Salahuddin Abdul Aziz Shah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Yang di-Pertuan Agong | |||||
Yang di-Pertuan Agong | |||||
Berkuasa | 26 April 1999 – 21 November 2001 | ||||
Pengangkatan | 23 September 1999 | ||||
Pendahulu | Ja'afar dari Negeri Sembilan | ||||
Penerus | Sirajuddin dari Perlis | ||||
Sultan Selangor | |||||
Berkuasa | 3 September 1960 – 21 November 2001 | ||||
Penobatan | 28 Juni 1961 | ||||
Pendahulu | Hisamuddin Alam Shah dari Selangor | ||||
Penerus | Sultan Sharafuddin Idris Shah | ||||
Kelahiran | Istana Bandar Temasha, Jugra, Kuala Langat, Selangor, Federated Malay States, British Malaya | 8 Maret 1926||||
Kematian | 21 November 2001 Rumah Sakit Gleanagle, Kuala Lumpur | (umur 75)||||
Pemakaman | 22 November 2001 Sultan Sulaiman Mosque, Royal Mausoleum, Klang | ||||
Pasangan | Raja Nur Saidatul-Ihsan (cerai. 1946) Che' Mahiran (cerai. 1954) Sharifa Salmah (cerai. 1962) Tengku Ampuan Rahimah (meninggal. 1993) Permaisuri Siti Aishah | ||||
Keturunan | Tengku Nor Halija Sultan Sharafuddin Idris Shah Tengku Sofiah Tengku Sulaiman Shah Tengku Zahariah Tengku Fatimah Tengku Abdul Samad Tengku Arafiah Tengku Aishah Tengku Ahmad Shah Tengku Nor Marina Tengku Nor Zehan | ||||
| |||||
Wangsa | Istana Alam Shah, Klang, Selangor | ||||
Ayah | Hisamuddin of Selangor | ||||
Ibu | Tengku Ampuan Jemaah | ||||
Agama | Sunni Islam |
Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj (Jawi: سلطان صلاح الدين عبدالعزيز شاه الحاج إبن المرحوم سلطان حسام الدين عالم شاه الحاج; 8 Maret 1926 – 21 November 2001) adalah Yang di-Pertuan Agong Malaysia kesebelas dan Sultan Selangor kedelapan.[1]
Lahir pada pukul 15:30, Tengku Abdul Aziz Shah pada hari Senin tanggal 8 Maret 1926 di Istana Bandar Temasha, Jugra, Kuala Langat, ia adalah putra tertua dari Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Alauddin Sulaiman Shah dari istrinya, Tengku Ampuan Raja Jemaah binti Al-Marhum Raja Ahmad.
Ia menerima pendidikan awalnya di Sekolah Melayu Pengkalan Batu di Klang pada tahun 1934. Pada tahun 1936, ia melanjutkan pendidikannya di Maktab Melayu Kuala Kangsar hingga tahun 1941 ketika Perang Dunia II dimulai. Setelah Perang Dunia II, ia pergi ke Inggris pada tahun 1947 dan menempuh pendidikan di School of Oriental and African Studies, Universitas London selama dua tahun.[2]
Sekembalinya dari Inggris, ia bekerja di Departemen Layanan Sipil sebagai Petugas Pelatihan di Departemen Survei Selangor. Dia kemudian menjabat sebagai Inspektur Sekolah selama delapan tahun.[3]
Pada tahun 1952, ia mengikuti kursus jangka pendek di Pasukan Militer Malaya di Port Dickson selama enam bulan dan ditugaskan di Komisi Ratu dengan pangkat kapten. Setelah itu, ia dipromosikan ke pangkat mayor.
Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah diangkat sebagai Tengku Laksamana Selangor pada 1 Agustus 1946 dan sebagai Raja Muda (Putra Mahkota) Selangor pada 13 Mei 1950.
Sepeninggal ayahnya, Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Alaeddin Sulaiman Shah, Tengku Abdul Aziz Shah menjadi Sultan Selangor kedelapan dengan gelar Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah pada 3 September 1960 dan dilantik sebagai Sultan ke-28 pada 28 Juni 1961
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sultan Ja’afar |
Yang di-Pertuan Agong 26 April 1999 – 21 November 2001 |
Diteruskan oleh: Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalulail |