Hari Ulang Tahun Kaisar 天皇誕生日 Tennō tanjōbi | |
---|---|
Nama resmi | Tennō tanjōbi (天皇誕生日) |
Nama lain | Tenchōsetsu (天長節) (−1948) |
Dirayakan oleh | Jepang |
Jenis | Hari libur nasional |
Makna | Memperingati hari lahir Kaisar Jepang |
Perayaan | Upacara publik di Istana Kekaisaran Tokyo, salam pembuka oleh kekaisaran |
Tanggal | 23 Februari |
Frekuensi | Tahunan |
Hari Ulang Tahun Kaisar (天皇誕生日 , Tennō tanjōbi) adalah salah satu hari libur resmi di Jepang untuk merayakan hari ulang tahun Kaisar Jepang yang sedang bertahta. Kaisar Jepang yang sekarang, Kaisar Naruhito berulang tahun tanggal 23 Februari. Masyarakat umum diberi kesempatan untuk melihat keluarga kekaisaran dari halaman istana kaisar (Kokyo). Hingga berakhirnya Perang Dunia II, perayaan ulang tahun kaisar disebut Tenchōsetsu.
Hari ulang tahun kaisar dirayakan secara nasional untuk pertama kali pada tahun pertama zaman Meiji (hari 22 bulan 9 tahun 1868 kalender lunisolar) sebagai Tenchōsetsu (Festival Tenchō). Setelah Jepang mulai menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1873, Tenchōsetsu dirayakan tanggal 3 November. Hari perayaan Tenchōsetsu selanjutnya ditetapkan dengan mengikuti hari ulang tahun kaisar yang sedang bertahta. Selama pendudukan Jepang, rakyat diminta untuk mengibarkan bendera Jepang da;a, rangka Tenchōsetsu (atau dalam ejaan saat itu Tentyosetu) seperti yang disebutkan dalam undang-undang berikut.
OENDANG-OENDANG No. 8.
Tentang mengibarkan bendera „Kokki“.
Nanti pada tanggal 29 April 1942, jang akan datang, akan dirajakan hari-besar „Tentyosetu“, jaitoe hari lahirnja Tenno Heika (Seri Baginda jang Moelia Maharadja Nippon).
Sekalian pendoedoek negeri-negeri jang telah didoedoeki oleh Balatentera Nippon, haroes mengibarkan bendera „Kokki“, jaitoe bendera Mata Hari Terbit, selama tiga hari, jaitoe pada tanggal 28, 29 dan 30 April, oentoek memberi selamat kepada Tenno Heika.
Batavia, 11 April 1942.
Pembesar Balatentera Dai Nippon.
Setelah Perang Dunia II, hari Tenchōsetsu diubah namanya sebagai Tennō tanjōbi (Hari Ulang Tahun Kaisar) dan dijadikan hari libur nasional hingga sekarang. Hari Ulang Tahun Permaisuri Kaisar disebut Chikyūsetsu (地久節 ) dan tidak pernah dijadikan hari libur nasional.
Pada Hari Ulang Tahun Kaisar, upacara publik ini berlangsung di Istana Kekaisaran Tokyo, di mana gerbang dibuka (istana biasanya tertutup untuk umum, hanya taman di sekitarnya yang bisa dikunjungi).[1] Kaisar, ditemani oleh permaisuri dan beberapa anggota keluarga kekaisaran lainnya muncul di balkon istana untuk menerima ucapan selamat ulang tahun dari para simpatisan yang mengibarkan bendera Jepang.[1] Peristiwa ini disebut Ippan-sanga (一般参賀). Hanya pada kesempatan ini, dan selama perayaan Tahun Baru pada 2 Januari, masyarakat diizinkan masuk ke halaman dalam istana.[2][3] Pengunjung harus menunggu dengan tertib di area yang telah ditentukan antara jalan utama dan gedung: kemudian polisi menemani pengunjung, menuntun mereka dari alun-alun di depan mereka ke bagian dalam gedung.[1] Tidak ada biaya masuk, dan mereka yang mau akan diberi bendera Jepang kecil.[1] Area di depan paviliun resepsi disebut Chōwaden. Pengunjung mengantri di sebelah jembatan Nijubashi, sekitar pukul 09.30 pagi polisi membuat kelompok pengunjung pertama menyeberangi jembatan dan mengatur pintu masuk ke alun-alun di bawah balkon. Sekitar pukul 10.20, kaisar, ditemani oleh permaisuri, pewaris takhta dan pasangannya masing-masing, melihat ke balkon dan orang-orang di bawahnya, menyoraki kaisar panjang umur dengan mengulangi kata "banzai" yang berarti "sepuluh ribu tahun" (untuk Kaisar).[1] Pada hari libur, kompleks Istana Kekaisaran dan jalanan di sekitarnya dijaga oleh polisi, yang menurut tradisi, mereka akan membagikan bendera kecil Jepang di gerbang secara gratis.
Setelah kaisar mengucapkan terima kasih dan salam ke publik, pengunjung mulai mengibarkan bendera dan Keluarga Kekaisaran masuk ke dalam istana.[4] Upacara berlangsung selama tiga menit, setelah itu kelompok pertama akan dipandu keluar, dan kelompok kedua diizinkan masuk. Operasi ini diulang beberapa kali, sehingga sebanyak mungkin warga dapat memberi penghormatan kepada kaisar.[1] Di malam yang sama, televisi nasional menyiarkan acara khusus di mana kaisar mengucapkan beberapa kata terima kasih kepada negara.[5]
Pengunjung yang hadir di upacara biasanya terdiri dari orang dewasa dan orang tua.[4] Di antara kerumunan, mungkin juga ada kelompok turis asing berkunjung ke istana dan menikmati acara tersebut.[4]
Pada tahun 2021, kunjungan masyarakat umum ke halaman Istana Kekaisaran pada hari untuk merayakan Ulang Tahun Yang Mulia Kaisar dibatalkan karena pandemi COVID-19. Baik Ippan-sanga di pagi hari dan penandatanganan buku tamu (記帳 (Kichō)) di sore hari dibatalkan.[6] Namun, menjelang ulang tahunnya, dalam pesan video yang direkam pada 19 Februari, Naruhito berbicara tentang keinginannya untuk menjangkau masyarakat dengan lebih luas.[7]
Zaman | Nama Kaisar | Tahun | Tanggal |
---|---|---|---|
Meiji | Kaisar Meiji | 1868 - 1872 | Hari 22 bulan 9 kalender lunisolar |
1873 - 1911 | 3 November | ||
Taishō | Kaisar Taishō | 1912 - 1913 | 31 Agustus |
1914 - 1926 | 31 Oktober | ||
Shōwa | Kaisar Shōwa | 1927 - 1988 | 29 April |
Heisei | Kaisar Akihito | 1989 - 2018 | 23 Desember |
Reiwa | Kaisar Naruhito | 2020 - | 23 Februari |
Kaisar Taishō berulang tahun tanggal 31 Agustus dan selalu dirayakan sebagai Tenchōsetsu hingga tahun 1913, tetapi tanggal 31 Agustus selalu merupakan saat terpanas dalam setahun di Jepang dan menyulitkan berbagai kegiatan perayaan. Pada tahun 1914, perayaan ulang tahun kaisar ditunda selama dua bulan, dan perayaan hari Tenchōsetsu diubah menjadi tanggal 31 Oktober.