Berat lokomotif CC202 adalah 108 ton (106 ton panjang; 119 ton pendek). Lokomotif CC202 dipakai di Indonesia dengan susunan gandar Co'Co'. Jumlah susunan gandar pada lokomotif CC202 adalah enam. Bogie yang digunakan berjenis traksi tinggi tipe-C. Mesin yang digunakannya bertipe mesin EMD 16-645E dengan Roots blower / Supercharger. Mesinnya dapat bekerja dengan tenaga sebesar 1.680 kW (2.250 hp). Lokomotif CC202 digunakan sebagai penarik kereta api pembawa batu bara. Pengangkutan batu bara dengan lokomotif CC202 hanya dilakukan di Sumatera Selatan.[1] Lokomotif CC202 sangat mirip dengan lokomotif EMD SD38-2 di Amerika Serikat. Desain Lokomotif CC202 dikembangkan sebagai Lokomotif CC205. Lokomotif CC202 dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia.[butuh rujukan] Berikut ini makna G26MC-2U:[butuh rujukan]
G = desain standar roadswitcher EMD untuk pasar ekspor di luar Amerika;
26 = mesin EMD seri 645E yang memiliki 16 silinder
M = lightweight frame untuk lokomotif narrow gauge
C = memiliki 6 gandar yang disusun Co-Co
-2 = sistem elektronik Dash-2
U = Universal - memiliki dimensi motor traksi yang bisa digunakan untuk lebar sepur sempit.
Kode mesin dan jumlah silinder lokomotif EMD seri ekspor
Lokomotif CC202 saat ini digunakan untuk menarik kereta api barang seperti KA batubara swasta, pulp, ketel ataupun semen, dan jarang menarik KA Babaranjang karena perannya kini mulai tergantikan oleh lokomotif CC205. Tetapi, sesekali lokomotif ini menarik kereta api penumpang, meskipun pada umumnya hanya sebagai lokomotif penolong. Armada lokomotif ini hanya terdapat di Lampung. Lokomotif ini dibuat sebanyak 48 buah dan mulai 1 Desember2019 seluruhnya berada di Depo LokomotifTarahan. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1.680 kW (2.250 hp) dengan susunan gandar lokomotif ini adalah Co'Co'. Artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak.
Lokomotif ini pada awalnya didatangkan pada masa PJKA yakni sekitar tahun 1986 dan dibeli langsung dari Divisi Electro-Motive General Motors (sekarang Progress Rail Locomotives). Pada generasi awal, CC202 datang dengan jumlah 15 buah dan langsung ditugaskan untuk kereta api Babaranjang. Pada awal operasionalnya, lokomotif ini menarik 50-60 gerbong Babaranjang namun dikurangi hingga 40 gerbong karena alasan mesin. Kemudian pada tahun 1990 dan 1995 (dalam penomoran baru 1993) diimpor lagi CC 202 berjumlah 18 buah. Kemudian dilanjutkan tahun 2001 sebanyak 4 buah. Lalu tahun 2002 sebanyak 2 buah dan terakhir tahun 2008 sebanyak 9 buah lokomotif dari EMD.
Mesin CC202 adalah EMD 16-645E dengan 16 silinder yang dilengkapi supercharger atau disebut juga Roots blower. Jenis lokomotif ini adalah satu-satunya yang memiliki mesin V16 di Indonesia. Mesin EMD seri 645E adalah mesin terhandal yang pernah dibuat oleh EMD. Dari tahun 1964 hingga 2011, mesin EMD 645 tetap dibuat walau sekarang hanya terbatas permintaan konsumen. Mesin 16-645E pun menjadi mesin terlaris EMD semenjak diluncurkannya lokomotif EMD SD40 (dengan mesin turbocharged EMD 16-645E3) pada Juli 1964 (pada lokomotif EMDX 434 yang kemudian menjadi Illinois Central Gulf 6071/Illinois Central 6071) yang sangat handal, bandel, dan awet. Hal ini terbukti dengan masih kuatnya dua unit CC202 menarik 48 gerbong Babaranjang dengan kecepatan maksimal 70 km/h (19 m/s).
Sejak 1986 hingga sekarang, terdapat 47 unit lokomotif CC202 yang masih beroperasi. Satu unit lokomotif, CC 202 90 01, kini sudah afkir pasca peristiwa luar biasa hebat (PLH) saat berdinas menarik KA BBR 36-1 dengan lokomotif CC 201 89 11 yang menarik KA SCT 2A di petak Stasiun Niru - Stasiun Penimur (kini menjadi lokasi gardu pos blok intermediate Aerlimau), Sumatera Selatan pada tanggal 19 Februari2012.
Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC202.
Depo Induk Lokomotif
Lokomotif
Tarahan (THN)
CC 202 86 01 - CC 202 86 15
CC 202 90 02 - CC 202 90 15
CC 202 93 01 - CC 202 93 03
CC 202 01 01 - CC 202 01 04
CC 202 02 01 - CC 202 02 02
CC 202 08 01 - CC 202 08 09
Keterangan:
Semua lokomotif CC202 sudah menggunakan penomoran terbaru pada sisi samping kabin masinisnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM no 54 Tahun 2016. Mulai Maret 2021, kecuali lokomotif yang menggunakan corak PJKA, plat nomor lama di bagian bempernya kini telah dihilangkan.
