Tekwan | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Sumatera Selatan |
Bahan utama | Ikan, tapioka, kaldu udang, jamur kuping, bengkoang, bihun, dll |
Sunting kotak info • L • B | |
Tekwan (Jawi: تكون) adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, yang dibentuk berupa bulatan kecil-kecil, dan disajikan dalam kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah sohun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Tekwan berasal dari kata "Berkotek Samo Kawan", yang dalam bahasa Palembang artinya duduk mengobrol bersama teman atau dari bahasa Hokkien tâi-oân (台丸) yang secara homofon mirip Taiwan (Hanzi: 台灣; Pe̍h-ōe-jī: Tâi-oân).
Tekwan merupakan kuliner hasil perpaduan budaya Palembang dan Tionghoa. Banyak masyarakat Tionghoa yang menetap di Palembang dan berjualan makanan berbahan dasar tepung dan ikan.
Kemudian masyarakat palembang memodifikasinya agar sesuai dengan cita rasa lidah masyarakat setempat. Selain itu, makanan ini juga dimodifikasi dengan menambahkan kuah kaldu dan bumbu khas daerah setempat.
Istilah "tekwan" berasal dari kata "bekotek samo kawan" yang berarti "mengobrol dengan kawan". Nama ini dipilih karena masyarakat Palembang senang makan bersama kawan-kawan sambil berbincang.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa tekwan ini merupakan akronim dari kalimat bahasa Inggris “take one” yang artinya makan diambil satu-satu yang memang cara memakan tekwan dengan disantap satu per satu seperti makan bakso.[1]