Terdapat ekspresi, pernyataan, dan retorika eksplisit atau implisit yang dibuat oleh individu, entitas politik, dan faksi dalam wacana Arab, Islam, Palestina, atau sayap kiri[1][2][3] yang menganjurkan penghapusan Negara Israel sebagai entitas politik. Seruan anti-Zionis ini sering kali melibatkan penggunaan bahasa kasar, ancaman genosida,[4][5] atau deklarasi yang bertujuan untuk pemberantasan Israel secara menyeluruh. Ekspresi tersebut dapat diwujudkan dalam pernyataan resmi, pidato, piagam, atau wacana publik, yang mencerminkan posisi yang menyangkal legitimasi keberadaan Israel dan mencari penghancurannya melalui berbagai cara, termasuk militer atau bentuk tindakan politik dan ideologis lainnya.[6][5]
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei telah menyerukan agar negara Israel dihapuskan dan diganti dengan satu negara yang memberikan hak suara yang sama kepada Muslim, Kristen, dan Yahudi.[8][9] Khamenei telah menekankan bahwa penghapusan Israel tidak berarti penghapusan orang-orang Yahudi.[10] Organisasi-organisasi Palestina Islam seperti Hamas[11] dan Jihad Islam Palestina[11] secara konsisten mempromosikan tujuan penghapusan Israel, sebagaimana dibuktikan oleh piagam, pernyataan, dan tindakan mereka, seperti serangan Hamas tahun 2023 terhadap Israel.[12] Contoh-contoh media dan propaganda dalam wacana Palestina juga berkontribusi pada ekspresi yang menganjurkan penghancuran Israel. Slogan politik "Dari sungai ke laut"[13] telah dikaitkan dengan tuntutan untuk negara Palestina dan penghapusan mayoritas penduduk Yahudi, dengan perdebatan yang sedang berlangsung tentang implikasinya dan potensi klasifikasi sebagai antisemit atau ujaran kebencian.[14][15][16]