Mini Metro adalah permainan video teka-teki dan strategi yang dikembangkan oleh pengembang permainan video independen asal Selandia Baru bernama Dinosaur Polo Club. Pemain ditugaskan untuk membangun jalur transportasi rel serta jaringan transit yang efisien untuk suatu kota yang sedang berkembang pesat. Gaya visual permainan ini memadukan warna-warna kontras dengan bangun-bangun geometri sederhana dan dibuat semirip mungkin agar menyerupai suatu peta transit.
Ide pertama Mini Metro terpikirkan pada bulan April 2013 untuk suatu kompetisi pengembangan permainan video, dengan versi dasarnya dirilis secara gratis untuk peramban web. Pengembangan permainan ini berlanjut setelah kompetisi tersebut selesai dan versi awal dirilis secara komersial pada bulan Agustus 2014 untuk Linux, OS X, dan Windows. Versi penuh Mini Metro dirilis pada bulan November 2015 untuk perangkat PC, Android dan iOS pada bulan Oktober 2016, serta Nintendo Switch dan PlayStation 4 masing-masing pada tahun 2018 dan 2019.
Permainan ini menerima ulasan yang positif, dengan pujian atas antarmuka yang intuitif, alur permainan yang sederhana, dan gaya yang minimalis. Permainan serupa berjudul Mini Motorways dirilis oleh Dinosaur Polo Club pada tahun 2019.
Mini Metro adalah permainan video teka-teki dan strategi di mana pemain ditugaskan membangun jaringan transit yang efisien untuk kota-kota terpilih.[1] Gaya visual permainan ini dibuat agar menyerupai suatu peta transit dengan garis-garis lurus dan warna-warna kontras.[2]
Selama permainan berlangsung, stasiun kereta dalam berbagai "bentuk" yang berbeda akan muncul secara acak pada peta, lalu penumpang akan muncul satu per satu di samping stasiun. "Bentuk" penumpang menunjukkan stasiun mana yang ingin mereka tuju. Pemain harus menghubungkan antarstasiun dengan jalur rel dan lokomotif yang nantinya secara otomatis akan berjalan mengikuti jalur dan menaik-turunkan penumpang di stasiun yang sesuai.
Pemain harus memperluas dan mengubah jaringannya secara terus-menerus karena jumlah penumpang yang semakin bertambah. Pemain dapat menghentikan waktu untuk mengubah jalur atau memindahkan lokomotif ke jalur yang lain. Jika ingin melewati sungai atau badan air lainnya pada peta, maka diperlukan jembatan atau terowongan yang disediakan dalam jumlah yang terbatas. Setiap pekan (bukan waktu di dunia nyata), pemain akan diberikan bakal pelanting tambahan dan aset-aset lainnya seperti terowongan, jembatan, jalur baru, dan persimpangan untuk mengembangkan jaringan kereta dan juga meningkatkan kapasitas stasiun ataupun kecepatan menaik-turunkan penumpang.[3][4][5]
Dalam peraturan standar, setiap stasiun dapat menampung penumpang dalam jumlah yang terbatas sebelum terjadi kesesakan. Selama permainan berlangsung, jumlah stasiun dan penumpang akan bertambah. Permainannya akan kalah jika suatu stasiun mengalami kesesakan. Pemain dapat memilih melanjutkan permainan sebelumnya di mode Tanpa Akhir atau mengulangnya dari awal.
Terdapat empat mode permainan yang tersedia, yaitu:
Per September 2023, permainan ini memiliki 34 kota yang dapat dimainkan, dengan kota baru ditambahkan secara bertahap setiap pembaruan permainan.
London, Paris, dan New York punya peta lain yang dapat dibuka. Peta ketiga kota tersebut bergaya lama, masing-masing dari tahun 1960, 1937, dan 1972. Peta-peta tersebut ditambahkan pada tanggal 25 April 2018.
