Giant Killing | |
ジャイアントキリング (Jaianto Kiringu) | |
---|---|
Genre | Olahraga[1] |
Manga | |
Pengarang | Masaya Tsunamoto |
Ilustrator | Tsujitomo |
Penerbit | Kodansha |
Penerbit bahasa Inggris | |
Penerbit bahasa Indonesia | Elex Media Komputindo (Level Comics) |
Majalah | Weekly Morning |
Demografi | Seinen |
Terbit | 11 Januari 2007 – sekarang |
Volume | 65 |
Seri anime | |
Sutradara | Yuu Kou |
Produser | Atsuya Hirooka Yuji Shibata |
Skenario | Toshifumi Kawase |
Musik | Hideharu Mori |
Studio | Studio Deen |
Saluran asli | NHK (2010) Indosiar (2011-2014) ANTV (2016-2017) GTV (2019-2020) RTV (18 April 2021-Sekarang) |
Tayang | 4 April 2010 – 26 September 2010 |
Episode | 26 |
Giant Killing (Jepang: ジャイアントキリング , Hepburn: Jaianto Kiringu) adalah sebuah seri manga seinen asal Jepang yang ditulis oleh Masaya Tsunamoto dan diilustrasikan oleh Tsujitomo. Manga ini dimuat berseri dalam majalah Weekly Morning terbitan Kodansha sejak bulan Januari 2007, dan telah diterbitkan menjadi enam puluh lima volume tankōbon.
Manga ini telah diadaptasi menjadi seri anime berjumlah 26 episode yang diproduksi oleh Studio Deen dan ditayangkan pada saluran NHK sejak tanggal 4 April 2010. Pada tahun yang sama, manga ini memenangkan Penghargaan Manga Kodansha sebagai manga terbaik untuk kategori umum.[2]
East Tokyo United atau ETU, telah berusaha keras untuk bertahan di liga yang merupakan kasta teratas sepak bola Jepang selama beberapa tahun terakhir. Mereka telah melakukan semua yang mereka bisa hanya untuk menghindari degradasi. Lebih buruk lagi, para penggemar mulai meninggalkan klub tersebut. Demi meningkatkan performa mereka, ETU merekrut pelatih baru bernama Tatsumi Takeshi. Tatsumi yang dianggap sebagai pemain sepak bola hebat ketika dirinya masih bermain, meninggalkan ETU bertahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, dia telah membuktikan dirinya sebagai manajer salah satu klub amatir divisi bawah Inggris. Tugas tersebut tidak akan mudah, klub-klub yang dihadapi oleh East Tokyo United memiliki anggaran yang lebih besar dan para pemain yang lebih baik. Namun, Tatsumi merupakan sosok yang ahli dalam Giant Killing (mengalahkan lawan-lawan kuat). Stadion kandang ETU di manga ini dimodelkan pada Stadion sepak bola Hitachi Kashiwa, sementara ETU sendiri tampaknya terinspirasi oleh Tokyo Verdy, klub yang menjalani nasib serupa di J. League.
