Agang Nionjo: kerajaan yang pernah ada di Sulawesi Selatan, dan merupakan kerajaan bawahan/ taklukan kerajaan Gowa.
Agrabintapura: berada di daerah kecamatan Agrabinta, kabupaten Cianjur, sekarang wilayah selatan Jawa Barat pulau Jawa, didirikan pada abad ke-2 Masehi.
Amaabi Oefeto: kerajaan di pulau Timor Barat yang terbentuk pada tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yang lebih besar.
Amabi: kerajaan di pulau Timor Barat yang terbentuk pada tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yang lebih besar.
Amahei: kerajaan setengah merdeka di barat daya Seram di Maluku. Pemimpinnya digelari Raja pada tahun 1960-an.
Amakono
Amanatun: kerajaan di Timor Barat (Timor Loro Manu). Kedaulatan kerajaan diganti pada tahun 1962. Istana Raja dipindahkan dari Nunkolo ke SoE pada tahun 1952.
Amanuban: kerajaan di Timor Barat (Timor Loro Manu). Istana Raja disebut Sonaf Naik (Istana Besar).
Ambawang: kerajaan bawahan dari kerajaan Kubu di Kalimantan Barat. Ambawang berusaha menjadi negara merdeka dari Kubu pada tahun sekitar 1800, tetapi tidak diperbolehkan oleh Hindia Belanda yang mengumumkannya pada tahun 1830.
Ambeno, Ambenu, Ambeno Mosu Talip: kerajaan di Timor Barat.
Ambeno Kolabe: kerajaan di Timor Barat (Timor Loro Manu), didirikan oleh orang-orang yang melarikan diri dari Oecussi Ambeno.
Amfoang, AmfoanNaikliu, Amfoan Timau: kerajaan di Timor Barat, awalnya disebut hanya Amfoan, tetapi kemudian pecah menjadi dua cabang: Amfoan Naikliu dan Amfoan Timau. Raja dari Amfoan Naikliu memerintah hanya di kota Naikliu dan beberapa desa.
Bacan: kerajaan seluas 1.600 km² di Kepulauan Maluku yang didirikan pada tahun 1322 oleh orang-orang dari Djailolo (sekarang Jailolo) dan diperintah oleh pemimpin Islam sejak abad ke-16, yang kemudian bergelar Sultan.
Baturraden Kerajaan berumur 142 tahun, Pada 801M - 943M. Kerajaan ini beragama Buddha.
Badung: kerajaan yang dibentuk karena kejatuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya untuk ke-9 anak-anaknya. Wilayahnya saat ini menjadi Kabupaten Badung.
Bangkalaan: kerajaan di Kalimantan Selatan, disebut juga kerajaan Tanah Bumbu.
Bangkalan: kerajaan seluas 354 km² di Pulau Madura yang menurut legenda didirikan oleh raja Majapahit terakhir. Penguasa pertama pada tahun 1530 adalah anak dari Pangeran Palakaran, awal abad ke-16.
Bangli: kerajaan yang didirikan setelah kejatuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, Penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya.
Bintamo: kerajaan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
Bintauna: kerajaan di Barat Laut Sulawesi yang setiap garis keturunan rajanya menggunakan margaDatunsolang. Sekarang wilayah kerajaan ini terletak di kabupaten Bolmong Utara (Bolmut), tepatnya di kecamatan Bintauna dan kecamatan Sangkub.
Birumaru: kerajaan di Sulawesi Tengah, bersatu dengan Dolo pada 1908 menjadi Dolo Birumaru, kemudian terpisah dan bergabung dengan Sigi dari 1915 sampai 1929 menjadi Sigi Birumaru.
Blagar: kerajaan di sebelah tenggara Pulau Pantar, arah barat Pulau Alor.
Bolaang Itang: negara kota di Sulawesi Utara, bersatu dengan Kaidipang tahun 1912 menjadi Kaidipang Besar.
Bolaang Mongondow: kerajaan di Sulawesi Utara, berdiri pada abad ke-13 dengan raja pertamanya Mokodoludut. Menjalin persekutuan dengan Ternate pada 1677. Tonsawang, Pasan, Ratahan, Povosakon, dan Somoit (Bantik) sebagai panglima tentara kerajaan Bolaang Mongondow pada 1697. Bergabung dengan Indonesia tahun 1952.
