Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Hendro Siswanto | ||
Tanggal lahir | 12 Maret 1990 | ||
Tempat lahir | Tuban, Jawa Timur, Indonesia, | ||
Tinggi | 1,72 m (5 ft 7+1⁄2 in) | ||
Posisi bermain | Gelandang | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Borneo F.C. | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
2007 | Persida Sidoarjo | ||
2008 | Persepam Pamekasan | ||
2008–2009 | PSIS Semarang | ||
2009–2010 | Persiba Balikpapan | 28 | (4) |
2010–2011 | Persela Lamongan | 20 | (2) |
2011–2012 | Arema Indonesia (IPL) | 5 | (0) |
2012–2021 | Arema FC | 106 | (4) |
2021–Sekarang | Borneo FC | 77 | (1) |
Tim nasional‡ | |||
2007 | Indonesia U-19 | 3 | (1) |
2008 | Indonesia U-21 | ||
2009–2012 | Indonesia U-23 | 12 | (0) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 6 Oktober 2023 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 21 November 2011 |
Hendro Siswanto (lahir 12 Maret 1990) adalah pemain sepak bola Indonesia yang musim ini (2021) resmi pindah ke klub Borneo FC di Liga 1.[1] Dia berposisi sebagai gelandang.
Hendro lahir di dusun Rembes, Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Desa Gesikharjo terletak di 12 kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten Tuban. Dusun yang menjadi tempat Hendro lahir dan tumbuh merupakan salah satu sentra Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Tuban. Keluarga Hendro juga bekerja sebagai nelayan.[2]
Pada 2007, ia membela Persida Sidoarjo dan menyeberang ke Madura dan bergabung dengan Persepam. PON 2008 Kaltim menjadi babak baru bagi Hendro. Ia membawa Jatim mempertahankan medali emas sekaligus membuka jalan menuju kompetisi tertinggi Indonesia.[2]
Usia Hendro baru 18 tahun kala itu. Ia berangkat ke Semarang dengan tekad menembus skuat utama PSIS Semarang di ISL. Kala itu PSIS melakukan penghematan dengan memaksimalkan pemain muda. Hendro mendapat tempat di tim inti dan bisa mengembangkan bakatnya. PSIS sebagai klub ISL pertama yang ia bela tak mulus di musim perdana ISL. Kondisi keuangan yang kembang kempis membuat manajemen kelimpungan. Hendro berjuang dengan pemain muda lainnya seperti Gunawan Dwi Cahyo, Feri Ariawan, Herry Susilo, dan Johan Yoga Utama.[2]
Hendro mendapat tawaran dari Arema Indonesia yang saat itu berlaga di IPL 2011-2012. Hanya lima pertandingan, Hendro pindah ke Arema ISL, yang kini menjadi Arema Cronus, hingga sekarang. Sebagai pemain yang menempati posisi gelandang, Hendro harus bersaing dengan pemain senior macam Ahmad Bustomi dan Gustavo Lopez.[2]
Hendro hanya tampil selama 777 menit.[2]
Hendro Siswanto mendapat sanksi larangan bermain di dua laga kompetisi ISC akibat kartu merah yang didapatnya saat bermain melawan Madura United di Madura 6 Mei 2016. Putusan komisi disiplin kompetisi ISC yang baru diterima Rabu, 18 Mei 2016 malam itu tak urung mendatangkan banyak pertanyaan bagi kubu Arema. Ia absen saat Arema bertanding melawan Persegres pada 27 Mei dan saat tandang ke kandang PSM pada 12 Juni 2016. Dua laga itu masuk sebagai daftar laga pekan ke 5 dan ke 6.[3]
Pada musim ini (2021) Hendro resmi meneken kontrak dengan klub asal Samarinda, Borneo FC. Manajemen Borneo FC, tidak tanggung-tanggung dan mengontrak Hendro selama 2 tahun. Mereka berharap kehadiran Hendro di tim itu, mampu membawa Borneo FC agar lebih maju dan berprestasi.[1]
Tim nasional | Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|
Indonesia | 2013 | 1 | 0 |
2014 | 4 | 0 | |
2019 | 1 | 0 | |
Total | 6 | 0 |