Kabupaten Malang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawa | Malang (Gêdrig) مالاڠ (Pégon) ꦩꦭꦁ (Hånåcåråkå) |
• Osob Kiwalan | Ngalam (Gêdrig) ڠالام (Pégon) ꦔꦭꦩ꧀ (Hånåcåråkå) |
Julukan:
| |
Motto: Satata gama karta rahardja (Jawa) Menata segalanya untuk kesejahteraan | |
Koordinat: 7°58′47″S 112°37′49″E / 7.9797°S 112.6304°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 8 Agustus 1950 |
Dasar hukum | UU No.12/1950 |
Hari jadi | 28 November 760 |
Ibu kota | Kepanjen |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Sanusi |
• Wakil Bupati | Didik Gatot Subroto |
• Sekretaris Daerah | Nurman Ramdansyah (Pj.) |
• Ketua DPRD | Darmadi |
Luas | |
• Total | 3.530 km2 (1,360 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.703.176 |
• Kepadatan | 752/km2 (1,950/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa (dominan) - Jawa Malangan, - Jawa Tengger, Madura, Lainnya |
• IPM | 71,38 (0.713) Tinggi (2022)[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 341 |
Pelat kendaraan |
|
Kode Kemendagri | 35.07 |
Kode SNI 7657:2023 | KPN |
DAU | Rp 1.750.595.276.000,- (2020)[4] |
Semboyan daerah | Malang Makmur |
Flora resmi | Apel manalagi |
Fauna resmi | Cucak ijo |
Situs web | www |
Kabupaten Malang (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦩꦭꦁ, Pegon: مالاڠ; pengucapan bahasa Jawa: [ˈmalaŋ]) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kepanjen, yang sebelumnya berada di Kota Malang tepatnya di daerah Klojen. Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten Malang juga merupakan kabupaten terluas keempat di Pulau Jawa setelah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Malang tahun 2021, penduduk kabupaten Malang berjumlah 2.654.448 jiwa (2020), dengan kepadatan 752 jiwa/km2.[1]
Kota Malang merupakan enklave dari kabupaten ini. Kabupaten ini memiliki Penekslave yaitu wilayah yang terpisah dengan wilayah utamanya yaitu di kawasan Malang Barat, yang terdiri atas Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang; Kabupaten Mojokerto; dan Kabupaten Pasuruan; di utara, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kota Batu, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.
Utara | Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu |
Timur | Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri |
Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra Hindia di sebelah selatan. Kota Malang menjadi enklave di tengah-tengah kabupaten ini.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur.
Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.
Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak ditanami tebu dan hortikultura, seperti salak dan semangka. Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi dan kakao (daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.
Pada awalnya Kerajaan Singasari berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri dan dipimpin oleh Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes. Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri. Saat jatuh ke tangan Singasari, status Kediri menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (1222–1227).
Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Kesultanan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.
Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkret seperti :
Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674–1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Setelah Trunojoyo, Malang kembali menjadi basis perlawanan terhadap VOC pada tahun 1768. Penguasa Malang saat itu yaitu Adipati Malayakusuma mempertahankan Malang dari serbuan VOC bersama pangeran asal Mataram bernama Prabujaka. Setelah berperang cukup lama, Malang akhirnya jatuh ke tangan VOC. Malayakusuma dan Prabujaka kemudian berhasil ditangkap. Prabujaka dibuang ke luar Jawa sementara Malayakusuma berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Pegunungan Tengger.
Awal abad ke-19 ketika pemerintahan Hindia-Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah lainnya, dipimpin oleh seorang bupati.
Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad ke-9 dalam bentuk Kerajaan Singasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 November 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.
Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Februari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Hal ini lalu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) ditetapkan sebagai maskot flora, sedangkan Burung Cucak Ijo sebagai maskot fauna. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 hektare yang untuk burung cucak ijo disediakan lahan seluas 0,5 hektare, dan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.