Buol: negara kota di Sulawesi Tengah, didirikan pada 1660.
Buton: kerajaan yang didirikan sebelum 1550 di Pulau Buton, di tenggara Sulawesi. Sejak 1886, memiliki 3 keturunan sultan yaitu: Kaum Tanailandutak, Kaum Tapitapitak, dan Kaum Kumbewahatak.
Dolo: kerajaan di Sulawesi Tengah. Dolo pernah bergabung dengan Rindau dan Kaleke dari tahun 1650 sampai 1890, dengan Birumaru dari 1908 menjadi Dolo Birumaru sampai Birumaru memisahkan diri.
Gedong, Geudong: kerajaan yang dibentuk abad ke-16, bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
Gelgel: kerajaan di pulau Bali yang terbentuk setelah runtuhnya Majapahit. Kerajaan ini menganggap dirinya sebagai penerus sejati Majapahit.
Geumpang: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra.
Gianyar: kerajaan yang dibentuk setelah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali dan Lombok membagi kerajaan besarnya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.
Gighen: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di wilayah Sigli, Sumatra. Kerajaan ini adalah bagian dari Federasi Hulubalang VI dari Gighen.
Gigiëng
Glumpangduwa
Glumpang Pajong: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di wilayah Sigli, Sumatra.
Goa, Gowa: kerajaan yang berada di wilayah Makassar di barat daya Sulawesi, sebelum tahun 1300.[9]
Herlang: kerajaan di Bulukumba, Raja yang terkenal Karaeng Kilong dg Mangalle (Karaeng Lange-lange).
Holontalo
Hitu: kerajaan yang terletak di pesisir utara pulau Ambon, Maluku, masa kejayaannya berkisar antara tahun 1470 sampai dengan 1682 dengan rajanya yang bergelar Upu Latu Sitania.
Inderapura: kerajaan dengan luas membentang sepanjang pesisir pantai barat Sumatra. Kerajaan ini pada masa jayanya meliputi wilayah pantai barat Sumatra mulai dari Padang di utara sampai Sungai Hurai di selatan sampai ke Natal, Barus, dan Air bangis, sampai ke Banten karena berperan dalam penyebaran Islam oleh sultannya yang keturunan dari kaum Syiah ditarik keatas yang keturunan ahlul bait dan perkawinan dengan keturunan Iskandar Zulkarnain. Di Sumatra Timur, dibentuk oleh kerajaan-kerajaan seperti Tanjung, Tanjung Kassau, Si Pare Pare, dan Pagurawan, di dengan Sultan bersuku Melayu Tinggi dari kaum Melayu Tinggi, Kampung Dalam, Kerajaan Asali, Kesultanan Inderapura.
Kadiri, Kediri: kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Jawa Timur, berdiri sekitar tahun 1019–1222. Disebut juga dengan nama Panjalu atau Dhaha. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang yang telah dihancurkan oleh Sriwijaya pada tahun 1019.
Kaidipang Besar: kerajaan kota di Sulawesi Utara, dibentuk tahun 1912 sebagai hasil dari penggabungan kerajaan Kaidipang dan Bolaäng Itang.
Kaimana, Sran, Komisi: salah satu kerajaan di wilayah Kaimana, Papua Barat. Awalnya Kaimana (Sran) berdiri selama lima abad berpusat di Pulau Adi, yang kemudian terpecah. Lalu di abad ke 19, Namatota (Kowiai) diakui oleh Belanda sebagai atasan di wilayah Kaimana, dimana Kerajaan Kaimana mendapat komisi untuk wilayah utara Kaimana, namun perlahan berdiri sendiri.
Kajang: kerajaan di Bulukumba, terdapat suku Kajang dengan pemangku adatnya bergelar Ammatowa, Raja terkenal Karaeng Dea dg Lita.
Kapunduk: kerajaan yang berada di timur dari pulau Sumba.
Karang: kerajaan yang kurang lebih merupakan bawahan dari kesultanan Aceh, di daerah Tamiang, Sumatra.