Mini Metro dikembangkan oleh Dinosaur Polo Club, studio pengembang permainan video independen beranggotakan dua orang yang berbasis di Selandia Baru. Studio tersebut didirikan pada tahun 2013 oleh kakak adik Peter Curry dan Robert Curry. Mini Metro adalah permainan pertama yang mereka buat.[7] Sebelumnya, mereka telah bekerja di studio pengembang permainan video bernama Sidhe, tetapi mengundurkan diri pada tahun 2006 untuk mengejar karier mereka dalam mengembangkan permainan video independen. Setelah beberapa projek yang telah terbengkalai, Peter Curry menyadari bahwa ia harus membatasi cakupan projek-projeknya agar dapat diselesaikan, dan berharap akan merilis produk jadi. Kakak adik tersebut membuat beberapa batasan sembari mencari ide untuk model awal suatu permainan. Meminimalisasikan jumlah seni yang diproduksi merupakan salah satu batasan yang diperlukan, karena mereka punya sedikit pengalaman dalam membuat aset-aset seni.[8] Selain itu, mereka juga tidak ingin konsep permainannya terpaku pada konten audio, karena kurangnya kemampuan dalam memproduksi musik.[9]
Pengembangan Mini Metro dimulai pada bulan April 2013 dengan judul Mind the Gap. Robert Curry menyarankan untuk membuat permainan navigasi angkutan cepat setelah mengunjungi London dan menggunakan London Underground. Versi awal dibuat selama satu pekan, dan masuk ke dalam kompetisi pengembangan permainan video Ludum Dare.[9] Mereka memilih untuk mengembangkan permainannya menggunakan mesin permainan Unity. Unity Web Player membuat mereka dapat merilis versi peramban web dari versi awal selama kompetisi berlangsung, sehingga semakin banyak orang yang dapat mengakses dan memainkannya.[9] Mind the Gap menempati urutan pertama dalam kategori Innovation dan nomor tujuh dalam kategori Overall di kompetisi tersebut.[7] Pengembangan paruh waktu permainan ini dilanjutkan setelah kompetisi berakhir.[8]
Pada bulan September 2013 versi alpha pertama dari Mini Metro dirilis. Mereka memutuskan untuk membiarkan versi web dari permainan ini tersedia gratis, setidaknya sampai dirilisnya permainan final. Mereka juga mengirimkan Mini Metro ke Steam Greenlight, yaitu suatu sistem voting komunitas yang memperbolehkan permainan dirilis dalam layanan distribusi digital Steam.[9] Awalnya, mereka bermaksud akan merilis versi final Mini Metro pada akhir tahun 2013. Namun, proses pengembangannya memakan waktu yang lebih lama dari yang awalnya direncanakan. Adanya pemeriksaan grafik, masalah dengan keseimbangan permainan, dan mencari orang untuk mengerjakan audio permainan merupakan beberapa penyebab ditundanya perilisan versi final. Pada bulan Agustus 2014, mereka memutuskan untuk merilis versi permainan yang masih dikembangkan secara komersial melalui Steam Early Access.[9][4] Akses awal permainan tersebut memberikan mereka biaya untuk mengerjakan Mini Metro secara penuh waktu. Peter Curry telah mengerjakan Mini Metro penuh waktu sejak bulan Maret 2014, dan saudaranya Robert sejak Nobember 2014.[8] Awalnya, Mini Metro hanya dibuat sebagai permainan piranti genggam. Namun, mereka mengubah fokusnya menjadi permainan komputer karena dapat dirilis dalam keadaan akses awal.[9]
