Greatest Hits adalah album kompilasi terbaik oleh band pop punk Amerika Blink-182. Album kompilasi ini dirilis pada tanggal 31 Oktober 2005 melalui Geffen Records.[2] Sebuah DVD, juga diberi judul Greatest Hits, juga dirilis dengan menggunakan sampul dan judul yang sama. DVD tersebut berisi kompilasi video musik mereka.
Kompilasi ini dibuat mengikuti perpecahan band pada awal tahun itu. Album ini secara esensial adalah kompilasi koleksi singel-singel Blink-182 dengan tambahan satu lagu baru. Greatest Hits menjadi album resmi terakhir Blink-182 sebelum mereka mengumumkan reformasi pada bulan Februari 2009.
Sebuah tour Amerika Utara telah direncanakan untuk musim panas 2005 dalam ajang promosi album Blink-182 dan singel "Always". Namun, ketegangan mulai muncul di antara para personel band ketika DeLonge,mengungkapkan keinginannya untuk membatalkan tour tersebut dan memasuki masa istirahat selama satu-setengah tahun.[3] Pada pertemuan band yang bertepatan dengan permulaan tour Eropa mereka saat itu, DeLonge mengungkapkan keinginannya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Dia juga menolak untuk membuat album baru. Hoppus mengatakan, “Pembicaraan tersebut sangat panas dan berlangsung selama dua atau tiga jam. Pembicaraan kami hanya berputar-putar, dan hasilnya adalah pembatalan tour, tanpa mengetahui kapan kami akan melakukan sesuatu dengan Blink-182 kembali.”[3] Selama masa enam bulan istirahat, Hoppus mengungkapkan keinginannya agar Blink-182 dapat tampil di Konser Music for Relief untuk Asia Tenggara, sebuah pertunjukan penggalangan dana untuk membantu korban Gempa bumi Samudra Hindia tahun 2004. DeLonge menyetujui hal tersebut dan mereka mulai berlatih untuk acara tersebut. Namun ketegangan kembali muncul di antara mereka setiap kali berkumpul. Mereka pun mulai memperdebatkan tentang pembubaran band ataupun kemungkinan rekaman album berikutnya.[3]
DeLonge menyatakan bahwa dia hanya akan merekam kontribusinya pada album Blink-182 berikutnya di rumahnya di San Diego, dan bahwa Hoppus dan Barker bisa mengirim berkas ProTools kepadanya untuk dikerjakan. Mengenai saat-saat terakhir mereka bersama sebagai band, Hoppus menyatakan, “Seseorang berusaha mendikte segalanya. Kami memberitahu Tom satu hal, keadaan menjadi panas. [...] Kami berkata, 'Kau mencoba untuk mengendalikan segalanya. Dan hal itu salah.' Dia lalu berkata dia tidak bisa menjadi bagian dari sesuatu yang tidak dapat ia kendalikan, dan dia meninggalkan tempat pertemuan.”[3] Pengacara DeLonge, DeVoe, menghubungi Hoppus dan Barker keesokan harinya memberitahu bahwa DeLonge telah keluar dari band, dengan menyatakan, “Terhitung sejak hari ini, Tom DeLonge tidak lagi menjadi anggota dari Blink-182.”[4] DeLonge diketahui segera mengubah nomor teleponnya untuk menghindari diskusi tentang hal tersebut dengan Hoppus maupun Barker.
Berita tentang perpecahan Blink-182 awalnya muncul di blog gitaris Dave Navarro dari Jane's Addiction. Navarro, yang juga memiliki jadwal tampil bersama bandnya di konser amal Music for Relief, menulis sebagai berikut: “the big shock came when Blink-182 pulled out. Evidently, they broke up yesterday. I am surprised they couldn't hang in there one more day in order to do Southeast Asia a service like this, but having said that, I know how it can get when it's just not working anymore. Anyway, best of luck to those guys.”[5] Mengikuti beredarnya spekulasi mengenai fakta bahwa mereka telah bubar, Blink-182 kemudian mengumumkan bahwa mereka telah memasuki masa “indefinite hiatus”.[6]
Perpecahan mereka sendiri scara mayoritas dimulai sejak ketegangan yang muncul di antara para trio ketika pada akhir tahun 2005, gitaris Tom DeLonge ingin mengambil masa cuti dari tour untuk menghabiskan waktunya bersama keluarganya. Hal tersebut diperparah dengan bassist Mark Hoppus yang merasa telah dikhianati pasca pembentukan proyek sampingan DeLonge dan drummer Travis Barker, Box Car Racer. Ketegangan semakin meningkat di antara mereka saat mereka berusaha mendiskusikan masa depan karier musikal Blink-182 dan kemungkinan album baru. Pada pertengahan bulan Februari tahun 2005, Blink-182 tanpa penjelasan membatalkan penampilan mereka dalam konser amal Music for Relief untuk Asia Tenggara (sebuah pertunjukan yang digagas oleh Linkin Park untuk membantu korban bencana Gempa bumi Samudra Hindia 2004). Hal ini membuat penampilan mereka pada 16 Desember 2004 di Point Depot, Dublin, Irlandia, menjadi penampilan terakhir mereka hingga reformasi pada tahun 2009.
Saat Greatest Hits' dirilis pada Oktober/November 2005, Greatest Hits langsung menempati posis #4 di chart Billboard 200.[10] Sebuah versi album yang telah diedit dari Greatest Hits juga dirilis bersama dengan versi eksplisit album pada tanggal rilis awalnya.
Sebuah lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya juga terdapat dalam album ini, yaitu versi cover dari lagu "Another Girl, Another Planet" karya The Only Ones. The song was used as the theme song to Barker's new reality TV show, Meet the Barkers. Also included was the previously issued "I Miss You" B-side and Blink-182 UK bonus track "Not Now". "Carousel" was not on the original track listing for the album, but after fan complaints it was included. Fans are known to have complained about the DVD footage, as all of it was included on previous releases - the live footage on The Urethra Chronicles II, and the behind the scenes footage on the first three singles from the Blink-182 album. The only exclusive video was "What's My Age Again?" (Live In Chicago), although the DVD menu credits it as the performance featured on The Urethra Chronicles from London in 1999.
Greatest Hits DVD dirilis pada tangal 1 November 2005, berisi koleksi 13 video musik yang pernah dibuat oleh Blink-182. Hanya video dari "M+M's" yang tidak dimasukkan di dalam album ini. DVD ini juga dijual bersama paket versi CD sebagai satu paket.