Karangasem: kerajaan yang dibentuk setelah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.[10]
Keumala: kerajaan yang merupakan bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupakan bagian dari federasi Hulubalangs VI.
Keumangan: kerajaan yang merupakan bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupakan bagian dari federasi Hulubalangs VI.
Keureutu: kerajaan yang merupakan bawahan dari kesultanan Aceh.
Kewar: kerajaan setengah merdeka di Timor Barat (Timor Loro Manu). Sejarah Kewar tampaknya berhubungan dengan Lamaknen.
Kilang: dinasti keturunan dari raja Majapahit di Jawa. Tiga bersaudara masing-masing membentuk kerajaan Soya, di puncak gunung Sirimau, kerajaan Nusaniwe, dan kerajaan Kilang.
Kisar: kerajaan pulau di utara dari Timor Timur, nama lokalnya Yotowawa dan kadang disebut juga Kisser.
Klein Sonbait
Kluang: kerajaan yang merupakan bawahan dari kesultanan Aceh.
Klumpang Duwa: kerajaan yang kurang lebih merupakan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra
Klumpang Pajong: kerajaan yang merupakan bawahan dari kesultanan Aceh. kerajaan ini merupakan bagian dari Federasi Hulubalang VI.
Klungkung: kerajaan utama yang lahir sesudah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya.
Kuntodaressalam: kerajaan dengan luas 2.450 km² di Sumatra Timur, dibentuk dari kerajaan Kota Intan dan Kota Lama.
Kupang: suatu federasi yang dibentuk tahun 1917 yang disusun oleh kerajaan Amabi, Amaabi Oefeto, Foenay, Kupang Helong, Sonbai Kecil, dan Taebenu dengan seorang raja terpilih.[13]
Kupang Helong: kerajaan di Timor Barat yang dibentuk tahun 1917 menjadi kerajaan Kupang yang lebih besar dengan Amaabi Oefetto, Amabi, Foenay, Sonbai Kecil dan Taebenu.
Luwu: kerajaan yang didirikan sebelum tahun 1600 di Sulawesi Selatan merupakan asal mula Bugis yang ada di tanah Sulawesi Selatan serta merupakan kerajaan pertama dan tertua yang menguasai Sulawesi Selatan bahkan kekuasaannya sampai daerah Sulawesi Tengah, Gorontalo bahkan mernyebar sampai ke tanah Buton.
Labakkang: kerajaan dan kota di wilayah Makassar di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini dibentuk abad ke-16 dan ditindas pada tahun 1892 sewaktu menjadi bagian dari Pangkajene.
Labuhanhaji: kerajaan yang kurang lebih merupakan bawahan dari kesultanan Aceh, di wilayah Sumatra. Tanah jajahannya adalah Kota Tring, Pelokkan, Kamumu (atau Kenumu), dan Pelumat.
Lelain: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-day Timor. Sebelum Lelain menjadi kerajaan terpisah sendiri tahun 1690, Lelain melepaskan diri dari Bokai.
Lelenuk: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-daya Timor. Kerajaan melepaskan diri dari Termanu dan dibentuk tahun 1772.
Liya : Kerajaan Liya berdiri sekitar tahun 1200 an di Pulau Wangi-Wangi, Kepulauan Wakatobi Wakatobi
Logas
Lohayong: kerajaan di pulau Solor, dibentuk dari pemisahan kerajaan Solor menjadi 2 kerajaan.
Lok Semawe, Lhokseumawe
Loleh: satu dari 19 kerajaan di kelompok pulau Rote, barat-daya Timor. Dikuasai oleh Termanu tahun 1730.
Lombok: kerajaan pulau di Bali yang menjadi merdeka setelah keruntuhan kerajaan Majapahit, sesudah Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa.
Lore
Lubuk Ambacang: kerajaan di Sumatra Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
Lubuk Bendaharo: Kerajaan di Daerah Aliran Sungai Rokan bagian hulu Riau, yang merupakan daerah asal suku Sakai di Rokan.
Lubuk Jambi: kerajaan di Sumatra Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
Lubuk Ramo: kerajaan di Sumatra Timur, dibentuk dari pemisahan kerajaan Kuantan menjadi 5 kerajaan.