Kakak adik tersebut mencari bantuan dari luar untuk mengatasi dua masalah mereka, yaitu seni dan audio. Jamie Churchman, mantan teman kerja mereka di Sidhe, mengamati desain visual Mini Metro dan juga ikut berkontribusi dalam mendesain Mini Metro.[8] Mereka juga mempekerjakan komponis asal Amerika Serikat dengan nama panggung Disasterpeace untuk mengerjakan audio Mini Metro.[9] Audio dalam Mini Metro terinspirasi dari minimalisme serta karya-karya Philip Glass dan Steve Reich.[10]
Pada tanggal 6 November 2015, versi akses awal Mini Metro dirilis untuk perangkat Linux, OS X, dan Windows.[11][12] Dinosaur Polo Club bekerja sama dengan Playism dan Plug In Digital untuk merilis Mini Metro dalam etalase digital, serta Koch Media di toko eceran Eropa.[13] Versi untuk Android (dipublikasikan oleh Playdigious) dan iOS dirilis pada tanggal 28 Oktober 2016.[14] Mini Metro dirilis pada tanggal 30 Agustus 2018 untuk Nintendo Switch, serta menambahkan mode multipemain yang eksklusif hanya untuk perangkat Nintendo Switch.[15] Untuk PlayStation 4 dirilis pada tanggal 10 September 2019.[16]
Agregator | Skor |
---|---|
Metacritic | PC: 77/100[17] iOS: 89/100[18] NS: 86/100[19] |
Publikasi | Skor |
---|---|
GamesTM | 7/10[1] |
Gamezebo | [6] |
Pocket Gamer | 8/10[20] |
TouchArcade | [21] |
Kill Screen | 83/100[5] |
Mini Metro menerima ulasan yang "disukai secara umum" menurut ulasan secara keseluruhan situs web Metacritic.[17][18] Penulis Technology Tell, Jenni Lada, mendeskripsikan Mini Metro sebagai "menyenangkan secara estetika" dan ketika memainkannya membuat ia merasa rileks yang agak ganjil, karena Mini Metro seharusnya membuat pemain merasa dalam tekanan.[22] Lena LeRay dari IndieGames.com juga merasakan bahwa Mini Metro memiliki nada yang menenangkan dan melengkapi antarmuka yang intuitif.[3] LeRay mengapresiasi perubahan yang dibuat selama fase akses awal. Ia mencatat, audio dan mode Tantangan Harian merupakan tambahan baru, serta perbaikan antarmuka permainan telah mengurangi komplain awalnya tentang Mini Metro.[3] Mengulas versi PC, GamesTM mengatakan kedalaman alur permainan dan skala kesulitan membuat Mini Metro semakin menarik.[1] Alec Meer dari Rock Paper Shotgun memuji Mini Metro sebagai "tantangan yang memesona antara logika dan estetika".[4] Terutama, ia sangat menyukai betapa indahnya alur permainan Mini Metro yang berubah menjadi kegaduhan seiring bertambahnya skala kesulitan permainan dan menyebutnya "elegan meskipun dalam bencana". Ia juga mengatakan bahwa Mini Metro merupakan contoh yang bagus dalam bagaimana untuk merilis permainan dalam akses awal.[4] Mengulas versi piranti genggam, penulis Gamezebo Rob Rich memuji desain visual dan kontrol intuitif Mini Metro. Ia mengatakan, penggunaan bangun-bangun geometri membantu dalam penyederhanaan tugas-tugas sulit, sehingga membuat Mini Metro dapat dimainkan oleh banyak orang.[6]
Pada Independent Games Festival 2016, Mini Metro memenangkan penghargaan dalam kategori "Excellence in Audio",[23] dan juga dinominasikan dalam tiga kategori penghargaan lainnya, yaitu "Excellence in Visual Art", "Excellence in Design", serta "Seumas McNally Grand Prize".[24] Mini Metro mendapatkan nominasi kategori "Debut Game" dalam 12th British Academy Games Awards,[25] dan juga menerima honorable mention untuk "Best Debut" dalam 16th Annual Game Developers Choice Awards.[26] GameSpot memasukkan Mini Metro ke dalam daftar lima permainan piranti genggam terbaik tahun 2016.[27]
Media tentang Mini Metro di Wikimedia Commons