). Antara Desember 1944 dan awal April 1945 I./JG 7 beroperasi dari pangkalan baru Luftwaffe di Kaltenkirchen, sebelah utara Hamburg. Rudorffer meraup 12 kemenangan dengan Me 262,[Notes 1] sehingga total menjadi 222. Kemenangan sebanyak 136 diraihnya di Front Timur, 26 di Afrika Utara dan 60 di Front Barat termasuk 10 pembom berat.
Rudorffer kemudian menerbangkan DC-2 dan DC-3 di Australia. Ia lalu bekerja di Pan Am dan Luftfahrt-Bundesamt, otoritas penerbangan sipil Jerman. Ia meninggal dunia 8 April 2016 dalam usia 98 tahun.
|Di antara kemenangan udara di Courland yang dilaporkan kemarin terdapat sebelas pesawat yang ditembak jatuh oleh pemegang Salib Besi Ksatria dengan Daun Ek, Major Rudorffer, menambah kemenangannya menjadi 206. |}