Giant Killing ditulis oleh Masaya Tsunamoto dan diilustrasikan oleh Tsujitomo. Manga ini dimuat berseri dalam majalah Weekly Morning terbitan Kodansha sejak tahun 2007. Kodansha USA menerbitkan manga ini secara digital dalam bahasa Inggris.[3]
Adaptasi berupa seri anime diproduksi oleh Studio Deen, disutradarai oleh Yuu Kou, kemudian ada Toshifumi Kawase sebagai penulis skenarionya. Seri anime tersebut ditayangkan di Jepang sejak tanggal 4 April 2010. Pada tanggal 21 Mei 2010, Crunchyroll mengumumkan bahwa mereka akan menayangkan seri anime tersebut secara simulcast sejak tanggal 23 Mei 2010.[69] Lagu tema pembukanya adalah "My Story" yang dibawakan oleh THE CHERRY COKE$, sedangkan lagu tema penutupnya berjudul "Get tough!" yang dibawakan oleh G.P.S.[70]
No. | Judul | Tanggal tayang asli | |
---|---|---|---|
01 | "#01" | 4 April 2010 | |
Takeshi Tatsumi, mantan pemain East Tokyo United (ETU), membawa klub divisi lima Inggris ke peringkat 32 di Piala FA. Goto dan Yuri memintanya untuk kembali ke Jepang dan melatih ETU. Pada hari pertama pelatihan, dia melakukan keputusan kontroversial dengan memilih para pemain starter (reguler) hanya berdasarkan hasil sprint 30 meter mereka. | |||
02 | "#02" | 11 April 2010 | |
Tatsumi mengatur agar para pemain starter yang baru saja dipromosikannya untuk bertanding melawan para pemain veteran. Para pemain pemula yang umumnya masih muda menggunakan saran Tatsumi dan mereka berhasil mengalahkan para pemain veteran. Tatsumi membuat pengumuman mengejutkan di konferensi pers dan Murakoshi marah padanya. | |||
03 | "#03" | 18 April 2010 | |
Pada hari pertama kamp pelatihan, instruksi Tatsumi adalah: latihan sendiri. Tatsumi membuat latihan menjadi lebih rumit dengan bersikeras bahwa semua pemain hanya boleh menggunakan satu bola. Ketika para pemain mulai berdebat tentang apa yang harus mereka jadikan sebagai topik latihan, pertengkaran terjadi. Saat para pelatih mencoba untuk melerai mereka, seorang pemain terlambat yang dijuluki sebagai "Pangeran", muncul di tempat itu. | |||
04 | "#04" | 25 April 2010 | |
Pertandingan pertama ETU di bawah asuhan Tatsumi adalah melawan sang juara bertahan, Tokyo Victory. Para pemain Victory memperhatikan Gino memakai ban kapten, dan Tsubaki sebagai starter baru. Selama kamp, Tsubaki tidak menunjukkan banyak potensi, tetapi dalam pertandingan ini dia bersinar bersama dengan taktik Tatsumi, mengguncang bangku cadangan Victory. Tatsumi mulai menjelaskan alasannya kepada pelatih Victory, Matsuhara, yang terkejut dengan penampilan bagus Tsubaki. | |||
05 | "#05" | 2 Mei 2010 | |
Pada babak kedua melawan Tokyo Victory, Tsubaki melakukan kesalahan dan memberi lawan kesempatan untuk mencetak gol. Tatsumi mencoba menyalakan semangat Tsubaki dengan mengatakan bahwa dia tidak perlu khawatir tentang pelanggaran. Untuk mengatasi kecepatan para pemain Victory yang semakin meningkat, Tatsumi menempatkan pemain ofensif di lini tengah. Meskipun Tatsumi memberikan motivasi kepada Tsubaki, itu tidak berjalan dengan baik dan tindakan Tsubaki menimbulkan bencana. Sementara itu, Murakoshi menilai kembali dirinya sebagai seorang pemain dan mencoba mencari celah untuk melakukan serangan balik. | |||
06 | "#06" | 9 Mei 2010 | |