Mandeo: kerajaan merdeka atau semi-merdeka di Timor Barat.
Manganitu: kerajaan di Sulawesi Utara, didirikan pada 1521 dan menjadi regenschap ("kabupaten") dari 1911 sampai 1950 dengan Manganitu sebagai ibu kota.
Manggarai: kerajaan di pulau Flores, berdiri dari 1759. Dari 1762 hingga 1815 dan dari 1851 hingga 1907, Manggarai merupakan bagian dari Kesultanan Bima.
Mangkunagaran: kerajaan seluas 2.579,98 km² yang didirikan pada 17 Maret 1757 di Kasunanan Surakarta.[17]
Manjuto, Pamuncak Tigo Kaum: kerajaan di daerah hulu, dengan raja bernama Tuanku Magek Bagonjong, pusat kerajaan di Jerangkang Tinggi - Pulau Sangkar, Kerinci, Jambi.
Padang: sebuah kerajaan kota di Sumatera Barat, rajanya adalah Tuanku Rajo Bujang yang memerintah pada tahun 1778, ia berasal dari Suku (sub-klan) Jambak, Padang.
Padang: Kerajaan Padang berkedudukan di Sumatera Utara (Wilayahnya meliputi Kota Tebing Tinggi dan Sebagian wilayah Kabupaten Serdang Bedagai), berasal dari klan Saragaih Dasalak sian Simalungun. Didirikan pada tahun 1600an. Raja pertamanya adalah Tuan Oemar Baginda Saleh Komar Marga Saragih Dasalak.
Pasir: kerajaan di Kalimantan Timur, negara sudah terbentuk sejak lama sampai pemerintahan jatuh pada satu Panembahan yang kemudian mengambil gelar Sultan.[19]
Pasisir
Pasir Mayang: kerajaan di Paser, Kalimantan Timur.
Senembah: kerajaan seluas 114.42 km² di Sumatra Timur.
Serang: kerajaan seluas 4,584 km², dengan penduduk kurang lebih 80.000 jiwa di pulau Sumbawa yang berdiri tahun 1650. kerajaan didirikan kembali pada tahun 1837 setelah meletusnya Gunung Tambora tahun 1815.
Serbeujadi Aboq, Serbojadi Aboq: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh.
Siang: kerajaan di Pangkep, Sulawesi Selatan. Bekas pusat wilayah kerajaan Siang, Sengkae, sekarang ini terletak di Desa Bori Appaka, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Di tempat itu awalnya terdapat sungai (Sungai Siang) dengan pelabuhan yang menghubungkannya dengan wilayah pesisir yang jauh di pantai barat semenanjung Sulawesi dimana telah ramai dikunjungi para pedagang lokal, membuka hubungan ekonomi dan politik dengan beberapa kerajaan lokal serta menerima kedatangan para pedagang dari Semenanjung Malaya dan kapal-kapal Portugis dari sebelah barat kepulauan Nusantara antara Tahun 1542 dan 1548. Kedatangan para pelaut Portugis di Pelabuhan Siang pada abad ke-15 itu, sebagaimana dicatat oleh Antonio de Paiva dan Manuel Pinto, justru pada saat Siang sedang menurun pengaruhnya sebagai Kerajaan terbesar di semenanjung barat Sulawesi Selatan sebelum menaiknya pamor politik Kerajaan Gowa disebelah selatannya (Makkulau, 2005, 2007).
Si Lima Solok: kerajaan di Dairi, kerajaan adat yang didirikan oleh panglima Empung Guru Lada Pasaribu sekitar abad ke-13, tepatnya terletak di desa Kuta Tengah Siempat Nempu Hilir dengan pemangku Patuan Raja Edy Meel Pasaribu.
Sulu: kerajaan yang pernah ada di Kalimantan bagian utara, menguasai daerah Sabah dan sekitarnya, saat ini sebagian wilayah kerajaan tersebut menjadi Provinsi Sulu, Filipina.
