Tema-tema yang diangkat oleh penulis keturunan Afrika-Amerika, Maya Angelou dalam tujuh autobiografi karyanya meliputi rasisme, identitas, keluarga, dan perjalanan. Angelou (1928–2014) dikenal luas melalui autobiografi pertamanya yang mendapatkan pengakuan para kritikus, berjudul I Know Why the Caged Bird Sings (1969). Serial lanjutan dari buku tersebut yaitu Gather Together in My Name (1974), Singin' and Swingin' and Gettin' Merry Like Christmas (1976), The Heart of a Woman (1981), All God's Children Need Traveling Shoes (1986), A Song Flung Up to Heaven (2002), danMom & Me & Mom (2013).
Dimulai dengan Caged Bird dan diakhir dengan autobiografi terakhir, Angelou menggunakan metafora seekor burung, yang mewakili kungkungan Angelou akibat perlakuan rasisme dan depresi, perjuangan untuk melepaskan diri dari sangkar, sebagaiman dideskripsikan dalam puisi karya Paul Laurence Dunbar berjudul Sympathy. Autobiografi karya Angelou dapat ditempatkan dalam tradisi sastra Afrika-Amerika dalam protes politik. Kesatuan dari buku-buku itu menggarisbawahi satu dari tema sentral yang diangkat Angelou: keadilan rasisme dan bagaimana melawannya. Menurut ilmuwan Pierre A. Walker, semua buku karya Angelou dideskripsikan sebagai "sebuah urutan pelajaran tentang menolak penindasan rasial". Dalam perjalanan otobiografinya, tinjauan tentang hubungan hitam-putih mengubah dan dia belajar untuk menerima perbedaan sudut pandang. Tema tentang identitas telah dikemukakan sejak awal autobiografinya, dengan garis pembuka dalam Caged Bird, dan seperti perempuan penulis lainnya pada akhir dasawarsa 1960-an dan awal 1970-an, dia menggunakan autobiografi untuk menggambarkan kembali cara untuk menulis tentang kehidupan perempuan dan identitas di tengah masyarakat yang didominasi pria. Tujuan awalnya adalah menulis tentang kehidupan perempuan kaum kulit hitam di Amerika Serikat, tetapi kemudian dilibatkan dalam buku berikutnya, untuk mendokumentasikan pasang dan surutnya kehidupannya.
Tema tentang keluarga dan hubungan keluarga—dari pengalaman mendefinisikan karakter orang tua Angelou yang mengabaikan, dalam buku Caged Bird sampai kepada hubungannya dengan puteranya, suaminya, kawan-kawan, dan para penggemar—menjadi sangat penting dalam buku-bukunya. Sebagaimana dalam autobiografi di Amerika pada umumnya, dan autobiografi Afrika-Amerika pada khususnya, yang memiliki akar dalam slave narrative, perjalanan merupakan tema penting dalam autobiografi karya Angelou. Akademikus Yolanda M. Manora menyebut bahwa motif perjalanan dalam autobiografi Angelou dimulai dalam buku Caged Bird, "sebuah metafor sentral untuk sebuah mobilitas fisik". Autobiografi karya Angelou berisi catatan perjalanan di berbagai belahan dunia, dari Arkansas sampai Afrika dan kembali ke Amerika Serikat, dan kebanyakan membentang selama empat puluh tahun, dimulai sejak Perang Dunia II sampai dengan peristiwa saat Martin Luther King, Jr. terbunuh.