Singapura memiliki industri pariwisata yang berkembang baik, dengan lebih dari 8 juta pengunjung pada 2004. Sebagai kota kosmopolitan yang menonjolkan perbedaan ras dan budaya yang harmonis, banyak pengunjung mengunjungi Singapura sebagai tujuan, bukan hanya sebagai batu loncatan atau tempat transit.
Singapura telah tercatat di antara wisatawan mancanegara sebagai tujuan wisata yang menarik, membuat pariwisata salah satu dari industri besar di Singapura. Perbedaan budayanya mencerminkan sejarah kolonialnya yang kaya dan etnis Melayu, Tionghoa, Arab dan India. Selama bertahun-tahun dianggap sebagai pusat bisnis di Asia Tenggara, Singapura memiliki daerah perbelanjaan yang berkembang yang terletak di distrik Orchard Road. Dipenuhi dengan beberapa pusat perbelanjaan, daerah ini juga memiliki banyak hotel, dan dianggap banyak orang sebagai pusat pariwisata Singapura.
Daya tarik wisata terkenal lainnya termasuk Singapore Zoological Gardens dan Night Safari. Di sana orang dapat menjelajahi habitat Asia, Afrika dan Amerika Selatan di malam hari, tanpa penghalang yang nyata antara tamu dan binatang liar. Singapore Zoo telah merangkul konsep 'kebun binatang terbuka' yang mana hewan terjaga dengan pagar, terpisah dari pengunjung dengan parit yang kering atau basah yang tersembunyi, sebagai ganti kandang binatang. Juga terkenal Jurong Bird Park, di mana ada spesimen kehidupan burung yang bagus dari seluruh dunia, termasuk sekawanan ribuan flamingo. Pulau Sentosa, terletak di selatan Singapura, terdiri atas 20-30 landmarks, seperti Fort Siloso, yang dibangun sebagai benteng untuk bertahan dari Jepang selama PD II. Senapan dari masa Perang Dunia II dapat dilihat di Fort Siloso, dari senapan berukuran kecil sampai 16 pon (7 kg). Kini, pulau itu telah membangun Carlsberg Sky Tower, yang membuat pengunjung dapat memandang seluruh Sentosa. Pada masa depan, Singapura akan memiliki 2 resort tergabung dengan kasino pada 2009, 1 di Marina Bayfront dan lainnya di Sentosa yang telah diumumkan pemerintah selama sidang parlemen pada 18 April 2005.