Sumbawa: kerajaan seluas 4.584 km² dengan penduduk 80,000 orang di Pulau Sumbawa yang didirikan pada 1650. kerajaan dibangun kembali pada tahun 1837 setelal letusan Gunung Tambora tahun 1815.
Sugaluh: kerajaan kecil yang masih berhubungan dengan kerajaan Sunda-Galuh, didirikan pada 1672 oleh keturunan ke-3 Prabu Niskala Wastu Kancana yaitu Yan Amarta Dwija. Kerajaan ini berdiri di daerah gunung Sangkur hingga ke daerah pedalaman Banjar-Pataruman Jawa Barat.
Sungai Lemau: kerajaan di Bengkulu merupakan lanjutan kerajaan Sungai Serut yang porak poranda akibat perang dengan kerajaan Aceh. Baginda Maharaja Sakti dari Kerajaan Pagarruyung menikah dengan Putri Gading Cempaka anak dari Ratu Agung dan diangkat menjadi Raja Sungai Serut..
Sungai Serut: kerajaan pertama di Bengkulu dengan raja Ratu Agung.
Sungairaya
Sungei Iju: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, di daerah Tamiang, Sumatra.
Suroaso: kerajaan di Sumatera Barat, dekat dengan Pagaruyung. Raja terakhir Suroaso adalah Sutan Kerayahan Alam yang terlibat dalam Persekutuan dengan Belanda dan Kerajaan Inggris pada tahun 1824.
Tabanan: kerajaan yang didirikan setelah keruntuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan.
Tambayung: kerajaan Melayu Islam pertengahan abad ke-6 di Riau, Sumatra Timur. pada awal abad ke-7, kerajaan ini hancur karena gempa, sehingga dipindahkan dengan perahu di pulau Bintan, Singapura, dan Semenanjung Malaya.
Tampat Tuan
Tanah Datar: kerajaan seluas 79.5 km² di Sumatra Timur.
Ternate: kerajaan seluas 65 km² di Maluku, yang didirikan pada abad ke-13 oleh orang-orang dari Djaïlolo (sekarang Jailolo). Ternate menjadi kerajaan utama di Maluku pada tahun 1380 melebihi Djailolo.[29]
Thie: satu dari 19 kerajaan di pulau Rote, barat daya Timor. Dari 1730 sampai 1756, Manek dari Thie pergi bersama Maneks dari Oepao, Loleh, Baa, dan Lelain ke Jawa untuk mempelajari lebih lanjut agama kristen.
Tidore: kerajaan seluas 78 km² di Maluku Utara yang didirikan oleh orang-orang dari Djaïlolo (sekarang Jailolo) di Pulau Tidore.
Tidung: Kalimantan Timur yang didirikan oleh orang-orang dari Dynasti Tengara (Tarakan).
Titeue: kerajaan bawahan Kesultanan Aceh, sebelumnya merupakan bagian dari Federasi Hulubalang XII.
Tiro: kerajaan di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Salah satu kerajaan pertama pemeluk agama Islam di Sulawesi Selatan, tempat makam Dato ri Tiro, Karaeng Tonang, dan Karaeng Samparaja adalah karaeng yang dikenal dari kerajaan ini.
Tjeranti: kerajaan di Sumatra Timur, dibentuk dari pemisahan Kuantan menjadi 5 negara.
Trienggadeng: kerajaan bawahan kesultanan Aceh, di daerah Meureudu, Sumatra.
Tripa, Tripah: kerajaan di Sumatra, jajahan dari Kawai XVI.
Trong
Sungenep, sebuah kerajaan di Madura bagian timur. Kerajaan ini didirikan oleh Aryawiraja. Kerajaan Sungenep turut andil dalam pendirian kerajaan Majapahit. Kerajaan ini juga dikenal dengan sebutan kerajaan Sumenep. Adapaun tempat pekuburan raja-raja Sumenep serta keluarga kerajaan di tempat di sebuat tempat yang dikenal dengan sebutan "Asta Tinggi". Raja pertama Sungenep diabadikan sebagai nama sebuah universitas, Universitas Wiraraja (Unija). Di masa lalu, kerajaan Sungenep/Sumenep adalah kerajaan bawahan dari kerajaan-kerajaan besar yang ada di pulau Jawa.