Semua lokomotif CC202 menggunakan livery Perumka, namun dengan logo PT KAI terbaru versi 2020. Lokomotif CC 202 86 05, CC 202 90 03 dan CC 202 90 07 adalah lokomotif CC202 dengan logo KAI baru yang keseluruhannya berwarna putih, sedangkan lokomotif lainnya memiliki warna biru pada huruf "A" nya.
Lokomotif CC 202 86 09 adalah lokomotif CC202 pertama yang sudah dipasangi AC. Lokomotif ini sempat menggunakan corak kuning-hijau khas PJKA dengan logo Wahana Daya Pertiwi pada bagian depannya, namun sejak 09 Agustus 2023, lokomotif ini dikembalikan coraknya menjadi merah-biru khas Perumka dengan logo KAI versi 2020.
Lokomotif CC 202 90 02 dan CC 202 08 07 adalah lokomotif CC202 yang menggunakan corak kuning-hijau khas PJKA dengan logo Wahana Daya Pertiwi pada bagian depannya.
Pada tanggal 16 Agustus2008, terjadi tabrakan antara KA Babaranjang BBR 4 yang sedang berhenti dengan KA S1 Limex Sriwijaya di perlintasan Jl. Bumi Manti Kampung Baru Bandar Lampung. Akibat dari kecelakaan ini, tujuh orang tewas, termasuk masinis yang tidak bertugas dan satu petugas restorasi. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini yaitu CC 202 93 01 dan CC 201 83 56 mengalami kerusakan ringan.[2]
Pada tanggal 19 Februari2012, terjadi tabrakan antara KA Babaranjang BBR 36-1 yang ditarik lokomotif CC 202 90 01 dan CC 202 90 05 dengan lokomotif CC 201 89 11 yang menarik KA SCT 2A di petak Stasiun Niru - Stasiun Penimur (kini menjadi lokasi gardu pos blok intermediate Aerlimau). Akibatnya, keempat masinis dari kedua lokomotif tewas dan dua teknisi terluka. Kecelakaan ini mengakibatkan lok CC 202 90 01 terbakar dan CC 201 89 11 hancur sehingga tidak dapat dioperasikan lagi dan terjadi rintang jalan (rinja) selama 25 jam 20 menit mulai pukul 05.50 WIB tanggal 19 Februari 2012 hingga pukul 07.10 WIB tanggal 20 Februari 2012 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan.[3]
Pada tanggal 1 Maret2016, KA Babaranjang bernomor KA 3008 yang ditarik lokomotif CC 202 86 12, CC 202 90 05 dan CC 202 08 02 mengalami anjlokan di Km 262+151 di petak jalan Stasiun Lubuk Rukam - Stasiun Peninjawan. Lokomotif paling depan dari KA 3008 yang anjlok keluar jalur dan menabrak lereng di samping kiri jalur serta menggerus tanah hingga akhirnya berhenti di Km 262+267. KA 3008 mengalami anjlokan sebanyak 24 as; sebanyak 18 as pada 3 (tiga) lokomotif dan 6 as pada 2 (dua) gerbong terbuka. Akibat anjlokan, asisten masinis KA 3008 yang berada di lokomotif paling depan tewas tertimbun tanah. Anjlokan juga mengakibatkan terjadinya rintang jalan (rinja) selama 10 jam 15 menit mulai pukul 02.40 WIB sampai dengan pukul 12.55 WIB tanggal 1 Maret 2016. Setelah kejadian, diketahui di titik anjlokan terdapat kepala rel yang gompal sepanjang 14 cm pada sambungan serta rel patah yang patah serta adanya patahan rel di lubang fish bolt pada rail web.[4]
Pada tanggal 20 Juni2017, sebuah lori motor dan lokomotif posko bernomor CC 202 90 14 yang sedang parkir di jalur 1 Stasiun Ketapang ditabrak KA Babaranjang bernomor KA 3029B yang ditarik lokomotif CC 202 93 01 di emplasemen Stasiun Ketapang arah Negararatu. Insiden ini terjadi karena fatigue yang dialami Juru Rumah Sinyal Ketapang, sehingga KA 3029B justru masuk jalur 1. Masinis KA 3029B mencoba mengerem, akan tetapi KA 3029B tidak dapat berhenti. KA 3029B baru terhenti usai menabrak lori dan lokomotif CC 202 90 14. Akibatnya, salah seorang dari tiga pekerja yang berada di lori motor itu tewas tergencet dua lokomotif. Awalnya ketiga pekerja beristirahat dan mengambil barang di dalam lori. Akan tetapi, karena jarak lori dengan KA 3029B sudah semakin dekat, salah satu korban tidak dapat menyelamatkan diri. Korban terseret sejauh 50 meter dan menyebabkan lori motor hancur serta muka lokomotif CC 202 90 14 dan CC 202 93 01 rusak ringan.[5][6]
^Haroen, Yanuarsyah (2017). Sistem Transportasi Elektrik. Bandung: ITB Press. hlm. 15. ISBN978-602-7861-65-7.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)