Bakeneko (Jepang: 化け猫) adalah salah satu dari hantu Jepang dalam wujud kucing yang dapat berubah bentuk ke dalam wujud manusia.[1]
Bakeneko bisa diartikan sebagai kucing monster, kucing hantu, atau kucing setan.[2] Tetapi yang paling akurat adalah “Kucing yang menyamar,” karena sifat dan karakteristiknya yang suka menyamar.[3]
menjadikan dirinya sebagai peliharaan keluarga hanya demi mencuri dan memakan anak manusia.[2]
Katsushige Nabeshima, sebuah daimyo pada zaman edo pernah ditargetkan oleh bakeneko berekor tujuh.[1] Dengan menyamar menjadi selir tetapi ketahuan oleh para pembantu di kerajaan tersebut.[1] Bakeneko itu marah dan mengutuk pembantu tersebut sehingga mereka tidak bisa memiliki keturunan laki-laki.[2]
Pada suatu malam, seekor kucing raksasa menyelinap di antara semak-semak ketika seorang pangeran dan geishanya jalan-jalan di kebun.[4] Ketika mereka berdua lelah mereka berpisah ruangan, sang kucing masuk masuk ke dalam apartemen sang geisha dan menunggu di bawah kasur sampai wanita itu tertidur.[4] Lalu kucing itu membunuh sang geisha dan mengeret tubuhnya ke lubang di bawah kasur yang telah Ia siapkan.[4] Setelah melakukan semua itu, dia mengubah tubuhnya menjadi si geisha tadi dan mengelabui semua orang yang berada di apartemen.[4] Dia pun kembali mengunjungi rumah sang pangeran dan tidur bersama dengan dia, dan si pangeran tidak menyadari bahwa kucing setan itu menyedot darahnya setiap kali mereka bercinta.[1] Sang pangeran pun mulai merasakan gejala aneh dan wajahnya semakin pucat kian hari, dan anehnya para tabib tidak mengerti penyakit yang dideritanya.[4] Beberapa mulai menduga hal ini berhubungan dengan kemunculan sang geisha langganan pangerannya tiap malam.[1] Dokter pun memerintahkan para penjaga untuk tetap sigap sepanjang malam, tetapi anehnya mereka selalu tertidur pulas.[1]
Hingga pada suatu hari, datang seorang penjaga yang tersucikan di kuil Budha.[1] Pemuda itupun diminta oleh sang pertapa untuk membantu menjaga sang pangeran yang terkena masalah.[1] Sang penjaga mengiyakan, dan Ia juga telah merancang strategi agar para penjaga tak tertidur: menancapkan pisau di paha setiap kali mengantuk.[1] Taktik tersebut berhasil, sang geisha dibunuh dan pangeran pun sembuh total meskipun Ia harus mengakui kenyataan pahit bahwa geisha favoritnya telah mati.[1]
Bakeneko cukup terkenal, terdapat parade bakeneko, anime, manga.[2] Manga Mononoke oleh Yaeko Ninagawa yang menceritakan di mana terdapat rumah apartemen seorang samurai yang terkena serangan kutukan dari Bakeneko.[5]