Konferensi pers liga sedang diadakan. Ketika semua orang mengenakan pakaian formal, Tatsumi justru mengenakan pakaian normalnya. Ia bertemu dengan Fuwa, manajer klub Nagoya Grand Palace yang dulu pernah melatih ETU, dan bertemu dengan manajer klub Osaka Gunners yang meraih peringkat 2 pada musim lalu, Dulfer. Saat konferensi pers dimulai, Goto dan Yuri khawatir tentang apa yang akan dikatakan Tatsumi. Sesuai dugaan mereka, karena Tatsumi berbicara eksentrik sekali lagi. Ada orang Prancis yang memerhatikan Tatsumi dan mengajaknya pergi keluar. | |||
07 | "#07" | 16 Mei 2010 | |
ETU menjalani pertandingan liga melawan Javelin Iwata asuhan manajer Kurashi. Setelah tembakan yang beruntung membuat Iwata memimpin, ETU benar-benar dibanjiri oleh serangan Iwata. Tidak puas dengan jalannya permainan, reporter lepas bernama Fujisawa mengajukan pertanyaan kepada Tatsumi selama konferensi pers. Tatsumi menjawabnya dengan tenang dan melakukan hal gila lagi di sana. Pertandingan berikutnya melawan Sun Arrow Hiroshima, berakhir dengan kekalahan ETU. | |||
08 | "#08" | 23 Mei 2010 | |
Setelah mendengar rumor bahwa Kuroda akan pindah ke klub lain, Matsuhara merasa tidak nyaman. Namun, Tatsumi menyatakan lagi bahwa pemain starter akan dipilih dengan permainan tenis sepak bola. Kuroda akhirnya membiarkan amarahnya meledak dan memboikot latihan tersebut. Matsue, yang juga meninggalkan pelatihan, memberi tahu Kuroda tentang kesalahan yang belum mereka sadari sebagai bek tengah. | |||
09 | "#09" | 30 Mei 2010 | |
Sejak Tatsumi menjadi manajer, ETU telah kalah dalam 4 pertandingan berturut-turut. Skulls, salah satu kelompok suporter ETU, tidak bisa lagi menyembunyikan amarah mereka. Mereka menghentikan bus pemain dan menuntut permintaan maaf dari Tatsumi. Tatsumi menghentikan Murakoshi yang berniat untuk menenangkan kerumunan suporter dan mencoba untuk menghadapi mereka sendiri. | |||
10 | "#10" | 6 Juni 2010 | |
Para suporter menuntut agar Tatsumi dipecat. Lawan yang mereka hadapi pada pertandingan berikutnya adalah Nagoya Grand Palace, yang ditukangi oleh mantan manajer ETU, Fuwa. Berbeda sekali dengan ETU, Fuwa telah memenangkan pertandingan pada ajang Piala Jepang dan liga. Ia adalah pelatih yang sangat rasional yang menggunakan pemain asing dengan biaya mahal untuk meningkatkan kekuatan klub asuhannya. Pada awalnya, trio Brasil milik Nagoya melakukan serangan yang sengit, tetapi strategi Tatsumi sudah mulai berjalan. | |||
11 | "#11" | 13 Juni 2010 | |
Pertandingan antara ETU melawan Nagoya Grand Palace sudah dimulai. Pada babak pertama, ETU dihadapkan dengan serangan tanpa henti, tetapi berkat permainan mulus Tsubaki yang berulang-ulang, bahaya akan kebobolan selalu dapat dihindari mereka. Fuwa perlahan mulai menyadari bahwa rencana Tatsumi telah berjalan. Namun, ETU tidak dapat melancarkan serangan berskala penuh. Saat Matsubara tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya tentang jalannya pertandingan yang cenderung bertahan, Tatsumi menyeringai puas. | |||
12 | "#12" | 20 Juni 2010 | |
Nagoya tidak bisa mematahkan garis pertahanan ETU, jadi mereka menempatkan Carlos di lini depan dan menyerang dengan formasi terkuat mereka. Tatsumi sudah menduga pergerakan tersebut. ETU dengan ngotot menahan serangan trio Brasil milik Nagoya. Mereka menahan tembakan trio tersebut dan memulai serangan balik mereka sendiri. Semua itu adalah rencana Tatsumi selama ini. Gino menerima bola dan serangan balik ETU akhirnya dimulai. | |||
13 | "#13" | 27 Juni 2010 | |