Secara administrasi, pemerintahan Kabupaten Malang dipimpin oleh seorang bupati dan wakil bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten, sedangkan kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2005, bupati Malang dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kabupaten. Bupati dan Wakil Bupati Malang saat ini adalah Sanusi dan Didik Gatot Subroto yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Berikut ini adalah daftar pejabat Bupati Malang dari masa ke masa.[5] <onlyinclude>
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | R.T. Notodiningrat I | 1819 | 12 November 1839 | 1 | — | |||
2 | R.A.A. Notodiningrat II | 12 November 1839 | 3 Mei 1884 | 2 | Berita Kematian [6] | |||
3 | R.T.A. Notodiningrat III | 31 Juli 1884 | 8 Juli 1898 | 3 | Berita kematian disertai tarikh awal jabatan[7] | |||
4 | R.A.A. Soerioadiningrat I Raden Sjarip |
24 November 1898 | 31 Juli 1933 | 4 | Berita pensiun [8] | |||
5 | R.A.A. Sam | 23 Agustus 1934 | 31 Juli 1945 | 5 | ||||
6 | R. Soedono | 12 Oktober 1945 | 17 Maret 1950 | 6 | ||||
7 | R. M. T. Ronggo Moestedjo | 1947 | 1950 | 7 | [Ket. 1] | |||
8 | Haji Said Hidajat | 17 Maret 1950 | 11 April 1950 | 8 | ||||
9 | Mas Ngabehi Soentoro | 11 April 1950 | 28 Mei 1958 | 9 | ||||
10 | R. Soendoro Hardjoamidjojo SH. |
3 April 1958 | 31 Desember 1959 | 10 | ||||
11 | Mas Djapan Notoboedojo | 31 Desember 1959 | 14 Mei 1964 | 11 | [Ket. 2] | |||
12 | Moch. Sun'an SH. |
14 Mei 1964 | 1 November 1969 | 12 | ||||
13 | Kol. Inf. H. R. Sowignjo |
1 November 1969 | 21 November 1979 | 13 | ||||
14 | ||||||||
14 | Kol. Inf. Eddy Slamet |
22 Oktober 1980 | 20 Oktober 1985 | 15 | ||||
15 | Kol. Inf. Abdul Hamid Mahmud |
22 Oktober 1985 | 24 Oktober 1995 | 16 | ||||
17 | ||||||||
16 | Kol. Inf. Muhammad Said |
24 Oktober 1995 | 26 Oktober 2000 | 18 | Drs. Soenyono M.Si. | |||
17 | Ir. Mochammad Ibnu Rubianto MBA |
26 Oktober 2000 | 24 Januari 2001 | 19 | [Ket. 3] | H. Sujud Pribadi S.Sos. | ||
18 | H. Sujud Pribadi S.Sos |
24 Januari 2001 | 26 Oktober 2005 | — | ||||
26 Oktober 2005 | 24 Oktober 2010 | 20 | Rendra Kresna | |||||
19 | Rendra Kresna | 24 Oktober 2010 | 2 November 2015 | 21 | H. Achmad Subhan A.Md. | |||
— | Ir. Hadi Prasetyo M.M. |
3 November 2015 | 16 Februari 2016 | — | [Ket. 4] | — | ||
(19) | Rendra Kresna | 17 Februari 2016 | 15 Oktober 2018 | 22 | Drs. H. M. Sanusi M.M. | |||
— | Drs. H. M. Sanusi M.M. |
15 Oktober 2018 | 17 September 2019 | [Ket. 5] | — | |||
20 | 17 September 2019 | 26 September 2020 | [14] | |||||
— | Drs. Sjaichul Ghulam M.M. |
26 September 2020 | 5 Desember 2020 | [Ket. 6] | ||||
(20) | Drs. H. M. Sanusi M.M. |
5 Desember 2020 | 17 Februari 2021 | |||||
— | Dr. Ir. Wahyu Hidayat M.M. |
17 Februari 2021 | 26 Februari 2021 | — | [Ket. 7] | |||
(20) | Drs. H. M. Sanusi M.M. |
26 Februari 2021 | Petahana | 23 | [18] | Drs. H. Didik Gatot Subroto S.H., M.H. | ||
|
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Malang dalam lima periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[19] | 2009–2014[20] | 2014–2019[21] | 2019–2024[22] | 2024–2029 | ||
PKB | 13 | 8 | 8 | 12 | 11 | |
Gerindra | (baru) 3 | 7 | 7 | 8 | ||
PDI-P | 15 | 13 | 13 | 12 | 13 | |
Golkar | 7 | 8 | 12 | 8 | 8 | |
NasDem | (baru) 4 | 7 | 6 | |||
PKS | 1 | 4 | 0 | 0 | 2 | |
Hanura | (baru) 4 | 1 | 1 | 1 | ||
Demokrat | 6 | 8 | 3 | 1 | 1 | |
PPP | 3 | 1 | 2 | 2 | 0 | |
PKNU | (baru) 1 | |||||
Jumlah Anggota | 45 | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 6 | 9 | 8 | 8 | 8 |
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang hingga tahun 2008. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang dan sejak tahun 2001 menjadi daerah otonom setelah ditetapkan menjadi kota. Terdapat beberapa kawasan kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Kecamatan Lawang, Turen, dan Kepanjen.
Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan, 12 kelurahan, dan 378 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.464.369 jiwa dengan luas wilayah 3.530,65 km² dan sebaran penduduk 698 jiwa/km².[23][24]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malang, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.07.06 | Ampelgading | 13 | Desa | ||
35.07.03 | Bantur | 10 | Desa | ||
35.07.14 | Bululawang | 14 | Desa | ||
35.07.05 | Dampit | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.22 | Dau | 10 | Desa | ||
35.07.01 | Donomulyo | 10 | Desa | ||
35.07.29 | Gedangan | 8 | Desa | ||
35.07.10 | Gondanglegi | 14 | Desa | ||
35.07.17 | Jabung | 15 | Desa | ||
35.07.11 | Kalipare | 9 | Desa | ||
35.07.23 | Karangploso | 9 | Desa | ||
35.07.28 | Kasembon | 6 | Desa | ||
35.07.13 | Kepanjen | 4 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.31 | Kromengan | 7 | Desa | ||
35.07.25 | Lawang | 2 | 10 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.20 | Ngajum | 9 | Desa | ||
35.07.27 | Ngantang | 13 | Desa | ||
35.07.02 | Pagak | 8 | Desa | ||
35.07.33 | Pagelaran | 10 | Desa | ||
35.07.18 | Pakis | 15 | Desa | ||
35.07.19 | Pakisaji | 12 | Desa | ||
35.07.07 | Poncokusumo | 17 | Desa | ||
35.07.26 | Pujon | 10 | Desa | ||
35.07.24 | Singosari | 3 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.04 | Sumbermanjing Wetan | 15 | Desa | ||
35.07.12 | Sumberpucung | 7 | Desa | ||
35.07.15 | Tajinan | 12 | Desa | ||
35.07.30 | Tirtoyudo | 13 | Desa | ||
35.07.16 | Tumpang | 15 | Desa | ||
35.07.09 | Turen | 2 | 15 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.07.21 | Wagir | 12 | Desa | ||
35.07.08 | Wajak | 13 | Desa | ||
35.07.32 | Wonosari | 8 | Desa | ||
TOTAL | 24 | 442 |
Lambang Kabupaten Malang berarti:
Jiwa nasional bangsa Indonesia yang suci dan berani, di mana segala usaha ditujukan untuk kepentingan nasional berlandaskan falsafah Pancasila dilukiskan dengan persegi lima dengan garis tepi tebal berwarna MERAH PUTIH.
KUBAH dengan garis tepi atapnya berwarna kuning emas dan warna dasar hijau mencerminkan papan atau tempat bernaung bagi kehidupan rohani dan jasmani diruang lingkup Daerah Kabupaten Malang yang subur makmur.
Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, mencerminkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan Falsafah Pancasila yang Luhur dan Agung.
Untaian padi berwarna kuning emas, daun kapas berwarna hijau serta bunga kapaas berwarna putih mencerminkan tujuan masyarakat adil dan makmur.
Daun kapas berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, gelombang laut berjumlah 45 mencerminkan semangat perjuangan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Rantai berwarna kuning emas mencerminkan persatuan dan keadilan, gunung berapi berwarna hijau mencerminkan potensi alam daerah Kabupaten Malang, dan asap berwarna putih mencerminkan semangat yang tak pernah kunjung padam.
Laut mencerminkan kekayaan alam yang ada di daerah Kabupaten Malang sedangkan warna biru tua mencerminkan cita-cita yang abadi dan tak pernah padam.
Keris yang berwarna hitam dan putih mencerminkan jiwa kepahlawanan dan Kemegahan sejarah daerah Kabupaten Malang. Buku terbuka berwarna putih mencerminkan tujuan meningkatkan kecerdasan rakyat untuk kemajuan.
Sesanti Satata Gama Karta Raharja mencerminkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual disertai dasar kesucian yang langgeng (abadi).
Terdapat Sekolah/Lembaga Pendidikan baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Malang yang terkenal dengan julukan "Kota Pendidikan" ini.
Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Malang adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:
Hasil peternakan meliputi:
Industri di Kabupaten Malang banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:
Transportasi darat menggunakan bus antarkota di Kabupaten Malang umumnya terkonsentrasi pada tiga terminal bus Kota Malang seperti Terminal Arjosari, Terminal Landungsari dan Terminal Hamid Rusdi (Gadang). Sedangkan moda transportasi antar kecamatan di Kawasan Malang Raya menggunakan bus mini, angkutan pedesaan ataupun MPU bison terkonsentrasi pada beberapa sub terminal yang tersebar di Dampit, Batu, Gondanglegi, Karangploso, Lawang, Madyopuro, Mulyorejo, Singosari, Kepanjen, Tumpang, Turen dan Wonosari.
Kabupaten Malang terletak di jalur kereta api percabangan Bangil–Blitar dari lintas timur Jawa. Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates. Kabupaten Malang juga memiliki stasiun kereta api nonaktif seperti Stasiun Gondanglegi dan Stasiun Dampit
Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan Malang–Jakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Batavia Air) serta Malang–Denpasar (Wings Air), dengan adanya empat maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdul Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak tujuh kali per hari.
Kabupaten Malang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
Kabupaten Malang mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
Kabupaten Malang mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
Kabupaten Malang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:
Kedua klub ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Berikut ini adalah daftar nama-nama orang kelahiran dan/atau pernah tumbuh berkembang di Malang, yang berkarya besar sehingga membawa nama harum bagi Kabupaten Malang dan Indonesia.