![]() | |
Publik (K.K) | |
Kode emiten | TYO: 4506 |
Industri | Bioteknologi & Farmasi |
Pendahulu |
|
Didirikan | 1 Oktober 2005 |
Kantor pusat | 6-8, Doshomachi 2-chome, Chuo-ku, Osaka, Osaka 541-0045, Jepang |
Tokoh kunci | Masayo Tada, (Presiden dan CEO) |
Produk |
|
Pendapatan | ![]() |
![]() | |
Karyawan | 7.009 (termasuk di anak usaha) 4.291 (hanya di perusahaan ini saja) (hingga 30 Juni 2014) |
Situs web | Situs web resmi |
Catatan kaki / referensi [1][2][3][4] |
Sumitomo Dainippon Pharma Co., Ltd. (大日本住友製薬株式会社 , Dainippon Sumitomo Seiyaku Kabushiki-Gaisha) adalah sebuah perusahaan farmasi asal Jepang yang berkantor pusat di Chuo-ku, Osaka.[5]
Dainippon Pharmaceuticals (Dainippon Seiyaku) didirikan pada tahun 1885 oleh Nagayo Sensai, lulusan Tekijuku, sekolah kesehatan swasta pertama di Jepang yang didirikan oleh Ogata Kōan. Perusahaan tersebut mendapat investasi dari sejumlah orang asal Tokyo dan Osaka, dan kemudian menyewa tanah dan bangunan milik pemerintah. Keahlian teknis untuk perusahaan ini disediakan oleh Shibata Shokei dan Nagai Nagayoshi, yang merupakan salah satu mahasiswa pertama yang mendapat beasiswa pemerintah untuk bersekolah di luar Jepang.
Dainippon Pharmaceuticals mulai beroperasi pada tahun 1885 dengan peralatan yang diimpor dari Jerman. Produk utamanya adalah tingtur dan obat serupa yang terdaftar di Farmakope Jepang. Salah satunya adalah efedrin, sebuah obat anti-asma yang diciptakan oleh Nagai. Pada tahun 1893, Nagai keluar dari Dainippon Pharmaceuticals dan perusahaan tersebut pun mulai merugi. Pada tahun 1898, Dainippon Pharmaceuticals resmi diakuisisi oleh Osaka Seiyaku (Osaka Pharmaceutical).[6]
Sementara itu, Sumitomo Pharmaceuticals didirikan pada tahun 1984 sebagai anak usaha dari Sumitomo Chemical (memegang 77,83% saham hingga tahun 2006).[7] Dainippon dan Sumitomo lalu digabung pada tanggal 1 Oktober 2005 untuk membentuk Dainippon Sumitomo Pharma.[8] Sebagai hasilnya, Sumitomo Chemical memegang 50,20% saham Dainippon Sumitomo Pharma hingga tanggal 31 Maret 2014.[2]
Sunovion (sebelumnya bernama Sepracor Inc.), diakuisisi oleh Sumitomo Dainippon pada tahun 2010,[9] adalah sebuah perusahaan yang kini berkantor pusat di Marlborough, Massachusetts, Amerika Serikat.
Pada bulan September 2016, Sunovion mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Cynapsus Therapeutics dengan harga sekitar $624 juta, untuk mengembangkan portofolio obat sistem saraf pusat miliknya. Melalui akusisi tersebut, Sunovion juga mengakuisisi kandidat obat penyakit Parkinson Fase III yang sedang dikembangkan oleh Cynapsus, yakni APL-130277,[10] sebuah formulasi sublingual dari Apomorfin.[11]