ETU mampu mengendalikan trio Brasil milik Nagoya dan sukses memimpin. Waktu tersisa 15 menit dan Nagoya kembali menyerang. Namun, ketenangan ETU sebagai sebuah tim memungkinkan mereka untuk bertahan dari serangan gencar Nagoya. | |||
14 | "#14" | 4 Juli 2010 | |
Senang atas kemenangan pertama ETU, suporter lama ETU yang bernama Goro berpikir untuk menghidupkan kembali kelompok suporter yang dulu eksis. Namun, para suporter lama sepertinya tidak 100% setuju ketika mereka diajak. Meskipun dia berusaha keras, upaya tersebut tidak begitu berhasil. | |||
15 | "#15" | 11 Juli 2010 | |
ETU menghadapi FC Sapporo untuk pertandingan pendahuluan pada ajang Piala Jepang. | |||
16 | "#16" | 18 Juli 2010 | |
Natsuki kembali berlatih dengan ETU. Ia adalah pencetak gol terbanyak ETU pada musim sebelumnya. | |||
17 | "#17" | 25 Juli 2010 | |
Sera, salah satu pemain starter ETU, absen selama seminggu karena pergelangan kakinya terkilir. | |||
18 | "#18" | 1 Agustus 2010 | |
ETU bermain imbang selama pertandingan keempat berturut-turut. Tidak ada yang bisa memastikan apakah klub sedang dalam kondisi prima atau tidak saat pertandingan mereka melawan Albireos Niigata dimulai. Tekanan dan kegembiraan yang menumpuk membuat Akasaki mendapatkan kartu kuning saat bertahan. Saat turun minum, Akasaki mengatakan sesuatu yang memicu pertengkaran besar. Pelatih dan yang lainnya mencoba untuk menghentikannya. ETU kalah dalam pertandingan tersebut. | |||
19 | "#19" | 8 Agustus 2010 | |
Pertandingan antara ETU melawan Osaka Gunners akan segera dimulai. Osaka menggunakan formasi ofensif yang sangat agresif dengan menggunakan empat penyerang. Formasi tersebut merupakan kebanggaan bagi seluruh pemain Osaka. | |||
20 | "#20" | 15 Agustus 2010 | |
ETU memulai pertandingan mereka melawan Osaka Gunners. Mereka dapat mempertahankan posisi mereka untuk saat ini, tetapi para pemain ETU tidak mampu merebut bola. Penyerang Osaka dari Belanda yang bernama Hauer, akhirnya mampu menjebol gawang ETU. | |||
21 | "#21" | 22 Agustus 2010 | |
ETU kebobolan lagi akibat serangan ganas yang dilancarkan oleh Osaka Gunners. Mereka memperkuat pertahanan mereka dan bersiap untuk kembali. | |||
22 | "#22" | 29 Agustus 2010 | |
Setelah kebobolan dua gol pada babak pertama. Sugie dan Kuroda mulai bangkit dan menjegal semua penyerang Osaka. | |||
23 | "#23" | 5 September 2010 | |
Tepat sebelum pertandingan melawan Osaka, Tatsumi mengajukan sebuah pertanyaan kepada Natsuki. Pertanyaan tersebut membuat Natsuki kesulitan setiap kali dirinya menerima bola. | |||
24 | "#24" | 12 September 2010 | |
Akasaki berhasil menjebol gawang Osaka. ETU mulai mampu mengendalikan jalannya permainan dengan dimotori oleh kecepatan Tsubaki. | |||
25 | "#25" | 19 September 2010 | |
ETU berhasil menyamakan kedudukan dengan gol sundulan Sugie dari tendangan bebas Gino—yang berawal dari pelanggaran terhadap Tsubaki. Sera berhasil mencetak gol, membalikkan kedudukan untuk membuat ETU unggul dari Osaka sekaligus memenangkan pertandingan. | |||
26 | "#26" | 26 September 2010 | |
Akasaki dipanggil sebagai anggota tim nasional Olimpiade Jepang. Tatsumi menyingkirkan Akasaki dari posisi starter untuk pertandingan berikutnya agar dia bisa memulihkan kebugarannya. Sementara itu, Gino mengeluhkan kondisi kakinya sehingga Tatsumi juga menariknya dari posisi starter. Setelah mengatur formasi awal untuk pertandingan berikutnya melawan Kawasaki, Tatsumi mengatur acara makan kare untuk penduduk setempat, staf dan karyawan, serta semua pemain ETU. |